Jumlah kunjungan ke obyek wisata di Banyumas, Jawa Tengah, melonjak drastis dibandingkan 2021 lalu.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, sejumlah obyek wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dibanjiri pengunjung. Selain karena melandainya kasus Covid-19, sejumlah kegiatan juga digelar untuk menarik minat pengunjung.
”Pada 2021 tidak ada event, sedangkan di 2022 akhir kami membuat event, jadi jumlah kunjungannya meningkat tajam,” kata Kepala UPT Lokawisata Purwokerto dan Banyumas (Purwomas) Dewi Kamawati Pertiwi, Senin (2/1/2023).
Dewi mengatakan, jumlah kunjungan ke obyek wisata yang dikelola UPT Lokawisata Purwomas juga meningkat dibandingkan pada 2021. Pada 2021, di Taman Rekreasi Andhang Pangrenan selama 24-31 Desember tercatat ada 1.443 pengunjung. Pada periode yang sama tahun 2022 tercatat ada 6.796 pengunjung.
Demikian pula di Museum Panglima Besar Soedirman, pada 2021 ada 2.652 pengunjung dan pada 2022 ada 3.784 pengunjung. Adapun di obyek wisata Kalibacin pada 2021 tercatat ada 262 pengunjung dan pada 2022 tercatat 517 pengunjung.
Kegiatan yang digelar pada akhir tahun itu antara lain di Taman Rekreasi Andhang Pangrenan ada pertunjukan ebegatau kuda lumping serta pameran wayang khas banyumasan dari Museum Wayang Banyumas.
Hendy Permana dari Marketing Hutan Pinus Limpakuwus menyampaikan, antusiasme pengunjung ke Hutan Pinus Limpakuwus Baturraden cukup tinggi sehingga terjadi kemacetan dan jalan yang sempit di akses masuk di kawasan ini.
”Kemarin (Minggu) kami sempat tutup total sekitar tiga jam dari pukul 11.00 sampai 14.00,” kata Hendy.
Ia menyebutkan, kondisi itu terjadi karena kantong parkir di lokasi wisata, dengan kapasitas 200 mobil dan 350 sepeda motor, sudah penuh. Pengunjung dari dalam kesulitan keluar, demikian pula pengunjung yang hendak datang pun kesulitan masuk.
”Sejak 31 Desember ada yang sudah menginap di cottage. Mereka lanjut menghabiskan waktu dengan bermain wahana. Belum sempat mereka keluar, wisatawan lain sudah masuk dan tipe berwisatanya stay lama lebih dari tiga jam di lokasi,” katanya.
Tujuh cottage yang ada di Hutan Pinus Limpakuwus ini, lanjut Hendy, sudah penuh dipesan sejak 22 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.
”Sebanyak 80 persen adalah orang dari luar kota yang datang karena tertarik dengan promosi di media sosial. Sebanyak 20 persen orang lokal yang bekerja di luar dan ingin mudik tahun baruan,” ujarnya.
Hendy juga menyampaikan, Hutan Pinus Limpakuwus tetap bisa dikunjungi pada hari-hari biasa, terutama bagi komunitas atau perusahaan yang ingin menggelar outbound. Pihaknya menyiapkan layanan penuh mulai dari pemandu hingga perlengkapannya.
”Ini yang ke depan ingin kami genjot supaya hari-hari biasa dengan musim liburan tidak jomplang sekali tingkat kunjungannya,” ujarnya.