Tes DNA Dilakukan untuk Mengungkap Pemerkosa Difabel di Blora
Pelaku pemerkosaan terhadap seorang difabel di Blora, Jateng, belum juga diringkus. Polisi masih kesulitan mengungkap pelaku kajahatan yang mengakibatkan korban melahirkan sebanyak dua kali dalam tiga tahun terakhir.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
BLORA, KOMPAS — Seorang perempuan penyandang disabilitas ganda di Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menjadi korban pemerkosaan hingga dua kali hamil dan melahirkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Tes asam deoksiribonukleat atau DNA akan dilakukan untuk mengungkap pelaku.
Korban pemerkosaan tersebut adalah F (21), warga sebuah desa di Kecamatan Jepon. Korban merupakan penyandang disabilitas ganda, yakni tunarungu dan tunagrahita. Sehari-hari, korban diasuh dan tinggal bersama orangtuanya. Orangtua korban merupkan petani yang kerap beraktivitas di ladang pada pagi hingga petang. Selama orangtuanya bekerja, korban berada di rumah seorang diri.
Suatu ketika di pertengahan tahun 2022, tetangga korban melihat adanya perubahan fisik pada korban. Perut korban disebut membesar. Korban juga kerap terlihat lemas. Tetangga itu kemudian melapor kepada orangtua korban dan bidan desa. Setelah dicek, ternyata korban dalam kondisi hamil.
Anak yang dikandung korban lahir pada Senin (9/1/2023) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr R Soetijono Blora dalam kondisi sehat. Sebelumnya, korban pernah melahirkan seorang bayi pada Februari 2021. Namun, bayi itu meninggal setelah berusia beberapa bulan lantaran adanya kelainan pada jantung.
Hingga Minggu (15/1/2023), pelaku pemerkosaan belum berhasil diungkap lantaran petugas kesulitan dalam berkomunikasi dengan korban. Sejumlah ahli bahasa isyarat telah dikerahkan, tetapi hasilnya belum signifikan. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora telah mengalokasikan anggaran khusus pada tahun 2023 untuk tes DNA. Harapannya, peristiwa tersebut bisa segera diungkap dan pelaku lekas ditangkap.
”Kasus ini menjadi perhatian khusus kami. Sejak awal, kami telah dan akan terus memberikan pendampingan kepada korban. Kunjungan ke rumah korban juga rutin kami lakukan sembari menyalurkan bantuan pangan dan nutrisi tambahan untuknya,” kata Kepala Dinsos P3A Blora, Indah Purwaningsih, Minggu.
Selain Dinsos P3A, sejumlah pihak juga ikut terlibat dalam melakukan pendampingan ekonomi, pendampingan psikologi, dan pendampingan kesehatan kepada korban sejak hamil hingga melahirkan. Ke depan, korban serta bayinya juga akan terus dipantau kesehatannya oleh bidan desa dan petugas kesehatan dari Puksesmas Jepon.
Kasus pemerkosaan terhadap korban telah dua kali dilaporkan ke kepolisian. Laporan pertama pada tahun 2020 dan laporan kedua pada 2022. Kendati sudah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, polisi belum bisa mengungkap pelaku pemerkosaan tersebut.
Bupati Blora Arief Rohman prihatin dengan kejadian yang menimpa korban. Ia berharap kasus itu bisa diusut tuntas dan pelakunya bisa diadili sesuai hukum yang berlaku.
”Ini memang memprihatinkan dan termasuk kejahatan yang keji. Apalagi, korbannya seorang difabel. Kami sangat mendukung agar polisi bisa mengusut tuntas siapa pelakunya,” tutur Arief.
Kasus pemerkosaan terhadap korban telah dua kali dilaporkan ke kepolisian. Laporan pertama pada tahun 2020 dan laporan kedua pada 2022. Kendati sudah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, polisi belum bisa mengungkap pelaku pemerkosaan tersebut.
Hingga Minggu, sejumlah orang telah diperiksa, antara lain keluarga, kepala desa, dan orang-orang yang tinggal di sekitar korban. Menurut Kepala Kepolisian Resor Blora Ajun Komisaris Besar Fahrurozi, penyelidikan telah mengerucut pada terduga pelaku.
”Sudah ada kecurigaan, namun perlu pembuktian lebih lanjut. Masyarakat yang mengetahui informasi terkait kasus itu kami harapkan bisa melapor,” ucap Fahrurozi.
Polisi masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan tes DNA sebagai upaya mengungkap pelaku. Fahrurozi berharap, kasus yang menimpa korban tidak berulang. Untuk itu, Fahrurozi berharap, masyarakat turut membantu menjaga orang-orang di sekitarnya.