Servis Berkala dan Tertib Administrasi Kendaraan Cegah Kecelakaan
Dinas Perhubungan Kota Semarang mengimbau operator mengecek kelayakan kendaraan sebelum beroperasi untuk menekan risiko kecelakaan. Pengemudi juga perlu menguasai medan sehingga bisa mengendalikan laju kendaraan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Servis berkala dinilai penting untuk menjaga kondisi kendaraan tetap prima. Selain kondisi fisik kendaraan, kelengkapan administrasi kendaraan juga perlu dipastikan sebelum kendaraan beroperasi untuk menekan risiko kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan lalu lintas yang menimpa rombongan wisatawan asal Kelurahan Manyaran, Kota Semarang, Jawa Tengah, di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Minggu (4/12/2022) diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan penyedia jasa perjalanan wisata. Supaya peristiwa yang memakan tujuh korban jiwa dan puluhan orang luka-luka itu tak terulang, perlu dipastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro Pudyo Martantono meminta operator mengecek kelayakan kendaraan, seperti fungsi rem, lampu, hingga kondisi ban. Sebelum dinyatakan layak jalan, kendaraan hendaknya tidak dipaksakan beroperasi.
Tak hanya kondisi fisik kendaraan, kelengkapan administrasi kendaraan juga harus dipastikan. Setiap kendaraan diwajibkan mengikuti pengujian berkala minimal enam bulan sekali.
”Ramp check (inspeksi keselamatan) rutin kami lakukan setiap bulan, tidak hanya jelang mudik Lebaran atau mudik Natal dan Tahun Baru saja. Kami mendatangi pul-pul (tempat pemberhentian) untuk menginspeksi administrasi kendaraan ataupun kondisi kendaraan,” kata Endro, Rabu (7/12/2022).
Sementara itu, Service Manager Duta Cermelang Motors (DCM) Hino Semarang Didik Arif Basuki mengatakan, pemeliharaan kendaraan kerap dilewatkan oleh perusahaan otobus atau pengelola usaha jasa perjalanan. Hal itu terjadi karena mereka lebih berfokus melayani pesanan dari konsumen.
”Servis berkala itu idealnya setiap 10.000 kilometer. Ini sering dilewatkan karena orderan sedang ramai. Padahal, servis berkala itu penting demi keselamatan pengemudi, penumpang, ataupun pengguna jalan lain,” ujar Didik.
Dalam servis berkala, kondisi rem, kemudi, dan mesin akan dicek. Disfungsi rem, kemudi, hingga mesin disebut Didik sering menjadi pemicu kecelakaan.
”Ketiganya harus berfungsi optimal. Kalau misalnya remnya bagus dan mesinnya bertenaga, tapi sistem kemudinya tidak bagus, ada risiko kendaraan tidak bisa dikendalikan. Kalau cuma rem dan sistem kemudi yang bagus, tapi mesin tidak bertenaga dan tidak bisa menanjak karena lupa diservis berkala, juga bahaya,” imbuh Didik.
Menurut salah seorang penumpang yang selamat, Bambang Suparman (60), bus bernomor polisi H 1470 AG itu beberapa kali berhenti sebelum mengalami kecelakaan. Bambang menduga sopir bermaksud mendinginkan mesin atau mendinginkan rem yang panas. ”Intinya, bus itu seperti tidak sehat,” ucap Bambang, Senin (5/12/2022).
Bambang menambahkan, sebelum masuk ke jurang, bus yang ditumpanginya hilang kendali. Bus tiba-tiba menyalip kendaraan di depannya. Meski jalanan menikung ke kiri, bus itu tidak berbelok ke kiri, tetapi tetap berjalan lurus dengan kecepatan tinggi, kemudian menghantam pembatas jalan lalu terjun ke jurang.
Kalau misalnya remnya bagus dan mesinnya bertenaga, tapi sistem kemudinya tidak bagus, ada risiko kendaraan tidak bisa dikendalikan.
Selain perkara kendaraan, faktor pengemudi juga dinilai bisa memicu kecelakaan. Sama seperti kendaraan, pengemudi harus dalam kondisi prima saat berkendara, tidak sedang mengantuk atau kelelahan. Pengemudi juga perlu menguasai medan, terutama jika berkendara ke lokasi yang medannya sulit, seperti banyak jalan menikung, menanjak, ataupun menurun.
Pelaksana Tugas Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat berwisata. Ia menyarankan warga untuk memilih tempat wisata yang jalurnya relatif aman.
”Kami tidak melarang masyarakat yang mau piknik, tapi cari tempat yang tidak berbahaya. Kalau Telaga Sarangan itu, kan, memang medannya berliku. Mungkin sopir kurang menguasai medan atau bagaimana,” katanya.
Sementara itu, Nova, salah seorang pengelola usaha penyedia jasa perjalanan di Jateng, mengatakan selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum dioperasikan. Komponen yang dicek, lanjutnya, antara lain sistem pelumasan atau oli, sistem pengereman atau minyak rem, sistem pendingin mesin atau radiator, dan sistem kelistrikan atau aki.
”Untuk pengemudi, kami selalu memilih yang sudah berpengalaman dan menguasai medan. Ada strategi khusus yang bisa diterapkan jika melewati medan yang sulit, misal di jalan menurun yang panjang, pengereman bisa dibantu dengan menggunakan engine brake agar kampas rem tidak panas yang kemudian bisa memicu rem blong,” tutur Nova.