Menuju Langit Bersih di Pulau Dewata
KTT G20 2022 membuka asa memassalkan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di Bali. Bali berpeluang membangun ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai untuk mendukung Bali sebagai destinasi dunia.

Mobil listrik untuk Polri yang digunakan selama penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Kendaraan elektrifikasi berbasis baterasi (battery electric vehicle/BEV) mendapat promosi besar dalam perhelatan KTT G20 2022.
Momen KTT G20 di Bali membuka asa untuk memassalkan kendaraan listrik berbasis baterai di Bali. Betapa tidak, selama pelaksanaan KTT G20 di Bali, masyarakat di Pulau Dewata dipertontonkan iring-iringan mobil listrik dan sepeda motor listrik, yang melaju nyaris tanpa suara menderu.
Sejumlah merek mobil dan sepeda motor listrik serta bus listrik mendapatkan panggung serangkaian penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia yang puncaknya berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.
Perusahaan besar di Indonesia meminjamkan ratusan unit kendaraan elektrifikasi berbasis baterasi (battery electric vehicle/BEV) demi kesuksesan pelaksanaan KTT G20 di Indonesia.
Dari laman Kementerian Sekretariat Negara disebutkan, sebanyak 143 unit kendaraan elektrifikasi (BEV) dipinjamkan PT Toyota Astra Motor ke Kementerian Sekretariat Negara untuk mendukung pelaksanaan KTT G20.
Kendaraan elektrifikasi dari PT Toyota Astra Motor itu, di antaranya, Toyota BZ4X, Lexus BZ4X, dan Lexus UX300e. Selain dari PT Toyota Astra Motor, Kementerian Sekretariat Negara juga mendapatkan dukungan berupa 300 unit mobil listrik dari Wuling Motors.

Dokumentasi Yayasan Bambu Lestari menampilkan sepeda bambu Spedagi United GORo, yang diperkenalkan serangkaian perhelatan KTT G20 di Bali. Spedagi GORo dihasilkan dari kolaborasi dan kerja gotong-royong pihak Yayasan Bambu Lestari, Spedagi Movement, dan komunitas perempuan dari Mama Bambu Nusa Tenggara Timur.
Tidak ketinggalan, perusahan milik negara dan perusahaan swasta juga mendukung keberadaan ratusan kendaraan listrik berbasis baterai tersebut. PT PLN (Persero) menyiapkan puluhan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), termasuk SPKLU berkapasitas ultra fast charging yang mampu mengisi baterai mobil hingga penuh dalam hitungan menit.
“Hanya charging station untuk sepeda motor listrik masih sedikit,” ujar Putu Agus Saskara Yoga (30), praktisi bidang kendaraan bermotor listrik di Kota Denpasar, Bali, akhir Oktober 2022.
Yoga mengungkapkan, fasilitas penukaran baterai untuk sepeda motor listrik juga belum banyak dan belum merata tersedia di Bali. “Penggunaan kendaraan listrik, khususnya sepeda motor listrik, tentu membutuhkan fasilitas charging station,” ujar pengajar keahlian teknik permesinan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Denpasar, Kota Denpasar.
Yoga terlibat dalam pembuatan sepeda motor konversi ke listrik, yang digunakan dalam kegiatan pendukung acara KTT G20 di Bali. Sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) disediakan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) kemudian dikonversi menjadi sepeda motor listrik oleh murid-murid SMK Negeri 1 Denpasar dan SMK PGRI 2 Badung.
Baca juga : PLN Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di Bali
Sepeda motor konversi itu meramaikan acara konvoi sepeda motor konversi BBM ke listrik di kawasan The Nusa Dua ITDC, Nusa Dua, Badung, Kamis (1/9/2022).
Konvoi sepeda motor konversi ke listrik tersebut diikuti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Gubernur Bali Wayan Koster, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Kepala Polda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra.
Turut pula Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, dan sejumlah pejabat lainnya di Bali. Konvoi sepeda motor konversi pada Kamis (1/9/2022) itu dilepas pemberangkatannya dari area Central Park ITDC Nusa Dua kemudian berkeliling di kawasan The Nusa Dua sebelum kembali di area Central Park.

