Menkes: RSUP di NTT Wujud Pemerataan Layanan Kesehatan
Kehadiran RSUP Ben Mboi wujud pemerataan layanan kesehatan di wilayah timur Indonesia.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Pusat di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mulai beroperasi pada Kamis (22/12/2022). Kehadiran rumah sakit tersebut merupakan wujud pemerataan layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia.
Rumah sakit yang diberi nama Ben Mboi itu langsung dioperasikan seusai acara peluncuran yang dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena, dan sejumlah pejabat lokal. Peluncuran ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.
Undangan khusus dalam acara itu adalah dokter Tridia Sudirga Mboi, anak mendiang dokter Ben Mboi yang pernah menjabat gubernur NTT periode 1978-1988. Nama Ben Mboi dijadikan nama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) tersebut.
Budi mengatakan, kehadiran RSUP merupakan wujud dari pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di kawasan timur. Selama ini, fasilitas kesehatan yang lengkap kebanyakan ada di Indonesia bagian barat sehingga pasien dari timur harus berobat ke sana.
RSUP Ben Mboi menambah RSUP yang sudah dibangun di dua tempat di kawasan timur Indonesia, yakni Papua Barat dan Maluku. Budi mengakui, ide pembangunan RSUP di timur itu dimulai sejak era Nila Moeloek, Menteri Kesehatan periode 2014-2019.
Menurut Budi, RSUP Ben Mboi kini dimulai dengan status tipe B dan seiring waktu akan disempurnakan menjadi tipe A. Fasilitas dan tenaga medis akan terus dilengkapi. Menurut rencana, layanan yang disediakan untuk menangani penyakit jantung, stroke, dan ginjal. Menurut dia, banyak masyarakat meninggal disebabkan penyakit tersebut.
Pasien yang datang harus merasa nyaman.
”Jadi, nanti tidak perlu lagi harus ke Indonesia barat. Di sini sudah tersedia. Kita akan tingkatkan pelayanan. Lima tahun lagi, orang dari Timor Leste bisa memilih berobat di sini,” katanya.
Budi mengingatkan pengelola rumah sakit agar menjaga kebersihan serta memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Pasien yang datang harus merasa nyaman. Dengan begitu, proses penyembuhan dapat berjalan dengan lancar.
Budi kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk pemerataan layanan kesehatan. Pemerintah akan memperkuat dan melengkapi alat kesehatan serta tenaga medis di tingkat puskesmas. Diakuinya, banyak puskesmas di timur Indonesia perlu dibenahi.
Dalam catatan Kompas, pada Agustus 2022, seorang ibu dengan janin yang diduga sudah meningga, berlayar dari pulau ke pulau mencari rumah sakit selama lebih dari 10 hari. Ia naik kapal dari selatan Maluku hingga ke Kota Kupang.
Emanuel Melkiades Laka Lena, legislator yang mewakili daerah pemilihan NTT, menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat. Kehadiran RSUP Ben Mboi menambah rumah sakit di NTT menjadi 57 unit.
”Sudah ada lagi rumah sakit pratama yang kini sedang dibangun. Dalam rencana, tahun depan akan dibangun lagi di beberapa tempat,” ujar Melkiades dari komisi yang membidangi urusan kesehatan nasional itu.
Menurut Melkiades, penggunaan nama Ben Mboi untuk RSUP sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya bagi bangsa dan negara. Ben Mboi merupakan gubernur NTT dua periode dari 1978 sampai 1988. Ia dokter tentara dari matra Angkatan Darat.
Kiprah Ben Mboi dalam bidang militer yang paling dikenang adalah menjadi tim penerjun pertama dalam operasi pembebasan Irian Barat, kini Papua. Kala itu, Ben Mboi bersama LB Moerdani. Moerdani kemudian menjadi Menteri Pertahanan sekaligus Panglima ABRI pada era Orde Baru.
Spirit melayani Ben Mboi dapat diteladani oleh mereka yang bertugas di RSUP tersebut.
Selama menjabat Gubernur NTT, Ben Mboi dikenal sebagai pemimpin yang paling sering turun ke masyarakat. Ia jarang berada di kantor. Sebelum masyarakat Indonesia mengenal istilah ”blusukan” sekitar 10 tahun terakhir, Ben Mboi sudah melakukannya.
Istri Ben Mboi, Nafsiah Mboi, juga menghabiskan banyak waktu sebagai dokter di NTT, jauh sebelum Ben Mboi menjadi gubernur. Nafsiah kemudian menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tridia Sudirga Mboi, anak sulung Ben Mboi, mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut. Ia berharap spirit melayani Ben Mboi dapat diteladani oleh mereka yang bertugas di RSUP tersebut.
Salah satu pesan bagi tenaga dokter yang selalu diingatkan mendiang Ben Mboi adalah menganggap setiap pasien sebagai keluarga kandung. Dengan begitu, akan memberikan diagnosis terbaik kepada pasien.