Air Sungai Bango di Kota Malang Akan Dijernihkan untuk Air Minum
Pemkot Malang dan Perum Jasa Tirta I di Malang akan mengolah air Sungai Bango untuk memenuhi kebutuhan warga.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Kota Malang, Pemerintah Kota Malang dan Perum Jasa Tirta I di Malang akan bekerja sama mengolah air permukaan atau air sungai. Air sungai yang akan dijernihkan adalah air Sungai Bango.
Arah kerja sama dua institusi tersebut semakin terlihat saat Pemkot Malang dan Perum Jasa Tirta I, Sabtu (31/12/2022), menandatangani kesepakatan kerja sama dalam pembangunan Instalasi Pengolahan Air Permukaan/Water Treatment Plant (WTP). Seusai pendandatangan kesepakatan bersama, percepatan hal-hal teknis akan segera dilakukan lewat skema business to business (B to B) antara Perumda Tugu Tirta (PDAM Kota Malang) dan Perum Jasa Tirta I.
”Setelah penandatanganan ini akan dilanjutkan dengan percepatan realisasi hal-hal teknis melalui skema B to B. Dan Pemkot Malang telah menyiapkan lahan seluas lebih kurang 18.000 meter persegi di area Sungai Bango yang nantinya akan digunakan membangun WTP tersebut,” kata Wali Kota Malang Sutiaji, Sabtu (31/12/2022). Sungai Bango merupakan salah satu anak Sungai Brantas.
Adapun secara teknis, Direktur Utama Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan mengatakan, kualitas air Sungai Bango cukup baik untuk dijernihkan melalui fasilitas WTP yang akan dibangun.
”Sungai Bango dan Sungai Metro lebih jernih (dibandingkan dengan Sungai Brantas). Operasional penjernihan pun lebih murah dan baik kualitasnya. Kami memakai sistem filtrasi. Meskipun airnya berasal dari sungai, nanti setelah diproses, pasti kualitas air minumnya sesuai dengan standar Permenkes”, kata Raymond.
Pengelolaan sistem serupa, menurut Raymond, sukses dikembangkan di Lamongan. Dengan demikian, Raymond optimistis, jika potensi air permukaan di Kota Malang bisa dioptimalkan sampai dengan 1.500 liter per detik-2.000 liter per detik, kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Malang ke depan dapat terjamin.
Selama ini, Pemkot Malang bergantung pada air bersih bersumber dari sejumlah mata air di Kota Batu dan Kabupaten Malang. Ketiadaan sumber air sendiri membuat ketergantungan pada sumber dari wilayah tetangga tersebut cukup tinggi.
Beberapa kali terjadi konflik terkait dengan penggunaan dan pengelolaan pada sumber air yang digunakan oleh PDAM Kota Malang. Saat ini, Pemkot Malang berusaha mencari alternatif air bersih lain, selain memanfaatkan sumber dari dua wilayah tetangga tadi.