Kemenangan Kedua Jakarta Pertamina Fastron di Purwokerto
Tuan rumah Jakarta Pertamina Fastron menang atas Jakarta Elektrik PLN. Untuk sementara, Jakarta Pertamina Fastron memuncaki klasemen dengan poin 10.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Tim putri Jakarta Pertamina Fastron berhasil mengalahkan tim Jakarta Elektrik PLN pada hari ketiga seri kedua putaran pertama PLN Mobile Proliga 2023, Sabtu (14/1/2023) di GOR Satria, Purwokerto. Meski kehilangan set pertama, Jakarta Pertamina Fastron mengalahkan Jakarta Elektrik PLN, 3-1 (17-25, 25-23, 25-16, 25-20).
”Alhamdulillah hari ini dapat tiga poin lagi walaupun kecolongan satu set. Set pertama tadi kami kurang fokus, kurang siap. Servis mereka bagus, terutama lkarena pemain asing kami, Marija, kehilangan konsentrasi pada beberapa poin awal sehingga teman-teman yang lain goyah. Alhamdulillah, set kedua bisa lebih fokus dan konsentrasi,” kata Pelatih Pertamina Fastron Eko Waluyo.
Dengan kemenangan ini, tuan rumah Jakarta Pertamina Fastron memuncaki klasemen sementara PLN Mobile Proliga 2023 dengan mengantongi poin 10 dari hasil 3 kali menang dan 1 kali kalah. Di Purwokerto, Jakarta Pertamina Fastron menang melawan Bandung Bank BJB Tandamata pada Kamis (12/1/2023).
Pada set pertama, skor perdana dicuri Jakarta Elektrik PLN. Skor terus kejar-mengejar, tetapi Elektrik masih terus memimpin hingga skor 8-6. Smes keras Zhidkova dan Peralta beberapa kali membuat para pemain Pertamina kesulitan untuk mengembalikannya hingga skor 13-9. Servis para pemain PLN cukup efektif masuk. Jatuh-bangun pemain Pertamina Fastron mengembalikan bola-bola tajam PLN hingga Pertamina harus mengakui keunggulan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 25-17.
Pada set kedua, smes keras Peralta menyumbangkan skor perdana bagi Elektrik PLN. Kedua tim bermain agresif hingga kedudukan sama 3-3. Jakarta Pertamina Fastron lewat serangan Yolla, Megawati, dan Marija Zelenovik membuat unggul sementara 7-10. Namun, perlawanan keras PLN membuahkan hasil hingga skor sama 16-16. Skor terus berkejaran hingga 21-21. Service efektif nan mematikan serta sentuhan yang menipu dari Megawati membawa Jakarta Pertamina Fastron unggul hingga set poin. Jakarta Pertamina Fastron akhirnya memenangi set kedua dengan skor 23-25.
Poin perdana pada Set ketiga kembali dicuri Jakarta Elektrik PLN. Kedua tim kembali bermain agresif hingga skor terus berkejaran 4-4, dan terus bertambah bergantian sampai 7-7. Meski Jakarta Pertamina Fastron sempat unggul di angka belasan, Jakarta Elektrik PLN gigih mengejar lewat sambaran keras Zhidkova. Skor sementara 13-15 untuk keunggulan Jakarta Pertamina Fastron. Pada set ini, smes Peralta berhasil dipatahkan tim Pertamina. Pertamina unggul 15-22 sampai meraih kemenangan dengan skor 16-25.
Pada set keempat, Jakarta Pertamina Fastron mencuri poin perdana lewat spike Megawati. Kegigihan Jakarta Elektrik PLN terus menyamakan skor hingga 5-5. Kelincahan Ajeng dan Megawati bersama teman-teman membawa Jakarta Pertamina Fastron unggul sementara 5-9. Kedua tim kian agresif, jatuh-bangun, menyerang-bertahan, tetapi Pertamina masih memimpin dengan skor 10-16. Perjuangan Yolla dan teman-teman membawa Jakarta Pertamina Fastron unggul sementara 18-23 sampai menang dengan skor 19-25.
Pelatih Jakarta Elektrik PLN Ziya Rajabov mengaku kecewa atas ketidakadilan yang dilakukan wasit sehingga timnya kalah dalam pertandingan ini. ”Seperti dilihat permainan di set pertama tadi sangat bagus sekali, set kedua juga bagus, tapi saya mempunyai keluhan kepada para wasit dan para hakim di sini. Seperti diketahui, para pemain PLN itu pemain yunior di usia 15-17 tahun atau tidak sampai 20 tahun. Jadi saya berikan selamat kepada pemenang, tim bintang, tim yang bagus, tetapi kita tidak boleh bermain seperti ini, kita harus main sportif,” katanya.
Menurut Ziya, menjadi hakim atau wasit itu memang berat, tetapi juga harus jeli dan tidak memihak tim mana pun. Terkadang satu poin itu membuat hidup para pemuda yunior itu berubah. Beberapa kali saat pertandingan, sang pelatih memang melambungkan protes di lapangan kepada wasit. Hingga di set keempat, wasit mengangkat kartu kuning. ”Saya sangat minta maaf jika ada salah kata, tapi saya tadi sudah mengisi formulir untuk keluhan dan meminta hakim dihukum seberat-beratnya wasit yang tidak adil di Indonesia karena merusak sportivitas yang ada di Indonesia,” ujarnya.