Goa Maria Kaliori di Banyumas jadi tempat ziarah sekaligus menimba kekuatan rohani. Tempat ini juga bisa jadi persinggahan bagi Anda yang sedang bersiap berlibur akhir tahun.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·4 menit baca
Kicau burung terdengar bersahutan. Angin perbukitan semilir berembus. Dedaunan di ujung ranting dan sulur-sulur akar gantung bergoyang lembut. Cahaya lilin pun meliuk-liuk di pelataran Goa Maria Kaliori, Banyumas. Tempat ziarah ini jadi oase untuk menepi sekaligus mereguk keheningan dan menimba kekuatan rohani dari Yang Ilahi.
Matahari belum meninggi, Jumat (23/12/2022). Serombongan peziarah melangkahkan kaki memasuki kawasan Goa Maria. Sambil menikmati suasana yang hening, mereka menapaki anak tangga mengunjungi Taman Rosario Hidup. Di sana, pada dinding yang melingkar, tersaji kisah perjalanan sengsara Tuhan Yesus Kristus yang wafat di kayu salib. Sesaat setelahnya, mereka menuju ke mulut goa. Melepas alas kaki kemudian duduk bersila memanjatkan doa.
Terletak sekitar 15 kilometer sebelah tenggara dari Alun-alun Purwokerto atau 3,6 kilometer sebelah utara dari Alun-alun Banyumas, Goa Maria Kaliori terletak di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Untuk menjangkau tempat ziarah ini, pengunjung bisa memakai kendaraan pribadi atau kendaraan umum berupa bus jurusan Purwokerto-Banyumas.
Untuk kendaraan pribadi, sepeda motor atau mobil bisa langsung diparkir di sekitar toko suvenir benda rohani yang berjarak sekitar 200 meter dari Goa Maria. Namun, jika menggunakan kendaraan umum, pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 1 kilometer menuju goa.
Tempat ziarah ini bisa juga menjadi salah satu tempat persinggahan bagi mereka yang hendak mengisi liburan akhir tahun dari Jakarta menuju Yogyakarta atau sebaliknya.
Sejumlah testimoni dari para pengunjung tersurat di buku tamu yang disediakan di goa ini. Misalnya, Keluarga Paulus Marino dari Solo menyebutkan bahwa tempat ini bersih dan tenang. Hal serupa dituliskan Graceyea dari Bekasi. ”Sangat tenang, damai, dan penuh kasih,” tulis Graceyea yang berkunjung pada Selasa (20/12/2022).
Graceyea juga menuliskan ucapan syukur atas karunia yang diterima sepanjang 2022 sehingga apa yang telah diterima kiranya boleh kian membuatnya semakin dekat dengan Tuhan. Ucapan dan doa senada dituliskan Inneke Natalia dari Purwokerto. ”Syukur untuk segenap sukacita di sepanjang tahun 2022. Kiranya tahun 2023 menjadi tahun penuh berkat, sukacita, dan tahun kemenangan. Kiranya berkat penyertaan Tuhan melingkupi saya dan keluarga,” tulis Inneke.
Selain doa dan ucapan syukur sepanjang tahun, ada pula peziarah yang menyampaikan sejumlah permohonan, seperti mohon kesehatan, kerendahan hati, juga kebijaksanaan. Ada pula yang memohon kesuksesan dalam belajar juga bekerja.
Pada prasasti yang terletak di bawah patung Bunda Maria dituliskan bahwa Yohanes Paulus II memberkati patung ini pada Hari Santa Perawan Maria, 10 Oktober 1989. Dalam bahasa Latin tertulis ”Joannes Paulus PP II Benedixit Hanc Statuam Beatae Mariae Virginis Die 10 Octobris 1989”.
Ketua Umum Pastoral Goa Maria Kaliori Pastor Yohanes Damianus OMI menyampaikan, Goa Maria Kaliori dibangun untuk tiga kepentingan. Pertama adalah untuk mengakomodasi semangat devosi umat kepada Bunda Maria di Keuskupan Purwokerto. ”Kedua, untuk tempat katekese atau pewartaan, baik misi umat Katolik sendiri maupun untuk mengenalkan misi Gereja Katolik bagi masyarakat sekitar. Ketiga adalah untuk konservasi alam. Dulu tempat ini tandus, sekarang sudah ijo royo-royo, sambil mengajak masyarakat untuk konservasi alam bersama,” papar Pastor Damianus.
Pastor Damianus pun menyebutkan, di kompleks Goa Maria juga terdapat area pemakaman, rute jalan salib, serta tempat atau rumah retret. Total luas area mencapai 13 hektar. ”Usianya per hari ini 33 tahun, (kompleks Goa Maria) diberkati 8 Desember 1989. Untuk yang 10 Oktober itu adalah pemberkatan patung Bunda Maria,” ujarnya.
Menurut Damianus, tempat ziarah tersebut terbuka dikunjungi bagi siapa pun. Salah satu agenda rutin di tempat ini adalah Novena Bunda Maria yang digelar setiap bulan pada pekan ketiga. Pada 2023, Novena perdana digelar pada 19 Februari 2023 pukul 09.00 dan dipimpin oleh Uskup Purwokerto Mgr C Tri Harsono Pr.
Bagi Anda yang bersiap berlibur ke wilayah Jawa Tengah atau Yogyakarta, Goa Maria Kaliori bisa menjadi pilihan untuk sejenak menepi dan mereguk keheningan sembari mensyukuri perjalanan hidup sepanjang 2022 dan bersiap menyambut semangat baru pada 2023.