Arus Mudik Natal Diprediksi Memuncak pada 23-26 Desember
Puncak arus mudik periode Natal diperkirakan terjadi pada 23-26 Desember 2022, sedangkan Tahun Baru pada 30 Desember 2022-2 Januari 2023. Infrastruktur, termasuk layanan tol, pun disiapkan untuk mengantisipasi hal itu.
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik menjelang Natal terjadi pada 23-24 Desember 2022 dan puncak arus balik pada 25-26 Desember 2022. Adapun puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan berlangsung pada 30-31 Desember 2022 dan puncak arus balik pada 1-2 Januari 2023.
”Ada juga (peningkatan mobilitas) pada 20 Desember 2022 setelah libur sekolah. Untuk mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat, kami akan membuka posko mulai 19 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR tentang kesiapan infrastruktur dan transportasi menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi menunjukkan, potensi mobilitas nasional saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 mencapai 44,17 juta orang atau 16,35 persen dari total penduduk. Mobilitas penduduk yang masif ini perlu langkah antisipasi secara komprehensif dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Mobilitas masyarakat didominasi kendaraan pribadi, yakni mobil sebanyak 28,26 persen dan sepeda motor 16,47 persen. Penggunaan moda transportasi paling banyak didominasi oleh angkutan jalan, yakni 67,95 persen. Adapun sisanya, yakni 32,05 persen, menggunakan moda angkutan laut serta udara.
Baca juga : Waspadai Potensi Kecelakaan Jelang Akhir Tahun
Posko tersebut akan mengawasi jalannya strategi operasi setiap moda transportasi. Pada moda transportasi jalan akan dilakukan pemeriksaan kesiapan prasarana, manajemen rekayasa lalu lintas, sosialisasi keselamatan pemudik, koordinasi pengendalian pasar tumpah, dan inspeksi angkutan umum. Untuk moda transportasi sungai dan penyeberangan akan dilakukan optimalisasi pola operasi kapal, sosialisasi, mekanisme penundaan, pengawasan kantong parkir, dan layanan pelabuhan alternatif.
Pada moda transportasi kereta api dilakukan pemenuhan jumlah rangkaian kereta reguler dan Natal-Tahun Baru, sarana untuk menambah perjalanan kereta api, inspeksi keselamatan perkeretaapian, serta pengawasan protokol kesehatan. Adapun pada moda transportasi laut dilakukan pengecekan kelaikan dan kesiapan kapal laut, pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran, serta pengalihan.
Dukungan infrastruktur
Merujuk data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), panjang jalan nasional bukan tol di Indonesia adalah 46.690 kilometer (km) dengan tingkat kemantapan 91,8 persen. Jalan tersebut tersebar di wilayah Pulau Sumatera (7.918 km), Pulau Jawa dan Bali (5.336,9 km), Pulau Kalimantan (6.556,4 km), Pulau Sulawesi (17.284,4 km), Pulau Nusa Tenggara (2.792,1 km), dan Pulau Maluku-Papua (6.802,3 km).
Panjang jalan tol yang sudah beroperasi adalah 2.578 km yang dikelola oleh 48 badan usaha jalan tol (BUJT). Sebanyak 69 ruas jalan tol tersebar di Pulau Sumatera (738,4 km), Pulau Jawa (1.670,7 km), Pulau Bali (10,1 km), Pulau Kalimantan (97,3 km), dan Pulau Sulawesi (61,5 km).
Baca juga : 2,73 Juta Kendaraan Diprediksi Keluar Jabodetabek Saat Libur Natal
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan, ada penambahan jalur jalan tol baik yang beroperasi maupun fungsional untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru. Peningkatan kualitas dan estetika jalan tol juga telah dilakukan pada 66 ruas tol sepanjang 1.405 km.
Secara keseluruhan, di Pulau Jawa terdapat penambahan jalan tol operasional sepanjang 41,7 km dan jalan tol fungsional 72,91 km, sedangkan di Pulau Sumatera terdapat penambahan 65,7 km tol operasional dan 32,7 tol fungsional.
”Dukungan lainnya dalam Natal-Tahun Baru, kami menghentikan konstruksi sesuai dengan arahan koordinator Natal-Tahun Baru dari Kementerian Perhubungan sehingga alat berat tidak akan mengganggu perjalanan (masyarakat dalam rangka) Natal-Tahun Baru,” ujar Basuki.
Baca juga : Kuota Sudah Ditambah, Pertamina Yakin Stok BBM untuk Natal dan Tahun Baru Aman
Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun layanan transaksi, sarana dan prasarana lalu lintas, pompa air untuk mengantisipasi genangan air, serta layanan istirahat. Posko Natal dan Tahun Baru juga tersebar di sepanjang jalan nasional dan tim tanggap bencana disiagakan di lokasi rawan bencana, seperti longsor, banjir, dan genangan air.
Secara terpisah, dalam paparannya pada acara Media Gathering Astra Infra secara virtual pada Selasa (13/12/2022), Kepala Astra Infra Solutions Ega N Boga menjelaskan, puncak arus lalu lintas pada periode Natal dan Tahun Baru di tol milik Astra akan terjadi pada tiga hari sebelum Natal 2022, yaitu 22-25 Desember 2022.
