KRI Makassar diterjunkan mengirim BBM menuju Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng. Hal ini dilakukan setelah kapal pengangkut BBM reguler terkendala gelombang tinggi.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sebanyak 100 kiloliter bahan bakar minyak akhirnya dikirimkan ke Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/1/2023). Pengiriman menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Makassar-590 lantaran kapal pengangkut bahan bakar minyak milik PT Pertamina tidak bisa berlayar akibat gelombang tinggi.
Dua pekan terakhir, masyarakat Karimunjawa mengeluhkan keterbatasan bahan bakar minyak (BBM). Kondisi itu terjadi karena tidak beroperasinya pelayaran akibat gelombang tinggi mencapai 4 meter. Keterbatasan BBM mengganggu mobilitas masyarakat,
”Sampai hari ini, sebagian anak belum bisa pergi ke sekolah karena sepeda motor orangtua tidak ada bensinnya, jadi tidak bisa mengantar. Kalau mau jalan kaki jauh, kasihan,” kata Joko (50), warga Desa Kemujan, Karimunjawa, saat dihubungi Kamis.
Sebenarnya, kapal pengangkut milik PT Pertamina sudah siap mengantarkan 135 kiloliter BBM dari Semarang ke Karimunjawa. Namun, kapal itu belum bisa berlayar akibat gelombang tinggi.
Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, KRI Makassar sepanjang 122 meter, lebar 22 meter, dan tinggi keseluruhan 35 meter didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur, untuk membantu penyaluran BBM. Dalam pelayarannya menuju Karimunjawa, Kamis, kapal itu mengangkut 100 kiloliter BBM yang ditempatkan pada 20 truk tangki dengan kapasitas masing-masing 5 kiloliter.
”Sebanyak 100 kiloliter BBM itu terdiri dari 65 kiloliter biosolar, 30 kiloliter pertalite, dan 5 kiloliter dexlite. Stok BBM ini akan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Karimunjawa selama 10-14 hari ke depan,” kata Area Manager Communication, Relations, and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho.
Brasto menyebut, hingga Kamis pagi stok BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Karimunjawa menyisakan 400 liter dexlite. Sementara itu, BBM jenis biosolar dan pertalite sudah dead stock atau tidak bisa dijual.
Terkait usulan warga agar dilakukan penambahan stok, Brasto mengatakan, pihaknya tidak bisa mengirim BBM melebihi kapasitas tampung tangki SPBU. Namun, rencana penambahan kapasitas tangki di wilayah itu kini sedang dikaji.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersyukur permintaannya agar TNI Angkatan Laut mengirimkan bantuan kapal untuk menyalurkan BBM ke Karimunjawa dipenuhi Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Muhammad Ali. Menurut dia, kerja sama dengan berbagai pihak perlu dilakukan untuk mengatasi krisis.
Selain mengangkut BBM, KRI Makassar juga mengangkut sejumlah bantuan untuk masyarakat Karimunjawa. Bantuan yang diangkut berupa beras, bahan makanan lain, hingga genset.
Bantuan itu berasal dari berbagai instansi, antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jateng, Pemerintah Provinsi Jateng, dan Perusahaan Listrik Negara.
Ke depan, Ganjar akan kembali berkoordinasi dengan Muhammad Ali agar KRI Makassar bisa disiagakan di Jateng sampai beberapa waktu ke depan.
”Hitung-hitungannya, sih, cuaca agak kencang, anginnya berpindah ke selatan. Mudah-mudahan yang utara sudah normal lagi. Kalau sudah (normal), ya, KRI nanti bisa pulang,” tuturnya.
Selain BBM, warga Karimunjawa juga sempat mengeluhkan kelangkaan gas elpiji. Gas elpiji disebut warga langka selama sepekan terakhir. Kondisi itu sempat membuat harga gas elpiji ukuran 3 kilogram yang tadinya Rp 20.000-Rp 22.000 per tabung melonjak menjadi Rp 30.000 per tabung.
Meski demikian, pada Rabu (4/1/2023) telah ada kapal pengangkut gas elpiji yang berhasil sampai di Karimunjawa. Oleh karena itu, gas elpiji dengan harga normal sudah mulai bisa didapatkan kembali.