Pemerintah Dorong KEK Digital di Batam Raup Investasi Rp 40 Triliun
Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa di Batam, yang berfokus di industri digital, diharapkan mampu menarik investasi hingga Rp 40 triliun pada 2030.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
PANDU WIYOGA
Suasana di studio film Infinite Studio, Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (4/11/2022).
BATAM, KOMPAS — Pemerintah meresmikan operasi Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa di Batam, Kepulauan Riau. Kawasan yang dibangun sebagai pusat industri digital itu yang ditargetkan mampu menarik investasi Rp 40 triliun hingga 8 tahun ke depan.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Elen Setiadi, di Batam, Sabtu (3/12/2022), mengatakan, secara resmi KEK Nongsa ditetapkan mulai beroperasi pada 8 November 2022. Itu sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 4 Tahun 2022 yang ditandatangi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sebelumnya, Kawasan Industri Nongsa ditetapkan menjadi KEK lewat Peraturan Pemerintah (PP) No 68/2021 tentang KEK Nongsa. Setelah itu, pemerintah memberi waktu 3 tahun kepada pengelola KEK Nongsa, yakni PT Tamarin, untuk menyiapkan infrastruktur jalan, air, listrik, dan pengolahan limbah, agar investor dapat segera memulai kegiatan di kawasan itu.
PANDU WIYOGA
Ilustrasi - Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Duta Besar Kanada untuk Indonesia Nadia Burger, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y Kim, dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad (dari kiri ke kanan) saat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Batam, Kepri, Jumat (4/11/2022).
”Menko (Bidang) Perekonomian memberikan target yang cukup menantang. Pada awal tahun lalu, Dewan Nasional KEK menargetkan KEK Nongsa mampu menarik investasi Rp 40 triliun pada 2030,” kata Elen.
Pemerintah merancang KEK Nongsa sebagai pusat ekonomi dan industri di bidang digital. Saat ini, di KEK Nongsa terdapat satu industri film animasi dan tiga pusat data. Elen berharap, ke depan investasi di bidang industri digital dapat tumbuh subur di KEK Nongsa.
”KEK Nongsa yang berada di Batam wilayahnya sangat dekat dengan Singapura. Maka, kami berharap KEK Nongsa dapat menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Singapura agar dapat bertumbuh sebagai pusat industri digital di level regional maupun internasional,” ujar Elen.
Sejumlah yacht sandar di kawasan resor Nongsa Point Marina, Batam, Kepulauan Riau, Senin (28/11/2022).
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Tamarin Michael Kristian Wiluan mengatakan, saat ini sudah ada tiga investor yang mulai membangun pusat data di KEK Nongsa. Nilai realisasi investasi pembangunan tiga pusat data itu sekitar Rp 2,6 trilun dan telah menyerap 1.600 tenaga kerja.
Salah satu pusat data di KEK Nongsa adalah milik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Adapun dua pusat data yang lain milik perusahaan asing. Yang pertama adalah pusat data milik perusahaan Singapura, Data Centre First, yang berkapasitas 30 megawatt (MW). Adapun yang kedua adalah pusat data milik perusahaan China, GDS Holdings Ltd, yang berkapasitas 28 MW.
”Investasi di bidang data center saat cukup menjanjikan, tetapi juga menantang karena kami harus menyiapkan infrastruktur listrik, air, dan fiber optik yang memadai. Saat ini, kami dan Badan Pengusahaan Batam telah memiliki rencana sampai 2030 untuk membangun infrastruktur vital tersebut,” kata Michael.