Tim SAR gabungan menemukan korban kedua kecelakaan helikopter milik Polri di Belitung Timur. Korban yang ditemukan dalam kondisi tewas itu adalah kopilot helikopter. Masih ada dua kru helikopter yang belum ditemukan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI, DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
BELITUNG, KOMPAS — Tim SAR gabungan menemukan korban kedua dalam kecelakaan helikopter milik Polri yang hilang kontak di Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Korban kedua yang ditemukan dalam kondisi meninggal itu adalah Brigadir Satu Moch Lasminto. Tim SAR gabungan masih mencari dua kru helikopter yang belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkal Pinang I Made Oka Astawa mengatakan, jenazah Lasminto ditemukan pada Selasa (29/11/2022) pukul 09.50 sekitar 2,5 mil laut dari lokasi jatuhnya helikopter. ”Jenazah ditemukan di sektor enam sesuai dengan rencana operasi tim SAR,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, helikopter jenis NBO 105 dengan nomor registrasi P-1103 milik Polri mengalami hilang kontak di perairan Belitung Timur, Minggu (27/11/2022). Setelah kejadian itu, tim SAR gabungan menemukan puing helikopter serta jenazah seorang kru helikopter, yakni Brigadir Dua Khoirul Anam.
Berdasarkan manifes helikopter itu, Khoirul Anam bertugas sebagai teknisi. Sementara itu, Lasminto yang ditemukan dalam kondisi meninggal pada Selasa ini bertugas sebagai kopilot dalam penerbangan tersebut. Dengan ditemukannya dua jenazah itu, berarti masih ada dua kru helikopter yang belum ditemukan.
Berdasarkan keterangan dari tim SAR gabungan, jenazah Lasminto ditemukan mengapung di permukaan laut. Saat ditemukan, jenazah Lasminto masih menggunakan seragam. Kini, jenazah tersebut dibawa ke Dermaga ASDP Manggar untuk selanjutnya diberangkatkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Belitung Timur.
Sementara itu, pada hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan menggunakan metode lengkap untuk mencari para korban. Pencarian dilakukan di berbagai sisi, yakni di permukaan laut, di dalam permukaan laut, dan melalui udara.
Oka menjelaskan, untuk pencarian di atas permukaan laut, pihaknya menggunakan pola pencarian sapuan paralel (parallel sweep search pattern). Adapun pencarian di bawah permukaan air dilakukan dengan metode pemindaian menggunakan MBES (multibeam echo sounder), SSS (side scan sonar), dan magnetometer ROV yang dibawa oleh KRI SPICA. Selanjutnya, pencarian juga menggunakan metode via udara.
Pencarian ini juga didasari atas sejumlah penemuan dari hasil pencarian sebelumnya. Pada Senin (28/11/2022), tim SAR gabungan menemukan jenazah seorang kru helikopter.
Tim SAR gabungan juga menemukan sejumlah badan helikopter dan ransel milik korban. Agar lebih efektif, ujar Oka, pihaknya juga melibatkan nelayan yang biasa berlayar di perairan Manggar untuk turut membantu proses pencarian.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Bangka Belitung Komisaris Besar Maladi mengatakan, berdasarkan data manifes, terdapat empat kru di dalam helikopter yang hilang itu, yakni Ajun Komisaris Arif Rahman Saleh sebagai pilot helikopter, Brigadir Satu Moch Lasminto selaku kopilot, serta dua teknisi, yakni Brigadir Dua Joko Mudo dan Brigadir Dua Muhammad Khoirul Anam.
Dalam kunjungan ke posko pencarian korban, Senin, Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara Baharkam Polri Inspektur Jenderal Indra Miza mengatakan, dalam proses pencarian, tim mengalami kendala, seperti gelombang laut yang cukup besar serta angin dan arus laut yang cukup kencang. Meskipun ditemukan beragam kendala, proses pencarian terus dilakukan.
Bahkan, untuk memaksimalkan pencarian, metode pencarian bawah laut juga akan dilakukan. Jika sudah ditemukan titik pasti dari jatuhnya helikopter, tim penyelam akan mencari kemungkinan adanya korban atau puing yang tertinggal.
Hingga hari kedua, kata Indra, tim sudah menemukan 21 item puing, seperti ransel dan bagian helikopter. Adapun jenazah Brigadir Dua Muhammad Khoirul Anam masih berada di RSUD Belitung Timur sampai semua kru helikopter selesai dievakuasi.
Dengan ditemukannya dua jenazah itu, berarti masih ada dua kru helikopter yang belum ditemukan.
Pembawa vaksin
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ajun Komisaris Besar Bayu Wicaksono menjelaskan, helikopter bernomor P-1130 itu terbang dari Palangkaraya dengan tujuan akhir Jakarta. Di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, heli tersebut mendarat hanya untuk mengisi bahan bakar, lalu berangkat lagi menuju Pangkal Pinang.
Bayu menambahkan, helikopter tersebut merupakan bantuan dari Polri untuk mendukung kerja Polda Kalteng. Salah satu tugasnya beberapa waktu lalu adalah membawa dan mendistribusikan vaksin Covid-19 ke sejumlah wilayah di Kalteng.
”Sejak Agustus lalu, (helikopter tersebut) memang diperbantukan di sini, sempat distribusi vaksin di wilayah Kotawaringin Barat ini juga,” ungkap Bayu.