Nelayan Temukan Puing yang Diduga dari Helikopter Polri
Puing yang diduga merupakan bagian dari helikopter milik Polri dengan nomor BO-105 P 1103 yang dinyatakan hilang pada Minggu (27/11/2022), ditemukan antara Pulau Buku Limau dengan Manggar.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
BELITUNG, KOMPAS - Puing yang diduga merupakan bagian dari helikopter milik Polri dengan nomor BO-105 P 1103 yang dinyatakan hilang pada Minggu (27/11/2022), ditemukan oleh seorang nelayan di antara Pulau Buku Limau dengan Pelabuhan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Tim SAR gabungan pun memfokuskan pencarian di sekitar titik temuan tersebut.
Sebelumnya, helikopter Polri bernomor BO-105 P 1103 tersebut dinyatakan hilang setelah pada Minggu pagi lepas landas dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, menuju Markas Komando Direktorat Polisi Udara Polda Bankga Belitung. Helikopter tersebut hilang diduga karena cuaca buruk.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang Imade Oka Astawa, Minggu malam, mengatakan setelah mendapat kabar mengenai hilangnya helikopter, tim SAR Gabungan langsung melakukan sejumlah upaya. Dengan menggunakan tiga kapal, yakni Kapal Nelayan KM Ibrahim dengan kru 13 orang dan dua kapal Dinas Perhubungan Ketapang, tim menuju sekitar lokasi.
Setelah melakukan pencarian, tim SAR gabungan menerima informasi seorang nelayan atas nama Sobri telah menemukan tiga buah jok yang diduga bagian dari helikopter Polri tersebut. Lokasi penemuan puing berada di antara Pulau Buku Limau dan Pelabuhan Manggar.
Oka mengatakan, jaraknya diperkirakan sekitar 3 mil laut (5,6 kilometer) dari Pelabuhan Manggar. Pada jok tersebut tertera lambang institusi Polisi Udara yang memperkuat dugaan jika jok tersebut adalah bagian dari helikopter yang tengah dicari.
Berdasarkan informasi itu, ujar Oka, dua Kapal Tim SAR Gabungan melakukan pengecekan di lokasi penemuan jok, tapi dengan hasil nihil. "Pencarian akan dilanjutkan dilanjutkan Senin (28/11/2022) pukul 06.00 WIB," ucap Oka.
Sobri, nelayan yang menemukan tiga jok helikopter tersebut, menyatakan tiga jok tersebut ditemukan mengambang di laut. "Selain jok ini, ada puing lain yang saya temukan. Tetapi yang saya ambil hanya jok ini," ucapnya.
Dirinya tidak banyak mengambil puing yang lain lantaran cuaca hujan deras. Namun, di sekitar lokasi tersebut ada tiga kapal nelayan lain yang sedang berlayar. Mereka juga melihat puing tersebut.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ahmad Ramadhan menyatakan, pada Minggu (27/11) pagi, Polri menerbangkan dua unit helikopter NBO 105 dari Pangkalan Bun menuju ke Markas Komando Direktorat Polisi Udara Polda Bangka Belitung.
Kedua helikopter itu bernomor registrasi P 1103 dan P 1113. Namun, di tengah perjalanan, tepatnya di 39 mil laut sebelum Tanjung Pandan, kedua helikopter diterpa cuaca buruk. Pilot Helikopter P 1113 memutuskan naik ke ketinggian 5.000 kaki, sedangkan pilot helikopter P 1103 turun ke ketinggian 3.500 kaki.
Pada Minggu siang pukul 14.24 WIB, Kapten pilot helikopter P 1113 mendarat di Bandara Tanjung Pandan, tapi helikopter P 1103 hilang kontak. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bangka Belitung Komisaris Besar Maladi menyebut ada empat kru di helikopter yang hilang kontak. Mereka adalah kapten helikopter Ajun Komisaris Rahman Saleh, Brigadir Satu Lasminto, Ajun Inspektur Dua Joko M, dan Brigadir Dua Anam. "Proses pencarian akan terus kami infokan," katanya.