Gempa Berkekuatan M 6,4 di Garut, Jabar, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi dengan Magnitudo 6,4 terjadi di wilayah Garut, ini masuk kategori kedalaman menengah. Meskipun tidak ada laporan kerusakan hingga tidak ada potensi tsunami, masyarakat tetap diminta waspada.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
AHMAD ARIF
Gempa M 6.1 berpusat di wilayah Mekarmukti, Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022).
BANDUNG, KOMPAS — Gempa bumi dengan Magnitudo 6,4 terjadi di wilayah Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2022) pukul 16.49. Gempa dengan kedalaman 118 kilometer ini dirasakan hingga Bandung dan sejumlah daerah. Belum ada kerusakan yang dilaporkan terkait gempa dengan kedalaman menengah ini.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berlokasi di 7.44 LS, 107.51 BT atau sekitar Kecamatan Bungbulang, Garut. Lokasi ini diperkirakan berjarak 52 kilometer barat daya dari pusat pemerintahan Kabupaten Garut.
Getaran paling kuat dirasakan di Garut dengan skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Sementara itu, sebagian daerah Sukabumi, Ciamis, dan Tasikmalaya merasakan getaran dengan skala III MMI. Gempa juga dirasakan di Kota Bandung dengan skala II MMI.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas I BMKG Bandung Teguh Rahayu, gempa yang terjadi di daratan ini masih masuk dalam rangkaian Megathrust. Saat dihubungi Sabtu, sekitar pukul 17.00, Teguh menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami dan belum ada kerusakan yang dilaporkan dari lapangan.
DOKUMENTASI BNPB
Salah satu sekolah di Cianjur yang terdampak gempa pada Senin (21/11/2022). Selain sekolah, RSUD, markas polres, hingga Gedung DPRD Cianjur juga rusak terdampak gempa.
Jika dilihat dari pusat gempa dan kedalamannya, getaran terjadi akibat aktivitas dalam Lempeng Indo-Australia. Analisis dari BMKG menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser.
”Gempa ini berada di darat dan terjadi akibat aktivitas subduksi. Karena masuk kategori kedalaman menengah, sejauh ini BMKG belum menyatakan potensi tsunami dan tidak ada potensi kerusakan. Karena magnitudonya besar, jadi bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Teguh pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bangunan yang retak dan sedang mengalami kerusakan juga sebaiknya dihindari serta pastikan bangunan yang ditinggali cukup tahan gempa.
AHMAD ARIF
Potensi skala guncangan dalam skala MMI yang disebabkan aktivitas sesar Lembang. Sumber: BMKG
Farah (33), salah satu warga Kota Bandung, merasakan gempa tersebut dari kediamannya di daerah Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap. Getarannya cukup kuat meskipun tidak sampai 10 detik.
”Tadi gempanya terasa saat saya tidur. Tempat tidur terasa bergoyang walaupun sebentar. Tapi, ini bukan goyangan biasa karena lemari dan jendela juga berderik,” ujarnya.