Lomba "Kid Dash" dalam Semarang 10K Diapresiasi Para Orangtua
Lomba lari Semarang 10K Powered by Isoplus, Minggu (18/12/2022), di Kota Semarang, Jawa Tengah, dimeriahkan oleh lomba kategori Kid Dash yang diikuti anak-anak. Penyelenggaraan lomba itu diapresiasi oleh para orangtua.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS -- Lomba lari Semarang 10K Powered by Isoplus, Minggu (18/12/2022), di Kota Semarang, Jawa Tengah, dimeriahkan oleh lomba kategori Kid Dash yang diikuti anak-anak. Penyelenggaraan lomba itu diapresiasi oleh para orangtua karena dinilai bisa menjadi wadah untuk menanamkan kecintaan terhadap olahraga sekaligus mengenali potensi anak sejak dini.
Yon Andika (37), salah satu orangtua peserta Kid Dash Semarang 10K, menuturkan, lomba untuk anak-anak itu sangat bagus. Sebab, dengan penyelenggaraan lomba tersebut, para orangtua bisa mengetahui potensi anaknya sejak dini.
"Bagus karena kita bisa tahu yang punya hobi atau juga potensi sehingga bisa dikembangkan. Dengan lomba Kid Dash ini, anak jadi punya wadah," kata Yon Andika di sela-sela lomba Kid Dash Semarang 10K, Minggu pagi, di depan Balai Kota Semarang.
Anak Yon, Jerico (8), mengikuti lomba Kid Dash A Semarang 10K untuk anak usia 7-9 tahun. Menurut Yon, Jerico memang menyukai lari sejak kecil. Siswa kelas 3 SD itu menggemari lari karena melihat sang ayah dan kakeknya yang juga suka olahraga lari.
Setiap akhir pekan, Jerico mengaku berlatih lari selama 1 jam di Gelanggang Olahraga (GOR) Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Dalam lomba Kid Dash A Semarang 10K yang menempuh jarak 308 meter, Jerico berhasil finis dalam posisi ketujuh.
"Rasanya senang bisa ikut lomba ini," tutur Jerico saat ditemui usai mengikuti lomba.
Dengan lomba Kid Dash ini, anak jadi punya wadah (Yon Andika)
Apresiasi juga disampaikan oleh Victor Halim (38) yang mengantar putri ketiganya, Victoria Cloi Halim, untuk mengikuti lomba Kid Dash dalam Semarang 10K. "Acaranya bagus, buat anak-anak juga menarik. Semua terkoordinasi bagus," kata Halim.
Halim yang berasal dari Yogyakarta sengaja datang ke Semarang karena putrinya mengikuti lomba Kid Dash. Selain itu, istri Halim juga mengikuti lomba lari Semarang 10K yang menempuh jarak 10 kilometer.
Dalam lomba itu, Victoria Cloi Halim yang kini duduk di bangku kelas 1 SD berhasil menembus posisi ketiga setelah berlari dengan jarak 308 meter. "Ini lomba pertamanya. Dia suka olahraga untuk having fun (senang-senang). Ini istri saya juga ikut lari yang 10K. Kalau saya sih sukanya sepedaan," tutur Halim.
Sementara itu, dalam Kid Dash B yang menempuh jarak 154 meter untuk anak usia 4-6 tahun, Muhammad Rizki Setiawan (6) berhasil menjadi yang tercepat sampai ke garis finis.
Ayah Rizki, Rohman (39), menyebut, anaknya menyukai lari sejak pandemi Covid-19. Rizki juga mengikuti klub lari di dekat rumahnya di Salatiga, Jawa Tengah.
"Waktu pandemi itu kan tidak ada sekolah (offline), lalu dia ingin lari. Kebetulan di dekat rumah ada klub Persatuan Atlet Bonorejo Salatiga," kata Rohman.