Jaga Keamanan Jelang Natal dan Tahun Baru, Jajaran Polda Sulut Musnahkan ”Cap Tikus”
Kepolisian dan pemerintah daerah di Sulawesi Utara bekerja sama mengatasi berbagai potensi gangguan keamanan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2023, salah satunya dengan memusnahkan minuman keras hasil sitaan.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Kepolisian dan pemerintah daerah di Sulawesi Utara bekerja sama mengatasi berbagai potensi gangguan keamanan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2023, salah satunya dengan memusnahkan minuman keras hasil sitaan, termasuk ”cap tikus”. Lebih dari 6.900 polisi dan tentara akan ditugaskan di lapangan selama sebelas hari pelaksanaan Operasi Lilin.
Dalam siaran pers, Jumat (23/12/2022), Kepala Kepolisian Daerah Sulut Inspektur Jenderal Setyo Budiyanto menyatakan harapannya agar masyarakat juga turut berperan menjaga keamanan dan ketertiban selama masa libur hari raya ini. Ia mengimbau masyarakat untuk merayakannya secara sederhana.
”Harapan saya, masyarakat bisa membatasi hal-hal yang tidak penting, tidak melakukan tindakan atau kegiatan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Harus memperhatikan kepentingan bersama, harus saling menjaga supaya keamanan dan kenyamanan terjaga,” kata Setyo.
Untuk itu, jajaran kepolisian di tingkat kabupaten/kota mengambil langkah antisipasi sekaligus sebagai contoh bagi masyarakat dengan memusnahkan minuman keras (miras), obat-obatan terlarang, sampai knalpot bising hasil sitaan. Hal ini dilakukan salah satunya di Kotamobagu.
Kepala Polres Kotamobagu Ajun Komisaris Besar Dasveri Abdi mengatakan, sebanyak 1.175 liter miras cap tikus, 62 miras golongan B dengan kadar alkohol 5-20 persen, dan 570 strip obat keras dimusnahkan bersamaan dengan 640 botol kosmetik ilegal, 160 knalpot bising sepeda motor, serta 120 knalpot bising mobil.
”Ini adalah barang bukti hasil Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat). Kami musnahkan secara massal di Lapangan Aruman, Motoboi Kecil, bersama dengan jajaran Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah). Harapan kami, perayaan Nataru (Natal dan Tahun Baru) tahun ini dapat berjalan aman, lancar, dan kondusif,” kata Dasveri.
Sementara itu, di Bolaang Mongondow Selatan, sebanyak 9.321 liter cap tikus dan 4.004 butir obat-obatan yang mengandung dexromerothan dimusnahkan oleh kepolisian dan pemkab. Kepala Polres Bolaang Mongondow Selatan Ajun Komisaris Besar Ketut Suryana mengatakan, ini merupakan bagian dari kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).
”Jelang Natal dan Tahun Baru, kami sudah menggelar Operasi Pekat sekaligus operasi (razia) KRYD,” kata Ketut. Ia berharap hal ini dapat memicu masyarakat untuk proaktif menjaga keamanan agar perayaan Natal bagi umat Kristen di Sulut berjalan dengan khusyuk.
Adapun di Manado, kepolisian melaksanakan patroli untuk mengawasi arus penumpang dan barang dari Manado ke wilayah kepulauan Nusa Utara melalui Pelabuhan Manado. Salah satu yang diwaspadai adalah penyelundupan cap tikus yang kerap terjadi. Minuman yang dijual murah, sekitar Rp 25.000 per 600 mililiter, ini kerap menjadi pemicu kriminalitas, terutama penikaman.
Kini, kepolisian di Sulut berfokus pada pelaksanaan Operasi Lilin selama 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023, yaitu 11 hari. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan, operasi ini melibatkan 6.509 personel Polri dan 453 personel TNI dari tiga matra.
Nanti kami akan melakukan pengecekan secara ’mobile’ dari satu gereja ke gereja yang lain.
Mereka akan ditugaskan di 55 pos koordinasi di seluruh Sulut, yaitu 46 pos pelayanan dan 7 pos terpadu. ”Personel akan kami tugaskan di beberapa titik, antara lain gereja, terminal, pelabuhan, bandara, pusat perbelanjaan, dan obyek wisata,” kata Jules.
Setyo Budiyanto mengatakan, lokasi gereja di Sulut yang saling berdekatan, berarti sekelompok personel bisa menjaga lebih dari satu gereja. ”Nanti kami akan melakukan pengecekan secara mobile dari satu gereja ke gereja yang lain,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, pihaknya akan menggerakkan berbagai komponen masyarakat. Aparat keamanan nantinya dibantu oleh organisasi masyarakat. ”Seluruh ormas akan kami libatkan. Kita bersama-sama mengamankan pelaksanaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, semoga bisa berjalan aman, tenteram, dan damai,” katanya.
Di samping itu, Olly juga mengingatkan masyarakat mengenai potensi curah hujan tinggi selama masa libur hari raya pada akhir tahun ini. Ia mengingatkan masyarakat yang tinggal di lereng-lereng gunung, sungai, dan tepi pantai agar selalu waspada. ”Ikuti informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) supaya kita terhindar dari bencana,” ujarnya.