Listrik Padam, Warga dan Wisatawan Mengawali 2023 dalam Gelap Gulita di Batam
Momen tahun baru di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau, diwarnai dengan padamnya aliran listrik dalam jangka waktu lama. Pemerintah diminta lebih serius mengatasi persoalan listrik di Batam.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
PANDU WIYOGA
Sejumlah warga terlihat mulai kembali berwisata di Jembatan Batam-Rempang-Galang atau Barelang I di Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (28/5/2020).
BATAM, KOMPAS — Aliran listrik di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau, mengalami gangguan sejak Minggu (1/1/2023) dini hari dan belum pulih hingga Senin (2/1/2023) sore. Masyarakat dan wisatawan di dua daerah itu pun terkena dampak pemadaman listrik. Pemerintah diminta lebih serius mengatasi persoalan listrik di Batam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid mengatakan, padamnya listrik tidak hanya terjadi di Pulau Batam, tetapi juga di sebagian Pulau Bintan. Peristiwa ini amat disesalkan karena terjadi saat momen Tahun Baru ketika Batam dan Bintan dibanjiri wisatawan domestik dan turis asing.
”Padamnya listrik kemarin juga diikuti oleh terputusnya jaringan internet serta terganggunya aliran air bersih ke rumah warga dan kawasan industri. PT PLN Batam harus segera memberikan penjelasan kepada warga secara gamblang mengenai penyebab peristiwa ini,” kata Rafki.
Listrik di Batam dan Bintan mulai padam sejak 1 Januari sekitar pukul 04.00. Total 508.427 pelanggan terdampak. Hingga Senin (2/1/2023) sore, PT PLN Batam masih melakukan pemadaman bergilir.
Sebuah kapal nelayan melintas di pesisir utara Pulau Batam, Kepulauan Riau, Jumat (30/9/2022).
Corporate Secretary PT PLN Batam Hamidi Hamid mengatakan, berdasarkan analisis awal, padamnya listrik di Batam dan Bintan berawal dari salah satu pembangkit, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Panaran yang kehilangan daya. Ini kemudian mengakibatkan overload di sejumlah pembangkit yang lain.
Hamid menuturkan, 11 gardu induk di Batam dan 5 gardu induk di Bintan sudah bisa dipulihkan pada Minggu (1/1/2023) pukul 13.30. Saat ini, pembangkit PLN telah kembali menghasilkan daya sekitar 385 megawatt (MW).
Meski demikian, daya yang tersedia saat ini masih di bawah kebutuhan rata-rata, yakni 400 MW. ”Mudah-mudahan besok (3 Januari) sudah pulih karena diprediksi besok pembangkit kami sudah bisa menghasilkan lebih dari 500 MW,” ujar Hamid.
Padamnya listrik kemarin juga diikuti oleh terputusnya jaringan internet dan terganggunya aliran air bersih ke rumah warga serta dan kawasan industri (Rafki Rasyid)
KOMPAS/PANDU WIYOGA
Sejumlah kapal melintas di Selat Singapura dekat Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (3/10/2021). Pemerintah tengah berupaya mengungkit perekonomian Kepri dengan membentuk sejumlah kawasan ekonomi khusus yang berfokus memproduksi komoditas ekspor.
Ketua Komisi I DPRD Batam Lik Khai mengatakan, pemerintah daerah harus menyurati pemerintah pusat terkait masalah ini. Pemadaman listrik saat momen penting seperti Idul Fitri dan Tahun Baru berulang kali terjadi di Batam.
”Saat Tahun Baru 2023, listrik, air, dan sinyal internet di Batam justru padam. Padahal, kota ini dibangun untuk bersaing dengan Singapura dan Johor (Malaysia). Ini memalukan dan tidak bisa diterima,” ujar Lik Khai.
Ironisnya lagi, menurut Lik Khai, padamnya listrik secara menyeluruh dan dalam waktu yang lama ini terjadi setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Momen yang seharusnya menjadi kebangkitan geliat ekonomi warga ini justru ditandai dengan lumpuhnya aktivitas warga di Batam dan Bintan.
Secara terpisah, Wali Kota Batam dan Kepala Badan Pengusahaan Batam Muhammad Rudi menolak berkomentar secara gamblang kepada wartawan mengenai padamnya listrik di Batam. ”Rumah saya mati (listrik) juga, tetapi saya ada genset,” ucapnya.
Menurut Rudi, dalam apel Siaga Kelistrikan Natal dan Tahun Baru, PT PLN Batam menjamin pasokan daya akan aman. Dari informasi yang ia terima, aliran listrik di Batam akan mulai normal pada Senin (2/1/2023) malam.