Hadiri Acara PPP, Sandiaga Uno Belum Pastikan Pindah Partai
Ditemui dalam acara silaturahim PPP, Sandiaga Uno belum pastikan apakah akan berpindah partai atau akan maju sebagai capres PPP. Dia akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan Prabowo.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Sekalipun sering menghadiri acara yang digelar Partai Persatuan Pembangunan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tidak memberikan kepastian apakah dirinya akan berpindah partai ataupun maju sebagai calon presiden dari PPP. Menurut dia, pembicaraan panjang terkait hal itu masih perlu dilakukan dengan Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto.
”Sesuai dengan kode etik politik dengan partai tempat saya bergabung, saya akan meminta waktu untuk berbicara, melakukan tabbayun dengan pak Prabowo (Prabowo Subianto),” ujarnya saat ditemui di acara Silaturahim Akbar PPP, yang sekaligus juga menjadi puncak perayaan harlah 50 tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Stadion Kridosono, Yogyakarta, DIY, Minggu (8/1/2023).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Undangan untuk menghadiri acara Silaturahim Akbar PPP sudah diterimanya enam bulan lalu. Tanpa ada kepentingan politik, dia sengaja hadir karena dirinya memang bisa datang serta merasa bahwa Magelang-Yogyakarta adalah destinasi wisata prioritas yang penting untuk dikunjungi.
”Pada prinsipnya, ketika memang bisa hadir, saya pun mengusahakan untuk menghadiri undangan tersebut,” ujarnya.
Perihal pencalonan dalam pemilihan presiden, Sandiaga tidak mau berkomentar karena hal itu dianggapnya menjadi hak sepenuhnya dari para pimpinan partai politik yang akan mengusungnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DIY M Yazid mengatakan, dalam pembicaraan sekitar enam bulan lalu, Sandiaga sudah menunjukkan gelagat untuk bergabung dengan PPP. Bagi Sandiaga, PPP bukanlah partai yang asing karena keluarganya pun pernah bergabung di dalamnya.
”Jika memang benar akan bergabung, kami pun sangat senang karena akhirnya Pak Sandi (Sandiaga Uno) memutuskan untuk kembali ke jalan yang benar,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono mengatakan, Sandiaga memang sengaja diundang hadir karena dirinya menginginkan yang bersangkutan bisa melakukan supervisi, mendampingi kader-kader PPP, agar mampu menjadi pelaku UMKM atau pelaku usaha di dunia pariwisata.
”Kami berharap Pak Sandi (Sandiaga) Uno bisa membantu mendampingi agar kader-kader PPP bisa memainkan peran dan tidak sekadar menjadi penonton di daerahnya sendiri, kota Yogyakarta yang menjadi kota wisata dan kota budaya ini,” ujarnya.
Dunia pariwisata dan UMKM menjadi sektor yang paling terdampak situasi pandemi Covid-19. Adapun Sandiaga dianggap sebagai panglima yang berperan penting karena membantu sektor tersebut kembali pulih dan bangkit kembali.
Mardiono mengatakan, Sandiaga adalah pihak yang cocok dipromosikan ke masyarakat untuk diusung sebagai calon presiden. Namun, dia pun tidak menutup kemungkinan nantinya akan muncul calon-calon lain karena pilpres pasti akan diramaikan oleh beberapa pasangan calon.
Dia mengatakan, kolaborasi politik antarparpol adalah suatu keniscayaan. Kolaborasi itulah yang juga sudah dijalinnya dengan Partai Gerindra. Oleh karena itu, banyak kader Partai Gerindra ikut diusung PPP sebagai calon bupati-wakil bupati ataupun calon wali kota-wakil wali kota di sejumlah daerah. Hal serupa juga dilakukan Partai Gerindra untuk kader-kader PPP di daerah-daerah.
Dengan keterbukaan untuk melakukan kolaborasi itulah, Mardiono menegaskan bahwa, dalam Pilpres 2024, pihaknya tidak akan mengusung calon dari PPP saja, tetapi juga akan terbuka untuk berkolaborasi, mengusung calon dari partai lain atau dari tokoh-tokoh masyarakat.
”Kolaborasi politik adalah bagian dari tugas konstitusi kami sebagai partai politik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mardiono meminta segenap massa PPP bekerja keras, mengumpulkan dukungan suara sebanyak-banyaknya. Perjuangan keras perlu dilakukan setelah sebelumnya di Pemilu 2019 PPP tidak memiliki wakil di DPRI RI dan hanya mendapatkan satu kursi di DPRD DIY.
”Bagi partai politik, perjuangan tanpa adanya keterwakilan kursi di DPR akan terasa sia-sia,” ujarnya.