Pewarta Foto ”Kompas” Raih Anugerah Dewan Pers 2022

Foto bertajuk ”Fenomena Badut Jalanan” karya Heru terpilih dari total lima nomine Karya Jurnalistik Foto Anugerah Dewan Pers 2022. Selain itu, dari sejumlah kategori juga terpilih karya-karya terbaik.

KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Anggota Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro (kiri), menyerahkan penghargaan Anugerah Dewan Pers 2022 kepada pewarta foto harian Kompas, Heru Sri Kumoro (kanan), di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/12/2022).

BANDUNG, KOMPAS — Pewarta foto harian Kompas, Heru Sri Kumoro, mendapatkan Anugerah Dewan Pers 2022 di Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/12/2022). Penghargaan untuk mengapresiasi kerja jurnalistik yang bertanggung jawab itu juga diberikan bagi sejumlah insan pers lainnya.

Foto bertajuk ”Fenomena Badut Jalanan” karya Heru terpilih dari total lima nomine Karya Jurnalistik Foto Anugerah Dewan Pers 2022. Foto tersebut terbit di koran digital harian Kompas, sebagai salah satu pilihan harian, pada Kamis (29/4/2021) lalu.

Dalam ucapan syukur atas penghargaan tersebut, Heru menyatakan, karya ini dipersembahkan untuk orang-orang yang bekerja di jalanan. TIdak hanya para badut yang mencari uang di jalan, para jurnalis juga mengandalkan kaki dan mobilitas tinggi untuk mencari berita.

Baca juga : Kebijakan Redaksional dalam Foto Jurnalistik

”Penghargaan ini saya persembahkan kepada pejuang keluarga yang tetap mendukung bapaknya bekerja di jalan. Wartawan, profesi apa pun, hingga badut jalanan yang harus bekerja di lapangan,” ujarnya di sela-sela penerimaan penghargaan.

Di samping itu, Heru juga berterima kasih kepada harian Kompas sebagai institusi tempat dia bekerja dan berkarya. ”Penghargaan ini saya persembahkan untuk Kompas, khususnya kawan-kawan Desk Foto, untuk perjuangannya dalam menciptakan foto-foto jurnalistik terbaik,” ujarnya.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Seorang dengan kostum boneka tokoh kartun memangku anaknya di pinggir Jalan Graha Raya Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (27/4/2021) malam. Keberadaan mereka, biasa disebut badut jalanan, ini semakin mudah ditemui khususnya di kota-kota besar dan pinggiran kota besar. Mereka duduk atau berkeliling berharap ada pengguna jalan yang memberikan uang, makanan, ataupun barang-barang berharga lainnya. Badut jalanan ini marak selama pandemi Covid-19 dan makin ramai saat Ramadhan.

Di samping Karya Jurnalistik Foto Terbaik, penghargaan tahunan dari Dewan Pers ini juga diberikan untuk Karya Jurnalistik Cetak Terbaik yang diraih tim dari majalah Tempo, Karya Jurnalistik Radio Terbaik yang diraih tim dari Radio Republik Indonesia Merauke, dan Karya Jurnalistik Televisi Terbaik yang diraih DAAI TV.

Sementara kategori Karya Jurnalistik Siber Terbaik diberikan untuk Detik.com, Media dengan Jumlah Karyawan Kurang dari 100 Orang Terbaik diraih oleh majalah Tempo, dan Media dengan Jumlah Karyawan Lebih dari 100 Orang Terbaik diraih Kompas TV.

Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya menyebut, penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi kinerja insan pers yang bertanggung jawab. Dia berujar, karya jurnalistik tidak sekadar memberikan informasi, tetapi juga edukasi yang berdampak positif kepada masyarakat.

KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Pewarta foto harian Kompas, Heru Sri Kumoro (kiri), menyampaikan apresiasi seusai mendapatkan penghargaan Anugerah Dewan Pers 2022 di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa 13/12/2022).

Agung juga mengingatkan media massa untuk berhati-hati pada tahun politik mendatang. Dia berharap media berperan untuk menjaga situasi tetap kondusif dan juga menjaga kebebasan, tetapi tetap dalam koridor aturan yang berlaku.

”Berita yang diberikan harus benar dan baik, berpegang teguh kepada kode etik. Itu komitmen kita bersama. Dengan penghargaan ini, Dewan Pers mengapresiasi karya jurnalistik tidak hanya dari informasi, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Selain pemberian penghargaan, Anugerah Dewan Pers 2022 kali ini juga diiringi doa untuk Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 Azyumardi Azra yang meninggal pada September 2022 silam. Para peserta menunduk takzim selama beberapa menit sambil mengenang kebaikan dan dedikasi almarhum pada pers.

Baca juga : Antusiasme Menjajal Dunia Jurnalistik