Sebanyak 2.100 Pelari Akan Semarakkan Semarang 10K
Lomba Lari Semarang 10K siap digelar pada Minggu (18/12/2022). Sebanyak 2.100 pelari siap menyemarakkan ajang ini.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sebanyak 2.100 pelari dari berbagai komunitas akan menyemarakkan ajang lomba lari Semarang 10K pada Minggu (18/12/2022). Para pelari akan disuguhi eksotika bangunan warisan bersejarah di kawasan Kota Lama, Semarang, serta jalur yang datar di pusat Kota Semarang. Sejumlah pelari pun antusias menjadikan ajang ini sebagai reuni serta berwisata di akhir pekan di pengujung tahun 2022.
”Total peserta 2.100 pelari yang terdiri dari 2.000 pelari 10K dan 100 pelari Kids Dash,” kata Manager Event Harian Kompas Sri Aswito Zainul di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (16/12/2022).
Aswito menyampaikan, para pelari akan menikmati keindahan kota lama dan menyusuri tempat-tempat atau bangunan bersejarah. Setidaknya ada sembilan spot foto yang instagramable, meliputi Lawang Sewu, Tugu Muda, Simpang Lima, Gereja Gedangan St Yusuf (Gereja Bata Merah), Kota Lama (Spiegel Café, Taman Srigunting, Gereja Blenduk, Galeri UMKM), Jembatan Mberok, Kantor Pos Indonesia, Pertamina, dan Balai Kota Semarang.
”(Yang ditawarkan adalah) experience. Ini adalah akhir tahun dan ini jadi challenge penutup tahun buat pelari. Kedua, Semarang itu diuntungkan dua hal, pertamaflat. Untuk menciptakan catatan waktu baru, itu sangat mungkin. Kemudian, kami sebagai organizer bekerja sama dengan pemkot akan membuat jalur ini benar-benar clear. Kami bekerja sama dengan dishub, pemkot, dan kepolisian punya komitmen bahwa experience jalur clear ini akan kami berikan kepada pelari Semarang 10K,” papar Aswito.
Lomba lari Semarang 10K powered by Isoplus yang akan menempuh jarak 10 kilometer ini digelar atas kerja sama Pemerintah Kota Semarang, harian Kompas, dan Isoplus. Tahun ini, ada kategori Kids Dash bagi anak-anak yang digelar khusus untuk regenerasi pelari muda. ”Kami mencoba menjadikan ajang ini sebagai regenerasi buat anak-anak usia dini,” katanya.
Pada Jumat mulai pukul 10.00 hingga 20.00, race pack telah dapat diambil para pelari di Gedung Weeskamer, Kota Lama, Semarang. Sejumlah pelari sudah tampak mencangklong tas berisi jersei, buku panduan lomba, produk sponsor, sejumlah makanan ringan dan minuman, seperti Fitbar, Isoplus, Crystalin, susu Zee, sampo Zinck, kipas Generali, dan sabun ProGuard. Selain itu, mereka juga mendapatkan nomor dada (bib).
Kami mencoba menjadikan ajang ini sebagai regenerasi buat anak-anak usia dini.
Henri dari Komunitas DJP Runners tampak antusias bersama beberapa temannya mengambil racepack serta berfoto-foto di booth yang disiapkan panitia di Gedung Weeskamer. ”Ini kali kedua saya ikut Semarang 10K setelah ajang 2019. Kemudian, 2020 dan 2021 tidak ada karena pandemi. Kesannya bagus, rapi, water station melimpah, nyaman, dan yang pasti menyusuri kota Semarang tercinta,” kata Henri.
Menurut Henri (38), karena rutenya yang datar, tantangannya adalah bagaimana bisa berlari kencang tanpa capek. ”Karena tidak ada tanjakan, mestinya bisa dapat PB (personal best). Targetnya 50 menit, sebelumnya 58 menit,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Dede Purnomo (28) dari Banyumas Runners mengatakan, dirinya ingin menikmati ajang Semarang 10K untuk bersilahturahmi dan kangen-kangenan bersama teman-teman pelari dari berbagai kota. ”Semarang 10K itu, kan, seperti Borobudur Marathon yang satu naungan di harian Kompas. Jadi, dari penilaian kami sebagai pelari, Bomar aja udah keren, pasti Semarang 10K ga jauh beda, pasti sama euforianya, pasti sekeren Borobudur,” kata Dede yang pada November bertugas menjadi pacer dalam acara Tilik Candi Borobudur Marathon.
Di ajang Semarang 10K, Dede ingin memecahkan target personal best dirinya untuk lari 10K, yakni di bawah 45 menit. ”Saya sudah latihan lumayan,” kata Dede.
Puguh Rumanto (33) dari Komunitas Lari KENDOS Surabaya sudah setiap tahun mengikuti ajang Semarang 10K sejak 2018 dan 2019. ”First impression pertama kali even itu bagus. Jadi, kami para runner melihat siapa penyelenggaranya. Semarang itu sejak pertama kali itu saja sudah OK, mulai dari race director, track-nya juga clear, aman, dan enaklah. Dari Surabaya juga dekat juga, naik kereta 4,5 jam,” kata Puguh yang berencana menembus waktu di bawah 1 jam untuk jarak 10K.
Puguh berencana berangkat pada Jumat karena di Semarang ada sejumlah saudara dan kenalan sehingga dia berencana untuk mengunjungi saudara dan rekan-rekannya sebelum berlari. ”Ajang lari begini sekalian untuk reuni bersama teman-teman,” kata Puguh yang akan kembali ke Surabaya pada Minggu.