Pemerintah Diminta Benahi Pelabuhan Pelni di Batam
Badan Pengusahaan Batam didesak segera memperbaiki terminal penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar. Terminal penumpang yang berada dekat dengan tempat bongkar-muat peti kemas dinilai membahayakan penumpang.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Ombudsman Perwakilan Kepulauan Riau menagih janji pemerintah untuk membenahi terminal penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Selain minim fasilitas, terminal penumpang yang berdekatan dengan lokasi bongkar-muat peti kemas juga dinilai membahayakan.
Kepala Perwakilan Ombudsman Kepri Lagat Siadari, Kamis (5/1/2023), mengatakan, pantauan mereka pada 3 Januari lalu menunjukkan kondisi terminal penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar masih tidak nyaman dan tidak aman. Ia pun meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai pengelola pelabuhan agar segera membenahi hal itu.
”Pelabuhan Batu Ampar kurang layak digunakan untuk terminal penumpang karena lokasinya jadi satu dengan tempat bongkar-muat peti kemas. Banyak alat berat mondar-mandir sehingga membahayakan penumpang,” kata Lagat.
Ruang tunggu penumpang berjarak sekitar 500 meter dari dermaga. Penumpang yang naik dan turun dari kapal harus diangkut dengan bus. Namun, bus yang tersedia tidak mencukupi. Akibatnya, penumpang banyak yang harus jalan kaki menuju dermaga melewati lokasi bongkar-muat peti kemas.
Saat libur Natal dan Tahun Baru 2023, lebih dari 2.500 orang memadati terminal penumpang setiap ada kapal Pelni yang datang. Namun, karena ruang tunggu di sana sempit, penumpang harus berdesak-desakan di tenda yang didirikan sementara di depan ruang tunggu.
”Antrean penumpang untuk masuk ke ruang tunggu bisa sampai lima jam. Selain itu, di terminal penumpang Pelni Pelabuhan Batu Ampar juga belum tersedia fasilitas khusus difabel,” ujar Lagat.
Saat berkunjung ke Batam pada Mei 2019, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberi dua opsi kepada BP Batam. Opsi pertama, BP Batam diminta memperbaiki terminal penumpang di Batu Ampar. Opsi kedua, BP Batam bisa memindahkan terminal penumpang Pelni ke Pelabuhan Sekupang yang infrastrukturnya dinilai lebih layak.
Hampir empat tahun berlalu, kondisi terminal penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar tidak juga berubah. Janji BP Batam untuk memindahkan terminal Pelni ke Pelabuhan Sekupang belum juga diwujudkan.
Saat meninjau arus mudik Natal dan Tahun Baru 2023 pada 22 Desember lalu, Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani mengatakan, pihaknya prihatin dengan kondisi terminal penumpang di Pelabuhan Batu Ampar. Hal itu juga telah menjadi sorotan saat rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, beberapa waktu lalu.
”(Terminal penumpang ) tidak bersih dan kurang dingin. Tidak seperti terminal penumpang yang dikelola PT Pelindo. Yang jelas perlu ada perbaikan. Mudah-mudahan ke depan bisa segera dilakukan,” kata Tri.
Tri mengatakan, PT Pelni tidak bisa berbuat banyak untuk menyelesaikan persoalan itu karena terminal penumpang di Pelabuhan Batu Ampar dikelola oleh BP Batam. Namun, ia telah menyampaikan masalah itu ke BP Batam dan Kementerian Perhubungan. Adapun Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait belum memberikan jawaban saat dimintai konfirmasi terkait hal tersebut.