Arus lalu lintas pada periode Natal dan Tahun Baru ini diprediksi naik hingga 13 persen dibandingkan tahun lalu. Astra memprediksi arus balik akan terjadi pada lima hingga tujuh hari setelah periode Tahun Baru 2023, yaitu 6-8 Januari 2023.
Astra Infra memperkirakan kenaikan akan terjadi di dua kluster tol, yaitu barat dan timur. Di tol kluster barat, yakni ruas Tangerang-Merak, Ulujami-Kebon Jeruk, dan Cikopo-Palimanan, puncak arus lalu lintas terjadi satu hari sebelum dan satu hari setelah hari raya Natal.
Adapun di tol kluster timur, yakni ruas Semarang-Solo, Jombang-Mojokerto, Surabaya-Mojokerto, dan Pandaan-Malang, puncak arus lalu lintas akan terjadi tepat pada hari raya Natal, 25 Desember 2022, dan awal Tahun Baru, 1 Januari 2023. ”Kami melihat kenaikan karena euforia yang tertahan akibat pandemi dan membuat keinginan orang untuk berwisata dan bepergian menjadi tinggi,” ujar Ega.
Ada lima lokasi kepadatan yang berpotensi menyebabkan kemacetan di ruas-ruas tol tersebut. Di ruas Tol Tangerang-Merak, kepadatan akan terjadi di Gerbang Tol Cikupa, Gerbang Tol Serang Timur, dan Gerbang Tol Merak. Sementara itu, kepadatan di ruas Cikopo-Palimanan akan banyak terlihat menjelang rest area atau tempat istirahat serta di lajur yang ada.
Untuk Tol Semarang-Solo, kepadatan diprediksi terjadi di persimpangan Tol Bawen-Semarang dan menjelang rest area. Sementara itu, di ruas Jombang-Mojokerto, kepadatan diprediksi terjadi di gerbang keluar Bandar dan persimpangan Mengkreng arah Madiun dan Kediri.
Astra menyiapkan beberapa langkah antisipasi agar kepadatan bisa diurai dengan baik dengan menambah gardu transaksi, menempatkan sistem pembayaran bergerak atau mobile reader, dan memastikan jalur bebas dari pekerjaan konstruksi. Untuk mobile reader¸ pengguna jalan tol tidak harus membayar di gerbang masuk karena akan didatangi langsung oleh petugas sambil membawa mesin pembayaran mini.
Terkait pekerjaan konstruksi, Astra menargetkan beberapa perbaikan dapat selesai tiga hari sebelum Natal. Salah satunya adalah perbaikan di Kilometer 72 dan Kilometer 91 Tol Cikopo-Palimanan.
Antisipasi dampak bencana juga dilakukan dengan menyiagakan lebih dari 1.300 personel dan 48 mobil derek, 20 ambulans, 35 kendaraan patroli, dan 14 truk tangki air. ”Di ruas Ulujami-Kebon Jeruk kami siagakan alat berat apabila terjadi banjir dan di ruas Semarang-Solo yang konturnya bisa longsor kami sediakan ekskavator,” tambahnya.
Inovasi digital
Untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, Astra berinovasi menghadirkan integrated traffic management system atau sistem pengaturan arus yang terintegrasi. Sistem ini diperkuat melalui pemasangan 95 kamera analitik baru yang dapat mendeteksi pergerakan kendaraan. Kehadiran kamera baru melengkapi 750 kamera pengawas yang sebelumnya sudah terpasang di ruas tol milik Astra.
Chief Operation Officer Astra Infra Kris Ade Sudoyono menuturkan, tayangan dari kamera pengawas akan terintegrasi dalam satu platform. Pantauan kamera pengawas tidak hanya diterima oleh petugas, tetapi juga bisa diakses masyarakat di aplikasi digital Astra. Hal ini bertujuan agar para pengguna jalan tol mengetahui kejadian dan kondisi terkini dari jalan yang akan dilalui.
Informasi mengenai masalah atau kejadian tertentu yang tertangkap kamera pengawas tersebut juga akan langsung masuk ke gawai khusus yang dibawa petugas patroli di jalan tol. Integrasi ini membuat petugas patroli bisa secara cepat hadir di lokasi tempat terjadinya kecelakaan atau bencana.
Kini, sistem sedang diuji coba di ruas Tol Jombang-Mojokerto dan akan diperluas pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. ”Jadi, kalau ada order penanganan ketidaknormalan arus lalu lintas, petugas terdekat bisa langsung datang dan penanganannya jadi lebih cepat,” kata Kris.
Astra berharap sistem ini juga bisa diintegrasikan dengan sistem kamera milik Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, serta sistem tilang elektronik milik Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kris mengatakan, pihaknya juga akan menambah fasilitas di 25 rest area, seperti pos kesehatan gratis dan bengkel untuk pemeliharaan ringan. Bahkan, di beberapa rest area tipe B yang tidak memiliki stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU), Astra membangun sistem pengisian bahan bakar sementara.