Strategi Hadapi Bencana Disiapkan untuk Distribusi BBM Natal dan Tahun Baru
Pertamina memetakan sejumlah lokasi mudik Natal dan libur Tahun Baru, seperti tempat wisata, dan lokasi rawan bencana. Hal ini untuk memastikan distribusi BBM tak terganggu selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·4 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Pertamina Regional Sulawesi menyiapkan berbagai strategi menghadapi ancaman bencana untuk penyaluran BBM pada momen Natal dan Tahun Baru. Selain memetakan lokasi rawan bencana, lokasi mudik Natal, dan wisata, dilakukan pula penyiapan langkah antisipasi keadaan darurat.
Hal ini mengemuka dalam konferensi pers yang dilakukan Pertamina Regional Sulawesi, Senin (19/12/2022). Kondisi sejumlah wilayah yang mengalami bencana banjir dan longsor beberapa waktu terakhir dan ancaman bencana membuat Pertamina meningkatkan kewaspadaan.
”Kami memastikan pasokan aman selama masa perayaan Natal hingga Tahun Baru. Selain itu, kami juga siaga terhadap adanya gangguan cuaca dan bencana alam yang bisa mengganggu distribusi,” kata Executive General Manager Pertamina Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto.
Kami memastikan pasokan aman selama masa perayaan Natal hingga Tahun Baru. Selain itu, kami juga siaga terhadap adanya gangguan cuaca dan bencana alam yang bisa mengganggu distribusi.
Pola alternatif pun disiapkan saat terjadi bencana. ”Kami siapkan lokasi-lokasi yang bisa menopang saat terjadi gangguan suplai BBM (bahan bakar minyak), di antaranya menyiapkan 22 Motorist Pertamina Delivery Service dan 13 SPBU kantong,” ujarnya.
Region Manager Supply and Distribution Sulawesi Arthika Harahap mengatakan, ada beberapa faktor yang akan diantisipasi terkait pola alternatif dan keadaan darurat. Faktor dimaksud adalah bencana dan kemacetan di lokasi-lokasi perayaan Natal serta lokasi wisata.
Konsentrasi lokasi mudik Natal yang diwaspadai, antara lain, Makassar dan Toraja di Sulawesi Selatan (Sulsel), Manado dan beberapa kota lain di Sulawesi Utara (Sulut), serta Palu, Poso, dan sekitarnya di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Lokasi wisata, antara lain, Makassar, Bira, Toraja, Malino di Sulsel, Manado dan sekitarnya di Sulut, serta Poso di Sulteng. Adapun lokasi rawan bencana yang mungkin dapat mengganggu distribusi, antara lain, Palopo dan Parepare di Sulsel, Majene dan Mamuju di Sulbar, Tolitoli di Sulteng, dan Kotamobagu di Sulut.
Sebagai gambaran, beberapa waktu terakhir terjadi longsor dan banjir di Majene dan Mamuju di Sulbar yang mengganggu distribusi BBM. Banjir dan longsor pun terjadi di Tolitoli dan Kotamobagu di Sulut serta di wilayah Palopo dan Parepare. Di Palopo, setelah ambruknya jembatan di jalan Trans-Sulawesi, hingga kini jembatan yang digunakan masih bersifat sementara.
”Langkah antisipasi kami siapkan dengan pola menyiapkan terminal BBM di wilayah tetangga yang secara geografis paling dekat dengan lokasi bencana. Misalnya ada gangguan di Makassar, maka terminal BBM di Parepare dan Palopo disiapkan untuk menopang suplai. Jika Majene dan Mamuju dalam kondisi darurat, terminal Donggala disiapkan. Jika di Manado dan Bitung bermasalah, Tolitoli dan Moutong di Sulteng dan Gorontalo yang akan menyuplai. Intinya sejumlah langkah antisipasi kami siapkan,” kata Arthika.
Langkah antisipasi kami siapkan dengan pola menyiapkan terminal BBM di wilayah tetangga yang secara geografis paling dekat dengan lokasi bencana.
Region Manager Retail Sales Sulawesi Fanda Chrismianto menuturkan kesiapan dari sisi suplai dengan menyiapkan layanan tambahan mulai dari stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) hingga agen elpiji. Saat ini di seluruh wilayah Sulawesi terdapat 465 SPBU reguler. Khusus Natal dan Tahun Baru akan disiapkan 130 SPBU siaga.
Selain itu terdapat pula 16 terminal BBM dengan 331 mobil tangki. Ada tujuh depot elpiji dengan 314 agen PSO (public service obligation), 81 non-PSO, 39 stasiun pengisian bulk energi (SPBE) PSO, dan 8 SPBE non-PSO.
”Kami akan tambah juga dengan 395 agen elpiji siaga, 55 unit titik PDS (Pertamina Delivery Service) elpiji eksisting, hingga 22 unit titik PDS BBM/elpiji di SPBU. Intinya, selain stasiun pengisian reguler, stasiun siaga juga disiapkan. Kami berharap masyarakat tetap membeli seperti biasa. Tak perlu panik karena stok terus kami siapkan dengan memperhitungkan peningkatan konsumsi,” kata Fanda.
Pihak Pertamina Regional Sulawesi memperkirakan terjadi peningkatan konsumsi BBM dengan berbagai jenis antara 5 persen hingga di atas 20 persen. Sebagai gambaran, untuk Pertalite, pada Oktober lalu konsumsi normalnya 6.935 kiloliter per hari. (Sedangkan) dalam masa Natal dan Tahun Baru diperkirakan meningkat hingga 7,276 kiloliter per hari,” ujarnya.
Begitu pun solar yang pada Oktober mencapai 3.416 kiloliter per hari, diperkirakan naik hingga 3.693 kiloliter per hari selama masa mudik Natal dan Tahun Baru. Saat ini, rerata stok mencapai hingga sepekan. Namun, stok tambahan umumnya masuk pada Rabu (21/12/2022) nanti.