Tim SAR Pastikan Pencarian Korban Gempa Cianjur Berlanjut
Kantor SAR Bandung memastikan pencarian korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tetap berlanjut. Keluarga berharap pencarian terus berlangsung hingga korban gempa ditemukan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Kantor SAR Bandung memastikan pencarian korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tetap berjalan tiga hari ke depan dan dapat berlanjut sesuai hasil evaluasi. Keluarga berharap pencarian terus berlangsung hingga korban gempa ditemukan.
Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengatakan, pencarian korban gempa bermagnitudo 5,6 awalnya berlangsung tujuh hari sejak Senin (21/11/2022). Akan tetapi, petugas belum menemukan seluruh korban. Tim pun memperpanjang masa pencarian hingga Rabu (30/11).
Sampai Rabu sore, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu jenazah laki-laki dewasa di Kampung Cicadas, Cugenang. Dengan demikian, masih terdapat 12 korban gempa dalam pencarian. ”Secara otomatis, (pencarian) ini akan diperpanjang,” katanya.
Menurut rencana, lanjut Jumaril, pencarian akan berlanjut hingga tiga hari ke depan atau Sabtu (3/12). ”Perpanjangan tiga hari ini supaya kami terus memaksimalkan pencarian dulu. Akan tetapi, ini masih bisa berlanjut sesuai hasil evaluasi kami nanti,” ungkapnya.
Menurut dia, material berupa tanah, batu, hingga bangunan rumah warga yang ambrol akibat gempa menjadi salah satu kendala pencarian. Tim SAR gabungan harus menyiramkan air terlebih dahulu ke tanah sebelum menggali. Alat berat juga belum bisa menjangkau seluruh area.
Apalagi, longsoran dari tebing sekitar 30 meter di depan Warung Sate Shinta, Cugenang, itu ambrol hingga puluhan meter dan menyapu permukiman warga. Selain warga setempat, gempa bumi yang memicu longsoran itu juga menghantam sejumlah pengendara yang melintas.
Selama ini, tim mencari di tiga lokasi, yakni Warung Sate Shinta, Desa Cijedil RT 003 RW 001, dan Kampung Cicadas, Cijedil. Tim gabungan berisi 648 personel SAR, 447 dari TNI-Polri, dan 201 sukarelawan. Pencarian juga memanfaatkan anjing pelacak hingga life detector.
Kendala lainnya adalah cuaca. Hujan kerap mengguyur pada siang dan sore hari. Petugas pun menghentikan pencarian karena berisiko terjadi longsoran. ”Sebelumnya, pencarian paling hanya setengah hari. Gempa susulan juga membuat pencarian ditunda sementara,” kata Jumaril.
Adul Zulkifli (49), warga Cijedil, meminta pencarian korban gempa tetap berlanjut. Kakak dan keponakannya hingga hari kesepuluh pascagempa belum ditemukan. ”Diharapkan proses pencarian diperpanjang. Ini bukan hanya satu-dua orang yang tertimbun, tetapi banyak,” ujarnya.
Naih Atikah, Ketua RT 003 RW 001 Cijedil, juga berharap pencarian korban tidak hanya tiga hari ke depan. ”Kalau bisa, pencarian sampai korban ketemu. Warga sudah ikhlas kalau keluarganya yang jadi korban meninggal. Tapi, kami ingin memakamkan jasadnya,” katanya.