Dampak Longsor, Kendaraan yang Melintas di Jalur Malang-Batu Melalui Karang Ploso Masih Terbatas
Setelah longsor pada Sabtu petang, kendaraan yang melintas di Jurang Susuh di jalur Malang-Batu masih dibatasi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Akses menuju Kota Batu dari arah Malang melalui Kecamatan Bumiaji-Karang Ploso di Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih terbatas untuk kendaraan roda empat berukuran kecil pascalongsor yang terjadi di Jurang Susuh, Sabtu (26/11/2022) petang.Hampir separuh badan jalan di tempat itu ambles akibat terkoyak oleh akar pohon di sisi selatan jalan yang tumbang saat hujan deras mengguyur kawasan itu. Dimensi badan jalan yang longsor mencapai panjang 6 meter, lebar 10 meter, dengan kedalaman 10 meter.
Berdasarkan pantauan, Senin (28/11/2022), lokasi yang longsor hanya diberi pembatasan dan garis polisi. Kendaraan dari dua arah diatur melaju bergantian. Sementara bus dan truk belum diperbolehkan melintas.
”Kendaraan besar dialihkan ke jalur lain,” ujar Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Malang Inspektur Satu Ahmad Taufik.
Kendaraan besar dari arah Malang dialihkan ke simpang tiga Pasar Karang Ploso, sedangkan dari sisi barat di simpang tiga Jalan Brantas.
Putusnya akses badan jalan yang berupa turunan curam itu bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pada November 2021, material luapan banjir bandang berupa lumpur dan kayu juga menutup titik ini sekaligus merusak pipa air masyarakat. Tercatat tujuh korban meninggal dalam peristiwa itu. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Batu Alfi Nur Hidayat mengatakan, hingga dua hari pascabencana, pihaknya masih mengkaji upaya penanganan titik yang longsor. Langkah paling realistis dilakukan dalam waktu dekat adalah membuat turap di lokasi tersebut. ”Sejak kemarin sampai hari ini kami melakukan kajian teknis untuk menentukan metode penanganan terbaik seperti apa karena kami saat ini juga mengejar waktu jelang akhir tahun. Ini dilakukan terkait penganggaran dan pengadaan,” ucap Alfi di lokasi.
Dinas PUPR Kota Batu menargetkan upaya penanganan bisa selesai sebelum pertengahan Desember. Meski bukan jalur utama, ruas Karang Ploso-Bumiaji punya peran vital mengurangi volume kendaraan yang melintas di Jalan Ir Soekarno yang merupakan jalur utama. Biasanya saat libur akhir tahun atau masa libur panjang lainnya, puluhan ribu kendaraan wisatawan akan menyerbu Kota Batu dan sebagian di antaranya melintas di jalur tersebut. ”Harapannya, sebelum akhir tahun sudah rampung. Kami berkejaran dengan waktu," ujarnya.
Selain penanganan jangka pendek, untuk jangka panjang, menurut dia, pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk melandaikan badan jalan di Jurang Susuh yang selama ini berupa cekungan curam. Salah satu penanganannya melalui pembangunan jembatan. Pemerintah Kota Batu juga akan mengusulkan agar jalur Bumiaji-Karang Ploso diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan begitu, penanganannya saat ada kerusakan jalan bisa lebih mudah dilakukan. Sejauh ini status jalan masih milik Kota Batu dan Kabupaten Malang.