Antisipasi Kepadatan Merak-Bakauheni, Pelabuhan Alternatif Disiapkan
Pelabuhan Merak-Bakauheni kembali beroperasi setelah cuaca buruk. Sejumlah pelabuhan alternatif disiapkan demi mengantisipasi kepadatan penumpang.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sejumlah pelabuhan alternatif disiapkan di Merak dan Bakauheni demi mengantisipasi kepadatan penumpang menjelang hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Pelabuhan itu meliputi Ciwandan, Panjang, dan Bandar Bakau Jaya.
Pihak otoritas akan mengoperasikan pelabuhan alternatif jika terdapat kepadatan penumpang serta kemacetan kendaraan di luar pelabuhan. Hingga saat ini, mobilitas penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni terlihat lancar.
Berdasarkan pantauan pada Jumat (23/12/2022), Pelabuhan Merak terlihat ramai penumpang, tetapi tidak terjadi kepadatan hingga kemacetan. Terlihat penumpang memenuhi kapal kelas eksekutif atau express.
”Jika mobilitas penumpang dan kendaraan sudah di batas yang tidak normal, kami akan mengoperasikan pelabuhan alternatif di sejumlah lokasi tersebut,” ucap Direktur Utama Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Ira Puspadewi saat ditemui di sela-sela kunjungan untuk memantau situasi Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (23/12/2022).
AYU OCTAVI ANJANI
Direktur Utama Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Ira Puspadewi saat melakukan kunjungan untuk memantau situasi Pelabuhan Merak, Banten, pada Jumat (23/12/2022).
Nantinya kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ciwandan akan berlabuh di dermaga lima, Bakauheni, jika terjadi kepadatan di Pelabuhan Merak. Sementara Pelabuhan Panjang dan Bandar Bakau Jaya (BBJ) akan digunakan ketika terjadi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni.
Adanya pelabuhan alternatif diperkirakan mampu mengurangi kepadatan jalur darat sepanjang 5 kilometer. Penguraian kepadatan dan kemacetan mobilitas di pelabuhan akan diatur oleh pihak kepolisian serta pengelola jalan tol.
Kepala Balai Badan Pengelola Transportasi Darat Wilayah VI Bengkulu dan Lampung Bahar Latief, mengatakan, kepadatan penumpang dan kemacetan kendaraan akan terjadi pada puncak arus balik Tahun Baru 2023. Saat ini, menurut dia, belum terjadi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni meskipun jumlah penumpang mulai meningkat.
”Jika nanti kepadatan dan kemacetan kendaraan sudah mencapai 5.000 unit, pelabuhan alternatif akan segera beroperasi,” kata Bahar di sela-sela kunjungannya memantau situasi Pelabuhan Bakauheni.
Adapun saat ini pihak otoritas telah menyiapkan pelabuhan, kapal, serta bahan bakar alternatif demi mengantisipasi kepadatan penumpang dan kendaraan menjelang Natal dan Tahun Baru. Selain itu, pihak pelabuhan mulai rutin melakukan kunjungan ke setiap pelabuhan untuk memastikan lonjakan penumpang tidak mengakibatkan kepadatan.
AYU OCTAVI ANJANI
Sejumlah penumpang keluar dari kapal yang telah sampai di Pelabuhan Bakauheni, Bandar Lampung, Lampung, pada Jumat (23/12/2022).
”Kegiatan pengecekan sudah dilakukan mulai 23 Desember 2023 di semua pelabuhan, yakni Merak dan Bakauheni,” ucap Bahar.
Ira Puspadewi selaku Direktur Utama ASDP mengatakan, perjalanan kapal melalui Pelabuhan Merak dan Bakauheni sempat ditutup. Berdasarkan informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi tidak memungkinkan untuk berlayar pada Kamis (22/12/2022) pukul 19.00.
”Oleh karena itu, saat ini kami mulai rutin memantau prakiraan cuaca dari BMKG serta mengimbau masyarakat untuk terus waspada jika ingin melakukan perjalanan menggunakan kapal,” kata Ira.
Adapun curah hujan cenderung meningkat pada bulan Desember sehingga berdampak pada terjadinya gelombang tinggi dan angin kencang di sejumlah lintasan penyeberangan kapal. Gelombang yang terjadi mencapai sekitar 2 meter.
Retno (52), penumpang kapal kelas eksekutif dari Pelabuhan Merak, mengatakan terpaksa menunggu satu malam untuk dapat menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. Hal ini disebabkan kapal berhenti beroperasi akibat gelombang tinggi.
AYU OCTAVI ANJANI
Para penumpang mencari tempat duduk di dalam kapal rute Pelabuhan Merak-Bakauheni pada Jumat (23/12/2022).
”Saya tidak dapat pemberitahuan atau informasi apa pun terkait waktu dibuka kembalinya Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Jadi, saya hanya bisa menunggu kapal kembali beroperasi,” ujar Retno.