Putu Agus Saskara Yoga (kanan) mendampingi siswa SMK Negeri 1 Denpasar dalam praktik konversi sepeda motor ke mesin listrik di SMK Negeri 1 Denpasar, Senin (24/10/2022).
Ketika berkesempatan mengendarai sepeda motor listrik di Bali, baik sepeda motor konversi maupun sepeda motor listrik pabrikan, sangat minim perbedaannya dengan mengendarai sepeda motor BBM jenis matik.
Lebih spontan
Perbedaan hanya dirasakan ketika memelintir handle gas karena sepeda motor listrik terasa lebih spontan. Begitu pula ketika menjajal mobil listrik. Perbedaan yang paling dialami saat menggunakan kendaraan listrik itu adalah minimnya suara bising dari kendaraan listrik tersebut.
Konversi kendaraan bermotor dari BBM ke listrik membuka pilihan menarik, antara lain, karena memanfaatkan kendaraan bermotor, yang sudah ada, untuk diubah menjadi kendaraan dengan mesin listrik berbasis baterai.
Dengan populasi kendaraan bermotor di Bali melebihi 4 juta unit, maka konversi kendaraan menjadi mesin listrik itu berpeluang menekan pertumbuhan populasi kendaraan di pulau seluas 5.780 kilometer per segi ini. Konversi ke kendaraan listrik juga dapat mengurangi konsumsi BBM , yang berpengaruh terhadap emisi karbon.
Adapun penggunaan kendaraan bermotor listrik selama perhelatan KTT G20 2022 menjadi pertunjukan komitmen Indonesia yang sejalan dengan isu transisi energi dalam KTT G20. Pemerintah juga sedang mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik (BEV) di Tanah Air, termasuk dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Baca juga : Konversi Motor Listrik demi Efisiensi BBM

Gubernur Bali Wayan Koster mencoba mengendarai sepeda motor konversi ke listrik menjelang kegiatan "Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik" di area Central Park Nusa Dua, kawasan ITDC, Nusa Dua, Badung, Kamis (1/9/2022). Kegiatan parade sepeda motor konversi ke listrik digelar PT PLN (Persero) bersama Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Polri serta Pemprov Bali.
Senapas dengan Prepres No 55 Tahun 2019 tentang percepatan kendaraan bermotor listrik itu, Pemerintah Provinsi Bali juga mengeluarkan regulasi berupa Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Selama ini, minimnya penggunaan kendaraan bermotor listrik karena masyarakat yang belum antusias (Donny Hermawan)
Ketika membuka acara konvoi kendaraan listrik dari Rumah Jabatan Gubernur Bali di Kota Denpasar, Minggu (27/10/2019), Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan kendaraan bermotor listrik lebih ramah lingkungan sehingga mendukung keberadaan Bali sebagai destinasi berkelas dunia.
Akademisi dari Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolitik Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno menyatakan penggunaan kendaraan listrik diharapkan mampu mengatasi krisis energi dan mendukung udara bersih.
“Euforia penggunaan kendaraan listrik tidak hanya heboh saat KTT G20. Namun, (KTT G20) ini adalah momen menggencarkan penggunaan kendaraan listrik, terutama bus listrik, sebagai sarana transportasi umum di banyak kota,” kata Djoko Setijowarno melalui keterangan tertulisnya, yang diterima Kompas.
Perjalanan jauh
Djoko Setijowarno juga menyatakan, terbatasnya penyediaan infrastruktur SPKLU masih menjadi kendala pemakaian kendaraan listrik, terutama kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh.
Dengan kendala infrastruktur tersebut, menurut dia, kendaraan listrik sementara ini hanya bisa untuk mobilitas perkotaan. Djoko menilai penyediaan infrastruktur, misalnya, SPKLU menjadi strategis untuk memassalkan penggunaan kendaraan listrik.

Produk inovasi sepeda motor trail bertenaga listrik buatan Makara Electric di Bali. Penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai menjadi pilihan dalam upaya mengurangi polusi udara dan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Adapun Putu Febriana Putra (34) dari tim Makara Electric Vehicle Bali mengatakan, momen KTT G20 tersebut membuka peluang dan kesempatan bagi Bali untuk memassalkan penggunaan kendaraan bermotor listrik (BEV).
Alasannya pemakaian kendaraan listrik akan menambah citra Bali sebagai destinasi pariwisata dan sekaligus menjaga alam dan lingkungan Bali dari polusi emisi karbon. Selain itu, produksi BEV secara lokal juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat di Bali.
Febriana menambahkan, dengan memaksimalkan penggunaan kendaraan listrik, maka masyarakat Bali tidak sekedar menjadi penonton parade kendaraan bermotor listrik.
Senada Febriana, pendiri tim Makara Electric Vehicle Putu Donny Hermawan (42) mengatakan, perhelatan KTT G20 juga mempromosikan penggunaan kendaraan bermotor listrik. Makara Electrc Vehicle juga menyiapkan produk inovasi mereka berupa minibus listrik dan sepeda motor listrik jenis skuter dan trail.
“Selama ini, minimnya penggunaan kendaraan bermotor listrik karena masyarakat yang belum antusias,” kata Donny di kantor sekaligus bengkel kerja Makara Electric Vehicle di Jalan Pulau Ayu, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar.
Baca juga : Dukung KTT G20 di Bali, Gojek Siapkan Mitra GoRide Electric
Pemerintah sudah membuatkan regulasi dan pabrik kendaraan juga sudah memroduksi berbagai model kendaraan bermotor listrik serta infrastruktur kendaraan bermotor listrik juga sudah disediakan di sejumlah tempat di Bali, khususnya di Kota Denpasar dan Badung.
“Harapannya, kantor-kantor pemerintah terlebih dahulu memulai penggunaan kendaraan bermotor listrik seperti saran Bapak Joko Widodo,” ujar Donny.