Korban Tewas akibat Serangan KKB di Pegunungan Bintang Bertambah
Jumlah korban tewas akibat serangan KKB di Kabupaten Pegunungan Bintang bertambah menjadi tiga orang. Para korban adalah tukang ojek sepeda motor yang melayani warga di daerah terpencil.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Aparat kepolisian menemukan seorang warga bernama La Ati dalam kondisi tewas di Kampung Mangabib, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Selasa (6/12/2022). La Ati merupakan korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata sehari sebelumnya. Dengan demikian, total sebanyak tiga korban ditemukan tewas akibat serangan itu.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito, saat dihubungi, membenarkan informasi penemuan korban La Ati. Para pelaku menyerang korban dengan senjata tajam yang melukai sejumlah bagian tubuhnya.
Cahyo memaparkan, peristiwa ini bermula ketika kelompok kriminal bersenjata (KKB) menghadang enam warga yang bekerja sebagai pengojek sepeda motor di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang. Tiga orang berhasil kabur, sementara tiga orang lainnya tewas dibacok.
Selain La Ati, dua korban lain yang tewas adalah La Usu dan La Aman. Tim Polres Pegunungan Bintang telah mengevakuasi para korban ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.
”Tim dari Polres Pegunungan Bintang berhasil mengevakuasi jenazah tiga korban dan tiga warga yang selamat dari Kampung Mangabib ke Oksibil. Saat ini jenazah para korban telah berada di Rumah Sakit Umum Daerah Oksibil,” papar Cahyo.
Ia menuturkan, tim penyidik Polres Pegunungan Bintang telah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penyerangan. Jarak dari Oksibil ke lokasi kejadian sekitar 27 kilometer dengan lama perjalanan sekitar dua jam.
”Diduga pelaku di balik peristiwa penyerangan enam warga di Kampung Mangabib ini adalah Nason Mimin bersama anggotanya. Nason termasuk bagian dari pimpinan KKB Pegunungan Bintang bernama Lamek Taplo,” tambah Cahyo.
Secara terpisah, juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, menyesalkan peristiwa penyerangan tersebut. Ia menilai perbuatan para pelaku merupakan tindakan kriminal karena menyerang warga yang tidak bersalah.
Yan pun menyayangkan peristiwa ini terjadi ketika warga tengah mempersiapkan diri menyambut hari Natal. Ia berharap kelompok tersebut menghentikan aksinya menyerang warga dan mengedepankan upaya dialog damai dengan aparat keamanan. ”Perbuatan kelompok ini berdampak besar bagi masyarakat setempat. Para korban selama ini memberikan jasa transportasi bagi masyarakat di daerah terpencil yang belum tersedia angkutan umum,” ucapnya.
Teror KKB yang menyerang warga sipil dan aparat keamanan terus terjadi setiap tahun di wilayah Papua. Berdasarkan catatan Kompas dan data TNI-Polri, telah terjadi 48 kasus serangan KKB di Papua sejak Januari 2022 hingga 6 Desember 2022.
Serangan KKB terjadi di sejumlah kabupaten di Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan. Daerah-daerah ini antara lain Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Paniai, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, dan Deiyai.
Akibat serangan-serangan itu, jatuh korban baik dari aparat TNI, Polri, maupun warga. Dari pihak TNI 7 personel gugur dan 12 personel luka-luka, sedangkan dari anggota Polri 1 personel gugur dan 2 personel mengalami luka-luka. Sementara dari pihak warga, sebanyak 31 orang meninggal dan 7 orang luka-luka.