Penyeberangan Merak-Bakauheni Kembali Dibuka Setelah Ditutup 6 Jam
Layanan penyeberangan Merak-Bakauheni kembali dibuka pada Kamis (29/12/2022) pukul 04.00. Sebelummya, penyeberangan sempat ditutup selama enam jam karena cuaca buruk.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
Para penumpang yang menggunakan mobil sedang mengantre keluar dari Pelabuhan Bakauheni seusai turun dari feri yang melintasi Selat Sunda dari Merak, Banten, ke Bakauheni, Lampung, Jumat (23/12/2022)
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) menyatakan, layanan penyeberangan dari Pelabuhan Merak di Banten menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung kembali dibuka pada Kamis (29/12/2022) pukul 04.00. Sebelumnya, layanan penyeberangan itu sempat ditutup selama enam jam karena cuaca buruk.
”Layanan penyeberangan Merak-Bakauheni kembali dibuka pada Kamis dengan pelayaran perdana kapal ekspres dari terminal eksekutif Sosoro-Merak pada pukul 04.00 WIB,” kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.
Sebelumnya, layanan penyeberangan Merak-Bakauheni ditutup pada Rabu (28/12/2022) sejak pukul 22.00 karena cuaca buruk. Penutupan layanan itu menimbulkan antrean kendaraan dii Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Namun, antrean kendaraan yang terjadi di jalan arteri sudah mulai terurai setelah layanan dibuka lagi pada Kamis pagi.
Pada Rabu sekitar pukul 22.00, sebuah truk yang mengangkut semen juga terjebur ke laut di Pelabuhan Merak. Insiden itu terjadi saat truk hendak masuk ke dalam kapal. Namun, tiba-tiba ban truk kempis dan roda as patah. Ban truk yang tersangkut pada bagian pintu rampa kapal membuat truk tidak bisa masuk ke dalam kapal.
Awan gelap menaungi perairan Selat Sunda saat feri penyeberangan melintas menuju Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (28/12/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi potensi cuaca ekstrem berupa hujan angin sejak Selasa (27/12/2022) hingga awal tahun depan.
Petugas kemudian berusaha mengevakuasi truk dengan mobil derek. Namun, proses evakuasi terkendala cuaca buruk. Evakuasi yang sudah dilakukan sekitar dua jam gagal dan truk tercebur ke dalam laut. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sopir truk sudah keluar dari ruang kemudi sebelum proses evakuasi.
Sebelumya, sebuah minibus juga tercebur ke dalam laut di Pelabuhan Merak pada Jumat (23/12/2022) malam. Insiden itu diduga dipicu ombak besar sehingga membuat pintu rampa kapal bergeser dan mobil tergelincir ke laut. Dua korban dievakusi ke rumah sakit karena insiden itu.
Shelvy mengimbau masyarakat untuk membuat perencanaan yang matang sebelum melakukan perjalanan dengan feri di tengah cuaca ekstrem saat ini. Pengguna jasa bisa memilih waktu menyeberang pada pagi dan siang hari untuk mengantisipasi dampak gelombang tinggi.
Pengemudi juga diminta tetap berhati-hati dan memastikan kondisi stamina serta kendaraan tetap sehat dan prima. Selain itu, pengemudi juga harus mematuhi arahan petugas selama berada di pelabuhan.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Penumpang berada di dalam feri penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menuju Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Rabu (28/12/2022).
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi seluruh wilayah Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat selama periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Sementara itu, tinggi gelombang di perairan Selat Sunda yang menjadi rute penyeberangan Merak-Bakauheni diprediksi berkisar 1,25-2,5 meter dengan kecepatan angin mencapai 25 Knot.
Sebelumnya, layanan penyeberangan Merak-Bakauheni ditutup pada Rabu (28/12/2022) sejak pukul 22.00 karena cuaca buruk.
Hingga kini, ASDP terus melakukan koordinasi dengan BMKG yang telah memprediksikan bahwa musim hujan akan memasuki puncaknya pada periode Desember 2022 hingga Januari 2023. Ini mengingat BMKG juga mengimbau seluruh masyarakat, termasuk pihak-pihak terkait, untuk selalu memonitor dan mewaspadai kondisi cuaca saat musim hujan ini.
”Pada Desember ini, curah hujan umumnya mengalami peningkatan, yang berdampak terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang di sejumlah lintasan penyeberangan,” ujar Shelvy.
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Kendaraan roda empat antre keluar dari dermaga di Pelabuhan Merak, Banten, setelah menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Jumat (6/5/2022)
Selain itu, manajemen ASDP juga telah menyiapkan sejumlah skenario dalam mengantisipasi cuaca ekstrem, di antaranya pengoperasian kapal berukuran besar demi mendukung layanan prima kepada pengguna jasa. Adapun pengoperasian kapal selama masa layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 di lintas Merak-Bakauheni dalam kondisi siap.
Sementara itu, petugas Humas PT ASDP Cabang Utama Bakauheni, Syaiful M Harahap, menyampaikan, ASDP membuka penjualan tiket feri periode angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 sejak 60 hari sebelumnya. Masyarakat diminta memesan tiket secara daring sebelum melakukan perjalanan.
ASDP juga telah menyiapkan sistem tunda saat terjadi penumpukan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Kendaraan akan dialihkan sementara di rest area Kilometer 20B Tol Bakauheni-Terbanggi Besar untuk mengantisipasi antrean di pintu masuk pelabuhan.