Sebanyak 152 Jenazah Korban Gempa Cianjur Teridentifikasi, Tersisa Sembilan Jasad
Tim Disaster Victim Identification Polri telah mengidentifikasi 152 jenazah korban gempa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Namun, masih ada sembilan jenazah belum teridentifikasi.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Tim Disaster Victim Identification atau DVI Polri telah mengidentifikasi 152 jenazah korban gempa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Masih terdapat sembilan jenazah yang diketahui identitasnya dan masih menunggu hasil pemeriksaan DNA.
Hingga Kamis (1/12/2022) pukul 14.00, tim DVI Polri telah mengidentifikasi 152 jenazah dari 168 kantong jenazah yang masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayang dan RSUD Cimacan. Kemarin, Rabu, tim SAR gabungan menemukan satu jenazah lagi di Kampung Cicadas, Desa Cijedil, Cugenang.
Dari hasil pemeriksaan sidik jari, pencocokan properti, dan gigi, tim DVI mengidentifikasi jenazah itu sebagai Herman Setiawan (26), warga Kampung Cicadas RT 001 RW 006. Catatan medis korban juga cocok dengan data ante mortem dari keluarga yang bersangkutan.
Meski 152 jenazah telah teridentifikasi, tim DVI Polri masih mengecek sembilan jenazah. Enam di antaranya jenazah utuh dan tiga lainnya berupa potongan tubuh. ”Ini masih memproses,” kata Ajun Komisaris Besar Iwansyah dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jabar.
Menurut dia, hingga kini tim telah menerima 38 laporan orang hilang. Pihaknya telah mengambil sampel DNA warga yang merasa keluarganya menjadi korban gempa Cianjur. ”Hasil DNA mungkin keluar minggu depan. Kami masih memproses pencocokan data keluarga dengan jenazah,” ucapnya.
Iwansyah mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan keluarga akibat gempa Cianjur dapat melapor ke Pos Ante Mortem di RSUD Sayang. Keluarga juga harus membawa dokumen kartu keluarga, rekam medis, foto, atau catatan riwayat pemeriksaan gigi.
Pemeriksaan DNA harus dilakukan orangtua atau anak korban gempa. ”Kami juga mengingatkan bagi warga yang keluarganya meninggal agar segera mengurus surat kematian di fasilitas kesehatan. Ini dibutuhkan jika terdapat dana kerahiman,” ujarnya.
Pencarian
Di tengah identifikasi jenazah korban gempa, tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian korban pada hari kesebelas pascagempa. Lokasi pencarian terpusat di Warung Sate Shinta, Kampung Cicadas, dan RT 003 Desa Cijedil. Ratusan orang dari berbagai instansi terlibat dalam operasi ini.
Pada pukul 13.40, tim SAR gabungan menemukan satu jenazah berjenis kelamin laki-laki di Kampung Cicadas. Korban yang diduga bernama Nurodin itu lalu dievakuasi ke rumah duka. Dengan demikian, masih terdapat 11 korban dalam pencarian.
Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengatakan, pencarian korban gempa bermagnitudo 5,6 sejak Senin (21/11) itu ditargetkan berlangsung hingga Sabtu (3/12). ”Akan tetapi, ini masih bisa berlanjut sesuai dengan hasil evaluasi kami nanti,” ucapnya.
Selain cuaca yang kerap hujan saat sore hari, material lumpur tebal hingga bangunan rumah juga menjadi kendala pencarian. Meski demikian, pihaknya berjanji terus memaksimalkan upaya pencarian korban gempa.
Hingga Kamis sore, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur mencapai 329 orang dan 11 orang masih dalam pencarian. Sebanyak 110.242 warga juga mengungsi di 460 titik pengungsian.