Tiga Kali Gempa di Karangasem Bali, Guncangan Dirasakan hingga Lombok
Sebanya tiga kali gempa terjadi di wilayah Karangasem, Bali, Selasa sore. Guncangan gempa dengan magnitudo terbesar 5,2 itu dirasakan hingga Lombok, NTB.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat tiga kali gempa terjadi di Karangasem, Bali, pada Selasa (13/12/2022) sore. Dari tiga kali gempa tercatat magnitudo terbesar mencapai 5,2. Guncangan gempa bumi tektonik yang tidak berpotensi tsunami itu turut dirasakan hingga ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gempa pertama bermagnitudo 4,8 terjadi sekitar pukul 16.56 WIB. Lokasinya berada 18,9 Lintang Selatan dan 115,56 Bujur Timur atau 20 kilometer timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 kilometer.
Adapun gempa kedua yang bermagnitudo 5,2 terjadi pada pukul 17.38 WIB. Lokasinya tidak terlalu jauh dari gempa pertama, yakni 8,29 Lintang Selatan dan 115,62 Bujur Timur atau 1 kilometer timur laut Karangasem pada kedalaman 30 kilometer.
Sementara gempa ketiga bermagnitudo 4,6 terjadi pada pukul 18.23 WIB. Lokasinya 16 kilometer timur laut Karangasem, yakni 8,2 Lintang Selatan dan 115,59 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadi menjelaskan, untuk gempa bermagnitudo 5,2 (dengan parameter pembaruan M5,1), gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik Flores. Hal itu diketahui berdasarkan episenter (titik pusat gempa bumi di atas permukaan bumi) dan kedalaman hiposenternya (titik gempa di bawah permukaan bumi),
”Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Ardhianto.
Ardhianto menambahkan, guncangan gempa dirasakan di Karangasem dengan skala III-IV Modified Mercalli Intensity atau MMI (satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi). Pada skala itu, pada siang hari, gempa dirasakan oleh banyak orang dalam rumah.
Selain di Karangasem, guncangan juga terasa di NTB. Seperti di Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
Di Mataram, guncangan terasa cukup kuat dalam waktu beberapa detik. ”Saya tadi sedang di apotek ketika gempa terasa. Sedikit goyang. Tetapi saya dan orang-orang di sana tidak panik,” kata Nyoman (31), warga Kota Mataram.
Selain itu, gempa juga dirasakan pada skala II MMI, antara lain di Tabanan, Kuta, dan Buleleng. Dalam skala itu, getaran dirasakan beberapa orang. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
”Untuk kerusakan di NTB, hingga saat ini (pukul 20.00 Wita) belum ada laporan yang kami terima,” kata Ardhianto.
Menyikapi hal itu, Ardhianto meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
”Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa. Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” kata Ardhianto.
Ardhianto juga mengimbau masyarakat agar memanfaatkan semua kanal informasi BMKG. Mulai dari media sosial hingga laman situs mereka. Hal itu agar masyarakat mendapat informasi resmi yang bersumber dari BMKG.