Tambang di Sawahlunto Meledak, Enam Orang Tewas dan Empat Orang Hilang
Data sementara, jumlah korban 12 orang, yaitu 2 selamat, 6 meninggal, dan 4 orang dalam pencarian.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
SAWAHLUNTO, KOMPAS — Tambang batubara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, meledak pada Jumat (9/12/2022) pagi. Sejauh ini dilaporkan enam orang tewas, dua orang selamat, dan empat orang lainnya belum ditemukan setelah kejadian tersebut.
Berdasarkan data kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, ledakan terjadi di tambang batubara PT Nusa Alam Lestari (NAL), Parambahan, Kecamatan Talawi, Jumat sekitar pukul 08.30.
”Data sementara, jumlah korban 12 orang, yaitu 2 selamat, 6 meninggal, dan 4 orang dalam pencarian,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang Octavianto, Jumat siang.
Octavianto mengatakan, pihaknya mengirimkan dua tim untuk membantu pencarian korban, yaitu dari Pos SAR Limapuluh Kota dan Kantor SAR Padang.
Secara terpisah, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sumbar Herry Martinus mengonfirmasi kejadian tersebut. ”Memang benar terjadi ledakan di lubang tambangnya (PT NAL). Iya (petambang) sedang bekerja (saat kejadian),” kata Herry.
Herry menambahkan, dinas masih menunggu informasi lebih lanjut dari inspektur tambang yang sudah berada di lokasi.
”Pengawasan dilakukan oleh inspektur tambang pusat, laporan mereka langsung ke pusat. Saya menunggu hasil investigasi mereka, apa penyebabnya,” ujar Herry.
Adapun Kepala Kepolisian Resor Sawahlunto Ajun Komisaris Besar Purwanto belum dapat dikonfirmasi atas kejadian ini. Panggilan telpon dan pesan singkat yang Kompas kirimkan belum direspons.
Berdasarkan catatan Kompas, kecelakaan terkait penambangan batubara di Sawahlunto beberapa kali terjadi. Pada Sabtu, 12 September 2020, sekitar pukul 05.00, sedikitnya tiga orang meninggal dan satu orang luka berat akibat tertimpa runtuhan lubang tambang batubara CV Tahiti Coal.
Sebelumnya, Januari 2014, satu petambang tewas dan empat petambang lainnya terjebak reruntuhan di dalam lubang tambang batubara milik PT Dasrat Sarana Arang Sejati di Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi. Lubang tambang runtuh dipicu ledakan gas metana di kedalaman 100 meter pada 24 Januari 2014.
Pada 16 Juni 2009, juga terjadi ledakan di tambang batubara di perbatasan Kecamatan Talawi, Sawahluto, dengan Kecamatan Koto Tujuah, Sijunjung (Kompas, 17/6/2009). Sebanyak 13 petambang dilaporkan tewas dan 23 petambang lainnya tidak diketahui nasibnya. Ledakan di lokasi tambang milik Agustar, warga Kecamatan Koto Tujuah itu, diduga dipicu oleh gas metana yang terkandung di dalam tambang.