Laporan Orang Hilang Bertambah, Tim SAR Gabungan Cari 13 Korban Gempa Cianjur
Tim SAR gabungan kini mencari 13 korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Jumlah ini bertambah delapan orang setelah petugas menerima laporan baru terkait korban hilang.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI, Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·2 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Memasuki hari ke-10 pascagempa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022), tim SAR gabungan mencari 13 korban. Jumlah ini bertambah delapan orang setelah petugas menerima laporan baru terkait korban hilang.
Pencarian korban gempa masih berlangsung di tiga lokasi seperti sebelumnya. Lokasi pertama pencarian adalah Warung Sate Shinta dengan melibatkan 104 personel serta dua anjing pencari.
Lokasi kedua berada di Desa Cijedil RT 003 RW 001, Kecamatan Cugenang, dengan 464 personel dan anjing pencari.
Sementara 120 personel lainnya mencari korban yang diduga tertimbun tanah dan bangunan di Kampung Cicadas, Cugenang.
Selain menggunakan anjing pencari, petugas di tiga lokasi itu juga memanfaatkan alat life detector, cangkul, mesin pompa, dan alat berat.
Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengatakan, petugas terus memaksimalkan pencarian korban gempa di tiga lokasi tersebut. Apalagi, pada Selasa (29/11/2022) malam, pihaknya menerima delapan laporan baru dari warga terkait orang hilang yang diduga terdampak gempa.
”Sebelumnya, berdasarkan hasil perhitungan korban, dalam pencarian tersisa lima dari sembilan orang. Namun, posko Basarnas kemarin menerima delapan laporan baru. Jadi, jumlah total pencarian adalah 13 orang,” ungkap Jumaril. Pihaknya masih fokus mencari korban hingga sore.
Koordinator Operasi Kantor SAR Bandung Supriono menambahkan, data korban yang belum ditemukan terus berkembang.
”Kalau masih ada korban, Basarnas tetap ada di lapangan sampai benar-benar selesai,” ujarnya.
Ia mengatakan, memang sebelumnya ada penambahan waktu tiga hari pencarian dan hari ini adalah hari terakhir. ”Namun, Bupati Cianjur juga sudah membuat permohonan kepada Basarnas untuk memaksimalkan pencarian korban,” katanya.
Pencarian korban gempa di Cijedil RT 003 sempat tertunda sekitar setengah jam karena gempa susulan sekitar pukul 08.00. Gempa bermagnitudo 3,5 itu terpusat di 5 kilometer barat daya Cianjur dengan kedalaman 12 kilometer. Gempa terasa di Cugenang dengan skala III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI).
Skala III-IV MMI menunjukkan getaran dapat dirasakan oleh orang dan membuat dinding berbunyi. Gempa juga terasa di Cibodas, Cimacan, dan Bojongherang dengan skala III MMI atau seperti getaran truk yang melintas.
Di Kecamatan Cianjur, gempa terasa dengan skala II-III MMI, sedangkan di Cibeureum tercatat pada skala II MMI.
”Kami tidak ingin mengambil risiko karena ada gempa susulan. Setelah kami rasa aman, pencarian korban gempa kembali dimulai,” ujar Ghandi, petugas Kantor SAR Bandung.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) siang telah merusak 88.022 rumah dan menyebabkan 327 warga meninggal dunia, 663 warga luka-luka, dan 13 orang dalam pencarian. Sebanyak 108.720 jiwa juga tercatat masih mengungsi.