Dua Jenazah Korban Kecelakaan Helikopter Dibawa ke Jakarta Esok
Dua jenazah korban kecelakaan helikopter Bolkow 105 Polri P 1103 akan dibawa ke Jakarta, Rabu (30/11/2022). Adapun pencarian dua kru yang masih hilang akan terus dilakukan sampai Sabtu (3/12). Armada pun akan ditambah.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
BELITUNG,KOMPAS — Dua jenazah korban kecelakaan helikopter Bolkow 105 Polri P 1103 akan dibawa ke Jakarta, Rabu (30/11/2022). Adapun pencarian dua kru yang masih hilang akan terus dilakukan sampai Sabtu (3/12/2022). Armada pun akan diperkuat untuk mencari korban.
Kepala Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Kakorpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Inspektur Jenderal Polisi Indra Miza, Selasa (29/11/2022), mengatakan, hari ketiga pencarian korban kecelakaan helikopter Bolkow 105 Polri P 1103 membuahkan hasil. Jasad kopilot helikopter Brigadir Polisi Satu Moch Lasminto ditemukan sekitar 2,5 mil dari lokasi jatuhnya pesawat.
Selain itu, ditemukan juga lima item puing yang merupakan bagian badan helikopter. Jumlah ini menambah 21 item yang ditemukan sebelumnya, seperti jok, tangki bahan bakar tambahan, dan beberapa ransel milik kru helikopter.
Hanya saja, pencarian pada Selasa ini dihentikan pada pukul 13.00 karena cuaca buruk. Pencarian korban akan dilanjutkan, Rabu, pukul 07.00.
Dengan ditemukannya jasad Lasminto, berarti sudah ada dua korban kecelakaan helikopter yang telah ditemukan. Senin (28/11/2022) lalu, tim SAR telah menemukan jasad Brigadir Dua Muhammad Khoirul Anam. ”Menurut rencana, kedua jenazah korban akan diberangkatkan ke Jakarta esok hari menggunakan pesawat Casa 296 milik Polri,” ucapnya.
Dia berharap agar kedua kru helikopter yang masih hilang dapat segera ditemukan. Sampai saat ini, ujar Indra, sejumlah kapal dikerahkan untuk melakukan pencarian. Terbaru adalah kapal KRI SPICA milik TNI AL yang dilengkapi dengan teknologi MBES (multibeam echo sounder), SSS (side scan sonar), dan magnetometer remotely operated vehicle (ROV)yang bisa mendeteksi benda-benda yang ada di bawah permukaan air dengan metode pemindaian.
Selain itu, TNI AL juga mengerahkan sonar portable yang disematkan di salah satu kapal nelayan agar pencarian bisa lebih efektif. TNI AU juga memberikan bantuan pesawat untuk melakukan pencarian dari udara.
Hal itu melengkapi sejumlah armada milik sejumlah instansi, seperti Polri, TNI, Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Dinas Perhubungan Belitung Timur, dan Orari yang telah terlebih dahulu dikerahkan. ”Menurut rencana, akan ada lagi tambahan kapal dari Bea dan Cukai juga Bakamla,” ucap Indra.
Pengerahan armada secara optimal ini dilakukan atas nama kemanusiaan agar kedua korban yang hilang dapat segera ditemukan. Menurut rencana, ucap Indra, pencarian korban akan dilakukan sampai Sabtu (3/12/2022), atau tujuh hari setelah pencarian dimulai.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkal Pinang I Made Oka Astawa mengatakan, memasuki hari ketiga pencarian korban kecelakaan helikopter jenis NBO 105 P1103 milik Polri, tim SAR gabungan menggunakan tiga metode pencarian, yakni pencarian di permukaan laut, di bawah permukaan air, dan metode pencarian via udara. Pencarian juga didasarkan pada sejumlah penemuan pada pencarian sebelumnya.
Tim SAR gabungan juga telah menemukan peranti emergency locator transmitter (ELT), yakni suatu perangkat suar penentu lokasi untuk pesawat. Namun, saat terjadinya kecelakaan, ELT tidak memancarkan sinyal.
Pencarian korban banyak terkendala kondisi cuaca yang tidak menentu. Pada saat pagi hingga siang, kondisi laut terbilang cukup landai. Namun ketika siang menuju sore, gelombang laut tinggi sehingga cukup membahayakan kapal kecil.
Helikopter jenis NBO 105 dengan nomor registrasi P 1103 milik Polri mengalami hilang kontak di perairan Belitung Timur, Minggu (27/11/2022). Helikopter bernomor P 1130 itu terbang dari Palangkaraya dengan tujuan akhir Jakarta. Di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, heli tersebut mendarat hanya untuk mengisi bahan bakar, lalu berangkat lagi menuju Pangkal Pinang, Bangka Belitung.