Optimalkan Pengecekan Rel Saat Cuaca Buruk, KAI Operasikan Lori Terbaru di Cirebon
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon mulai mengoperasikan kereta lori/dresin inspeksi terbaru. Sarana itu untuk mengoptimalkan pengecekan kondisi rel kereta saat cuaca buruk.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon mulai mengoperasikan kereta lori/dresin inspeksi terbaru. Sarana itu untuk mengoptimalkan pengecekan kondisi rel kereta saat cuaca buruk agar mengantisipasi gangguan perjalanan kereta.
Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI Sandry Pasambuna meresmikan lori dengan eksterior biru itu di Stasiun Cirebon, Jawa Barat, Kamis (5/1/2023). Vice President Daop 3 Cirebon Takdir Santoso dan jajarannya serta komunitas pencinta kereta juga hadir dalam acara itu.
Lori terbaru itu memiliki fasilitas, seperti tempat duduk serupa di kereta kelas eksekutif dan penyejuk ruangan. Berkapasitas 13 tempat duduk, lori dengan bahan bakar high speed diesel itu juga dilengkapi panel listrik dan peralatan komunikasi radio. Ada pula kamera khusus di depan.
Kereta seberat 4 ton tersebut dapat melaju dengan kecepatan 45 kilometer per jam. ”Lori ini memang untuk memudahkan pemeriksaan di lapangan, terutama saat musim hujan seperti sekarang. Ini memastikan kondisi di jalur rel aman dan bisa dilalui oleh kereta,” ujar Sandry.
Dengan lori buatan dalam negeri itu, petugas dapat mengecek kondisi rel yang rawan longsor, banjir, pohon tumbang, hingga ambles. Setelah mengetahui titik-titik rawan terdampak bencana, petugas di lori akan mengoordinasikannya dengan pihak stasiun terdekat untuk ditindaklanjuti.
Sandry menuturkan, saat rel kereta mulai dibangun di Indonesia sekitar 1864, pemeriksaan rel hanya mengandalkan petugas yang berjalan kaki. Kemudian, pengecekan jalur menggunakan sepeda yang dimodifikasi dapat melintas di rel. Selanjutnya, ada sepeda motor khusus di jalur.
Seiring berjalannya waktu, pemeriksaan jalur rel memakai lori kecil berkapasitas dua orang. Namun, sarana itu kurang aman dan nyaman bagi petugas. Saat hujan, petugas bisa basah kuyup, sedangkan ketika terik petugas kepanasan. Lori pun tidak dapat mengangkut peralatan.
Dengan lori/dresin inspeksi, pengecekan jalur dapat lebih maksimal. Selain lebih cepat dibandingkan sebelumnya, lori juga mampu menampung belasan petugas. ”Lori ini tingkat keamanannya meningkat dibandingkan sebelumnya. Petugas kini lebih terlindungi,” lanjutnya.
Sandry mengakui, masih ada sejumlah orang yang melempar batu ke lori dan kereta. ”Ada juga rawan pelemparan batu. Ini perlu edukasi ke sekolah-sekolah, masyarakat. Pelemparan ini berpotensi mencelakakan kereta. Ingat, kereta ini punya negara, milik kita semua,” ungkapnya.
Apalagi, peran lori sangat penting dalam memastikan keamanan jalur kereta, terutama di wilayah Cirebon. Menurut Sandry, sembilan daerah operasi dan empat divisi regional PT KAI yang tersebar di sejumlah daerah telah memiliki lori meski belum semuanya secanggih di Cirebon.
Pengoperasian lori/dresin inspeksi itu, lanjutnya, juga salah satu upaya dampak bencana di wilayah Cirebon. Terkait masalah banjir, Sandry memastikan seluruh daop dan divre sudah menyiapkan alat material untuk siaga serta menyiagakan petugas di titik rawan.
Alat material untuk siaga itu terdiri dari mesin pemadat badan rel, bantalan rel, kricak (pecahan batu untuk bahan cor), potongan rel, dan potongan suku cadang jembatan. Berbagai material itu dapat mempercepat penanganan jika rel terganggu akibat terdampak bencana alam.
Namun, lanjutnya, material itu hanya dapat menangani banjir yang tidak terlalu tinggi. Adapun banjir seperti di Semarang pada Senin (2/1/2023), perjalanan kereta terpaksa dihentikan sementara. Rel di petak Semarang Tawang-Alastua, misalnya, sempat terendam air setinggi 25 sentimeter.
”(Jalur) Semarang sudah oke. Kami segera antisipasi masalah gogosan. Dan, itu bisa diselesaikan dalam sehari. Ini musim hujan dari November sampai Maret. Mungkin sewaktu-waktu ada masalah di operasional. Kami harap masyarakat memahami,” ungkapnya.
VP PT KAI Daop 3 Cirebon Takdir Santoso menambahkan, penyiapan alat material untuk siaga hingga pengoperasian lori/dresin inspeksi untuk memastikan jalur kereta api aman. Lori terbaru itu beroperasi minimal sebulan sekali. Saat ini, lori mengecek kondisi rel Cirebon-Jatibarang.
Selain unit baru itu, pihaknya juga memiliki dua unit lori lainnya untuk menginspeksi jalur rel di 30 stasiun. ”Diharapkan, kereta lori baru ini bisa menjadi salah satu sarana peningkatan kinerja manajemen PT KAI Daop 3 Cirebon dan keselamatan perjalanan kereta api,” ujar Takdir.