Pasokan Ikan Laut di Banjarmasin Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
Pasokan ikan laut di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masih normal atau stabil menjelang Natal dan Tahun Baru. Fluktuasi harga yang terjadi saat ini masih dianggap wajar.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pasokan ikan laut di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, masih normal atau stabil menjelang Natal dan Tahun Baru. Fluktuasi harga yang terjadi saat ini masih dianggap wajar karena hasil tangkapan nelayan yang tidak menentu.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Akhmad Jaki menuturkan, pasokan ikan laut ke Pelabuhan Perikanan Banjarmasin masih normal dan lancar. Dalam dua hari terakhir setidaknya ada empat kapal yang bersandar dan mendaratkan ikan. Setiap kapal rata-rata bermuatan ikan sebanyak 10 ton.
”Tidak ada masalah dengan pasokan ikan laut sejauh ini. Kami pun menjamin stok ikan laut cukup untuk kebutuhan masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya selama periode Natal dan Tahun Baru,” katanya di Banjarmasin, Senin (19/12/2022).
Jaki memastikan kapal-kapal ikan masih masuk secara reguler ke Pelabuhan Perikanan Banjarmasin. Kalaupun tidak ada kapal yang masuk karena faktor cuaca, ikan laut tetap rutin dipasok dari Tanah Laut dan Tanah Bumbu lewat jalur darat.
”Di samping mendapat pasokan ikan secara reguler, saat ini kami juga masih memiliki stok ikan di gudang atau cold storage sekitar 120 ton. Stok di gudang bisa untuk 10 hari kalau seandainya tidak ada pasokan sama sekali,” ujarnya.
Karena itu, Jaki mengimbau warga Banjarmasin dan sekitarnya tidak perlu khawatir dengan ketersediaan ikan laut. Meskipun kemungkinan ada lonjakan permintaan ikan laut pada masa Natal dan Tahun Baru, pasokannya masih tetap mencukupi.
”Pasokan ikan laut memang tidak menentu, tetapi pasokannya selalu ada setiap hari. Harganya juga masih relatif stabil. Kalaupun ada kenaikan harga, kenaikannya tidak begitu berarti,” ujar Jaki.
Asrani selaku pengurus kapal nelayan di Banjarmasin, sekaligus anggota Persatuan Agen Penyalur Ikan (PAPI) Kalsel, menyampaikan, harga ikan laut dalam seminggu terakhir rata-rata naik Rp 5.000 per kilogram (kg) karena pasokannya agak kurang. Akibat kenaikan itu, harga ikan tongkol menjadi Rp 35.000 per kg, ikan layang (lajang) Rp 27.000 per kg, dan ikan peda Rp 35.000 per kg.
”Pasokan ikan laut sedikit berkurang daripada biasanya karena penangkapan di laut agak terganggu karena gelombang tinggi dan angin kencang,” ucapnya.
Namun, cuaca yang kurang bersahabat itu, menurut Asrani, masih bisa dihadapi para nelayan sehingga pasokan ikan tidak sampai seret. ”Pasokan ikan laut masih aman. Kami juga masih punya stok di gudang yang cukup untuk kebutuhan selama 10 hari,” katanya.
Sejauh ini, Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor juga tidak memberikan peringatan dini dalam prakiraan cuaca kelautan Kalsel untuk periode 20-21 Desember 2022. Kecepatan angin di perairan Kalsel diprakirakan maksimal 20 knots (37 km per jam) dan tinggi gelombang maksimal 1,25 meter.