Puluhan Ribu Orang Diprediksi Rayakan Tahun Baru di Kota Batu
Puluhan ribu pengunjung diprediksi akan menghabiskan malam Tahun Baru di Kota Batu, Jawa Timur. Antusiasme masyarakat berlibur di kota itu juga membuat target kunjungan wisatawan ke Kota Batu telah tercapai.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
DEFRI WERDIONO
Alun-alun Kota Wisata Batu di Jawa Timur, Minggu (26/12/2021).
BATU, KOMPAS — Puluhan ribu pengunjung diprediksi akan menghabiskan malam Tahun Baru di Kota Batu, Jawa Timur. Antusiasme masyarakat berlibur di kota wisata pegunungan tersebut membuat kunjungan wisatawan ke Kota Batu sudah mencapai 7 juta orang. Sektor wisata Kota Batu pun kembali pulih seusai terdampak pandemi Covid-19.
Target kunjungan wisata plus akomodasi hotel di Kota Batu selama tahun 2022 sebanyak 7,5 juta orang. Namun, pada November 2022, jumlah kunjungan wisata ke Kota Batu sudah 7.053.315 orang. Rinciannya adalah kunjungan untuk menginap di hotel sebanyak 807.793 orang dan kunjungan wisata sebanyak 6.245.522 orang.
”Itu di luar kunjungan orang makan di kafe atau restoran. Sebab, selama ini kami hanya mengukur kunjungan ke tempat wisata dan hotel,” kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Batu, Dwi Nova, Sabtu (31/12/2022).
Dwi Nova menuturkan, rata-rata jumlah pengunjung obyek wisata di Kota Batu adalah 26.000 orang hingga 44.000 orang per hari. Sementara itu, rata-rata jumlah tamu yang menginap di hotel sekitar 2.500 orang. Oleh karena itu, jumlah pengunjung yang merayakan pergantian tahun di Kota Batu juga diprediksi mencapai puluhan ribu orang.
Total kunjungan wisatawan ke Kota Batu pada 19 Desember-29 Desember 2022 mencapai 320.206 orang. Adapun jumlah tamu yang menginap di hotel pada periode tersebut mencapai 25.912 orang. Rekapitulasi data wisatawan pada masa liburan Natal dan Tahun Baru dimulai 19 Desember 2022 sampai dengan 3 Januari 2023.
”Kami bersyukur situasi wisata di Kota Batu kembali pulih setelah cukup lama terdampak pandemi. Per November 2022 saja, tingkat kunjungan sudah mencapai 7.053.315 orang. Artinya target 7,5 juta kunjungan wisatawan untuk tahun 2022 ini sudah terlampaui,” kata Dwi Nova.
Saat pandemi Covid-19 belum terkendali, jumlah kunjungan wisata di Kota Batu dalam setahun hanya sekitar 2 juta-2,5 juta wisatawan. Hal itu terjadi karena adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dalam kurun waktu cukup panjang.
”Sekarang setelah PPKM dicabut, harapannya sektor wisata Kota Batu bisa benar-benar bangkit seperti semula,” kata Dwi Nova menambahkan.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Suasana kepadatan arus lalu lintas menuju Kota batu pada Kamis (29/12/2022). Kota Batu menjadi salah satu tujuan wisata akhir tahun di Jawa timur.
Penyedia jasa wisata di Kota Batu juga kian kreatif dalam menarik minat wisatawan. Pengelola Wisata Dusun Kuliner di Tulungrejo, Kota Batu, misalnya, membuat warung makan di tengah-tengah kebun apel.
Di kebun apel seluas 2 hektar itu, pengelola membuat beberapa pondok makan dengan menu tradisional di dalamnya. Oleh karena itu, pengunjung tidak hanya bisa melihat jajaran pepohonan apel yang ditanam dengan rapi, tetapi juga bisa makan dan minum sambil menikmati sejuknya hawa pegunungan di lereng Gunung Arjuno-Welirang.
Kami bersyukur situasi wisata di Kota Batu kembali pulih setelah cukup lama terdampak pandemi.
”Tempat ini sudah ada sejak sebulan lalu dan sekarang masih dalam masa promo. Nanti setelah Tahun Baru akan ada tiket masuk dengan harga sangat terjangkau,” kata Fara (30), petugas Wisata Dusun Kuliner Kota Batu.
Fara mengatakan, pada masa liburan tahun ini, jumlah kunjungan wisatawan mulai banyak. Apalagi, pengelola wisata tersebut gencar berpromosi di media sosial. Oleh karena itu, pada akhir tahun 2022 ini, diharapkan banyak tamu yang datang, baik dari dalam maupun luar kota.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Suasana wisata kuliner di kebun apel di Kota Batu, di Dusun Kuliner Tulungrejo, Kota Batu, Kamis (29/12/2022). Kota Batu menjadi salah satu tujuan wisata akhir tahun di Jawa Timur.
Meski antusiasme untuk berwisata tergolong tinggi, para wisatawan yang datang ke Kota Batu juga diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Malang Raya, termasuk Kota Batu, memang sering dilanda hujan deras dan angin kencang.
Bahkan, pada Jumat (30/12/2022), terjadi longsor di jalur wisata Payung 2 Kota Batu yang merupakan salah satu jalur utama penghubung Kediri-Kota Batu. Longsor di jalur berkelok itu sempat menyebabkan lalu lintas terganggu.
Berdasarkan keterangan pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per 28 Desember 2022, selama beberapa hari ke depan, Jawa Timur akan mengalami puncak hujan dan berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
BMKG juga menyebut, selama beberapa hari terakhir, monsun Asia menunjukkan aktivitas signifikan, ditambah adanya seruan dingin (cold surge), disertai adanya fenomena CENS (cross equatorial northerly surge) atau arus lintas ekuatorial.
Hal itu mengindikasikan adanya aliran massa udara dingin dari utara yang masuk ke Indonesia melintasi ekuatorial. Kondisi itu bisa berdampak meningkatkan potensi curah hujan dan kecepatan angin di wilayah barat Indonesia, termasuk Jawa Timur.
DAHLIA IRAWATI
Suasana Kota Batu di saat dipotret pada malam hari, Sabtu (25/12/2021). Tampak pemandangan kerlip lampu menerangi kota yang dikelilingi gunung tersebut.
Selain itu, disebutkan ada beberapa fenomena yang berlangsung sekaligus dan bisa memengaruhi pembentukan awan kumulonimbus. Beberapa fenomena itu, misalnya La Nina meski dengan intensitas lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby, gelombang atmosfer Kelvin, pola konvergensi atau pertemuan massa udara, serta kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih hangat.
Oleh karena itu, BMKG menyatakan, perlu diwaspadai cuaca ekstrem saat Tahun Baru di beberapa wilayah di Jatim, seperti Kota Batu, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.
Adapun di perairan juga perlu diwaspadai tinggi gelombang di beberapa wilayah, seperti selatan perairan Jawa, Laut Jawa utara Bawean, dan Samudra Hindia selatan Jatim. Tinggi gelombang bisa mencapai 2,5 meter-6 meter.
”Masyarakat perlu waspada akan potensi cuaca ekstrem itu. Namun, bukan berarti harus panik berlebihan. Lebih baik, masyarakat mencari tahu langsung kepada pihak berwenang, yaitu BMKG melalui WA nomor 08598003000111 atau akun media sosial @infobmkgjuanda,” kata pengamat Meteorologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jawa Timur Andang Kurniawan.