logo Kompas.id
NusantaraRegenerasi Masih Membelit Masa...
Iklan

Regenerasi Masih Membelit Masa Depan Pertanian

Regenerasi petani masih terkendala stigma negatif dan juga pemasaran hasil pertanian yang tidak pasti. Menumbuhkan kecintaan di sektor pertanian dengan pendapatan yang menjanjikan harus terus diwujudkan.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
· 4 menit baca
Seorang petani menggarap lahan sawah di Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (7/12/2021). Sebagai provinsi penghasil beras, Sumsel masih dilanda data lahan baku sawah yang timpang.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Seorang petani menggarap lahan sawah di Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (7/12/2021). Sebagai provinsi penghasil beras, Sumsel masih dilanda data lahan baku sawah yang timpang.

PALEMBANG, KOMPAS — Polemik regenerasi petani masih membelit masa depan pertanian Indonesia. Stigma masa depan suram menyebabkan anak muda enggan menjadi petani.

Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia (PTI) Sonny Suroyo saat menghadiri pelantikan kepengurusan PTI Sumatera Selatan, Jumat (13/1/2023), menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dari Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia turun 5,04 juta rumah tangga.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000