Puluhan Orang di Terminal Purbaya Surabaya Menjalani Tes Narkoba
Puluhan pengemudi bus antarkota dan antarprovinsi beserta kru armada menjalani tes narkoba secara berkala di Terminal Bus Purabaya, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan itu untuk meningkatkan keselamatan masyarakat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Puluhan pengemudi, kru bus, hingga penumpang di Terminal Bus Purabaya, Surabaya, Jawa Timur, menjalani tes narkoba, Kamis (22/12/2022). Tujuannya untuk menjamin keselamatan masyarakat selama libur sekolah, Natal, hingga Tahun Baru.
Tes itu diinisiasi tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur. Aparat mencari pengemudi, kru, hingga awak bus secara acak. Mereka yang terpilih lantas menjalani pemeriksaan urine. Dari 85 orang yang diperiksa, semua negatif narkoba.
Tes ini adalah yang kedua kalinya digelar Polda Jatim dalam sepekan terakhir. Pemeriksaan serupa juga dilakukan sepekan lalu. Saat itu juga tidak ada peserta tes yang positif narkoba atau minuman keras. Setiap hari terdapat 700 armada bus yang datang dan berangkat dari Terminal Purabaya. Mayoritas daerah asal dan tujuannya adalah Madiun, Yogyakarta, Solo, dan Malang.
”(Pemeriksaan narkoba) untuk memberikan rasa aman dan nyaman serta menjamin keselamatan masyarakat, terutama penumpang. Pengemudi terhindar dari narkoba dan minuman keras. Kami juga menekankan kepada sopir dan kondektur untuk tidak menggunakan narkoba,” ujar Kepala Subdit III Direktorat Narkoba Polda Jatim Komisaris Alexsandi Siregar.
Akan tetapi, dia mengatakan, pemeriksaan tidak akan berhenti sampai di sana. Pihak Ditresnarkoba Polda Jatim berencana menggelar hal serupa di lokasi cek poin atau pemberhentian sementara di berbagai lokasi di Jatim.
Bus cadangan
Pergerakan penumpang di Terminal Bus Purbaya menjelang liburan Natal sudah mulai meningkat. Sejumlah bus antarkota antarprovinsi mengalami kenaikan okupansi penumpang hingga 100 persen.
Pengemudi bus M Trans jurusan Wonogiri-Bali, Santoso, mengatakan, jumlah penumpang penuh menjelang Natal. Padahal, pemesanan tiket berlangsung sejak lima hari sebelum jadwal keberangkatan. Peningkatan penumpang tersebut diprediksi berlangsung sampai setelah perayaan Tahun Baru.
”Penumpang kami selalu penuh setiap hari, tidak ada kursi kosong. Terkait tiket bus, tidak ada kenaikan. Harganya sama dengan hari biasa, Rp 280.000-Rp 300.000 per orang,” kata Santoso.
Kepala UPTD Terminal Purabaya Surabaya Andi Cipto mengatakan sudah menyiapkan kendaraan cadangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Setiap perusahaan otobus telah diminta menyiapkan dua hingga lima bus cadangan.
”Bus cadangan ini akan dioperasikan saat terjadi lonjakan penumpang. Bus cadangan ini harus siap dimobilisasi,” ucap Andi.
Andi memprediksi puncak pergerakan penumpang di Terminal Bus Purabaya akan terjadi pada Jumat (23/12/2022) dan Sabtu (24/12/2022). Alasannya, Jumat merupakan jadwal penerimaan rapor sekolah yang menandai dimulainya masa liburan. Jumlah penumpang saat puncak arus mudik diprediksi naik 15-20 persen.
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Toni Harmanto mengatakan, selama Natal dan Tahun Baru mengerahkan 18.855 personel untuk pengamanan. Sebanyak 11.186 dari Polda Jatim, 1.825 (TNI), 3.797 (pemda), dan 2.047 (elemen masyarakat).
”Semua dipastikan akan bekerja sama mengawal kenyamanan, keamanan, dan keselamatan masyarakat selama jalannya Natal dan Tahun Baru,” katanya.
Waspada terorisme
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, momen Natal dan Tahun Baru selalu ditunggu masyarakat Indonesia dan memicu peningkatan mobilitas warga. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, mobilitas warga mencapai 44,17 juta orang. Dia meminta semua pihak mendukung Operasi Lilin 2022 selama 11 hari.
”Mulai 23 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023 serta dilanjutkan dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan mulai 3 Januari sampai dengan 9 Januari 2023,” kata Khofifah.
Selama pengamanan dan pelayanan Natal dan Tahun Baru, lanjut Khofifah, semua elemen masyarakat harus ikut mewaspadai beragam kemungkinan. Salah satu yang harus diwaspadai adalah ancaman terorisme.