Pemprov Kalteng Jalin Kerja Sama dengan IPB Wujudkan Ketahanan Pangan Daerah
Pemerintah Provinsi Kaltreng jalin kerja sama dengan IPB dalam berbagai bidang. Pemerintah daerah tersebut berharap kerja sama itu bisa mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan Kalteng.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor dalam berbagai bidang. Kerja sama itu ditujukan untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
Terdapat lima bidang kerja sama antara pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), antara lain, peningkatan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), perikanan dan kelautan, kehutanan, pertanian dan perkebunan. Selain itu, pemerintah juga akan mengadakan beasiswa untuk 100 mahasiswa yang akan belajar di IPB.
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menjelaskan, kerja sama itu sejalan dengan program pemerintah pusat di Kalteng, yakni Food Estate. Tujuannya untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di Kalimantan Tengah. Kerja sama itu dibuat dalam penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara kedua pihak.
”Food estate merupakan bagian dari antisipasi pemerintah menghadapi krisis pangan akibat pandemi. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong percepatan program dan kemajuan sektor pertanian di Kalteng sehingga benar-benar membawa kesejahteraan untuk masyarakat,” ungkap Sugianto di Palangkaraya, Minggu (15/1/2023).
Sugianto menambahkan, lumbung pangan merupakan wajah pertanian modern yang dilakukan secara terintegrasi, mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan dalam suatu kawasan, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. IPB dinilai tempat yang tepat untuk memulai riset, dan pengembangan kelembagaan.
”Kerja sama ini juga hendaknya dapat dioptimalkan untuk terus memperkuat penciptaan inovasi produk daerah, kualitas sumber daya manusia, kapasitas daerah dalam pengelolaan sumber daya alam, dan pengembangan ekonomi lokal,” kata Sugianto.
Sugianto menambahkan, pihaknya akan mengirim, lebih kurang 100 orang, untuk menimba ilmu di IPB. Pemerintah akan mendanai mereka melalui beasiswa. ”Kami bantu menggunakan dana pemerintah bahkan CSR perusahaan. Kami bakal bangun asrama di sini (IPB) untuk petani milenial yang belajar di sini,” ungkapnya.
Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalteng Kaspinor mengungkapkan, kerja sama ini bertujuan untuk penelitian dan riset pembangunan daerah. Tujuannya untuk peningkatan dan pengembangan Provinsi Kalteng, khususnya di bidang pertanian termasuk mendukung program strategis nasional (PSN) food estate dalam lingkup yang sudah disepakati bersama antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
”Ruang lingkup kesepakatan ini di antaranya bidang penelitian, inovasi, pertanian terintegrasi, dan pengembangan sumber daya manusia bidang lainnya,” tutur Kaspinor.
Diharapkan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas di bidang penelitian beserta keluarannya yang penyebarluasan gagasan baik dalam bentuk publikasi ilmiah, serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang membutuhkan. Juga dapat meningkatkan inovasi produk daerah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan dalam penggunaan sumber daya alam secara optimal.
”Serta meningkatkan daya saing daerah dengan mengembangkan ekonomi lokal, khususnya pengembangan kemandirian dan ketahanan pangan,” kata Kaspinor.
Kami bakal bangun asrama di sini untuk petani milenial yang belajar di sini-Sugiyanto Sabran.
Di sektor perkebunan, pemerintah berharap bisa mengoptimalkan, meningkatkan, dan memanfaatkan sumber daya perkebunan. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng Rizky Badjuri menjelaskan, perjanjian kerja sama tersebut bakal dilaksanakan sesuai dengan kewenangan dan ketentuan aturan yang berlaku.
Rizky menambahkan, perjanjian kerja sama Pemprov Kalteng dengan IPB merupakan upaya pemerintah mengelola potensi sumber daya perkebunan Kalteng dan membangun iklim usaha perkebunan berkelanjutan. ”Ini kerja sama yang berkelanjutan, bentuk seperti ini memang diperlukan Kalteng dengan potensi daerah yang begitu besar pada sektor perkebunan,” katanya.