Berkolaborasi Mempercantik Etalase Bumi Majapahit
Upaya mempercantik etalase dilakukan guna memikat lebih banyak pengunjung dan mempercepat pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19.
Ibarat sebuah gerai, Sidoarjo adalah etalase Jawa Timur karena memiliki Bandar Udara Internasional Juanda yang menjadi gerbang utama melalui jalur udara. Upaya mempercantik etalase dilakukan guna memikat lebih banyak pengunjung dan mempercepat pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.
Sejumlah pekerja mengecor konstruksi di kolam besar atau danau yang berada di tengah Jalan Raya Juanda, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Minggu (27/11/2022). Danau di bawah monumen pesawat tempur Ilyusin-28 itu dulu tak terawat sehingga kerap dipakai buang air kecil, bahkan buang air besar, oleh sejumlah orang yang melintas.
Padahal, kawasan itu menjadi pintu gerbang Jalan Raya Juanda yang merupakan akses utama menuju dan keluar dari Bandara Juanda Surabaya. Bandara Juanda merupakan pintu gerbang Jatim melalui moda transportasi udara.
Di sisi lain, monumen tersebut juga menjadi bagian dari kawasan Aloha yang merupakan salah satu ikon Sidoarjo. Untuk menata ruang terbuka hijau di sekitar monumen tersebut, sebagian danau diuruk dan sebagian lagi dibiarkan.
Baca Juga: Dukung KTT G20 Bandara Juanda Tingkatkan Layanan Operasional Jadi-24 Jam
Di atas urukan tanah itu kemudian dipasang paving dan dilakukan penataan supaya rapi. Salah satu temanya kepulauan Nusantara, yang dinilai mampu merepresentasikan Jatim yang merupakan pusat Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara lewat kontribusi Patih Gadjah Mada.
Penataan kawasan Aloha menjadi penting karena dikunjungi banyak orang. Berdasarkan data PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Juanda Surabaya, jumlah pergerakan penumpang dari dalam negeri dan luar negeri mencapai 22 juta orang per tahun sebelum masa pandemi Covid-19.
Penataan kawasan Aloha melibatkan berbagai pihak. Pemerintah Provinsi Jatim, misalnya, akan membangun jalan layang. Adapun Pemkab Sidoarjo telah membangun jalan paralel dan melebarkan jalan raya di Desa Bangah. Selain itu, membangun Taman Aloha atau Monumen Ilyusin-28 yang ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, biaya pembangunan taman tersebut sebesar Rp 3,3 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022. Adapun untuk memenuhi kebutuhan lahan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersinergi dengan TNI Angkatan Laut.
”Caranya, meminjam dan memakai aset tanah milik TNI AL di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan,” ujar Muhdlor.
Baca Juga: Jumlah Penumpang dan Lalu Lintas Penerbangan Meningkat di Bandara Juanda
Penandatanganan kerja sama peminjaman dan pemakaian aset tanah itu dilakukan antara Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dan Kepala Disfaslanal Laksamana Pertama Eko Sunarjanto, Rabu (23/11/2022). Acara disaksikan Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama Supardi dan Komandan Lanudal Juanda Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo.
Eko Sunarjanto mengatakan, pembangunan Taman Aloha menjadi satu rangkaian dengan pembangunan infrastruktur jalan paralel dan jalan layang di kawasan tersebut. TNI AL meminjamkan aset barang milik negara berupa tanah seluas 20.883 meter persegi atau sekitar 2,1 hektar (ha) yang digunakan untuk pembangunan Taman Ilyusin Juanda.
”Perjanjian kerja sama tentang pinjam pakai tanah TNI AL ini berlangsung selama setahun sejak ditandatangani dan akan dikembalikan setelah perjanjian berakhir. Maka, statusnya tetap tercatat sebagai barang milik negara atau aset negara yang dikuasakan kepada Kementerian Pertahanan,” ujar Eko.
Dalam perjanjian kerja sama ini, Eko ditunjuk sebagai pejabat yang mewakili Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudo Margono. TNI AL berharap mampu berkontribusi dalam pengembangan pembangunan ekonomi di Sidoarjo. Selain itu, upaya pembangunan taman ini merupakan wujud sinergitas antara TNI AL dan Pemkab Sidoarjo dalam melestarikan lingkungan serta sejarah perjuangan bangsa.
”Serangkaian infrastruktur itu sudah lama dinantikan masyarakat Jatim, terutama 2,2 juta lebih warga Sidoarjo yang setiap hari melintas. Saya sebagai warga Sidoarjo sangat bangga dan sangat senang sekali karena akan menjadi penerima manfaat yang sebesar-besarnya dari pembangunan infrastruktur tersebut,” kata Eko yang tinggal di Kecamatan Candi, Sidoarjo.
Sementara itu, Muhdlor berterima kasih atas dukungan TNI AL, mulai dari pembangunan jalan paralel, pelebaran pertigaan jalan Desa Bangah, hingga pembangunan Taman Aloha. Ia berharap dukungan TNI AL akan berlanjut pada pembangunan jalan layang yang menurut rencana dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
”Sekali lagi terima kasih karena saya merasakan dukungan yang luar biasa dari Angkatan Laut (sehingga pekerjaan proyek bisa dipercepat). Saya harapkan kerja sama ini tidak hanya sampai di sini,” ucap Muhdlor.
Setelah merampungkan Taman Aloha, Pemkab Sidoarjo berharap dipercaya menata taman di sepanjang Jalan Raya Juanda. Penataan itu masih dalam upaya mempercantik etalase Jatim. Adapun jalan tersebut berada diatas tanah yang menjadi aset TNI AL.
Perjanjian kerja sama tentang pinjam pakai tanah TNI AL ini berlangsung selama setahun sejak ditandatangani dan akan dikembalikan setelah perjanjian berakhir. Maka, statusnya tetap tercatat sebagai barang milik negara atau aset negara yang dikuasakan kepada Kementerian Pertahanan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo Bahrul Amig mengatakan, khusus pembangunan Taman Aloha atau Monument Ilyusin-28 ditarget rampung akhir Desember 2022. Namun, penataan kawasan di sekitarnya akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2023.
”Progres pembangunan Taman Aloha sekarang sekitar 70 persen. Sekarang sedang merampungkan pembangunan miniatur kepulauan Nusantara dan wahana bermain untuk anak-anak,” ucap Amig.
Dia menambahkan, sejumlah fasilitas yang bakal ditambahkan pada 2023 antara lain tempat parkir kendaraan pengunjung dan tempat pembuangan sampah. Selain itu, fasilitas umum, seperti mushala, kamar mandi, tempat istirahat pengunjung, dan tempat pejalan kaki.
Kepala Bidang Pertamanan DLHK Sidoarjo Edi Sutiono mengatakan, pembangunan taman diawasi secara ketat dan rutin guna memastikan kualitas konstruksi bangunannya benar-benar bagus sehingga tidak mudah rusak.
”Sekarang sebagian besar pekerjaan adalah finishing dan penambahan ornamen pada monumen. Pekerjaan besar yang belum tuntas tinggal pemasangan patung Juanda. Nantinya juga ada relief yang menggambarkan perjalanan hidup Juanda sejak kecil hingga tutup usia,” tutur Edi.
Juanda merupakan salah satu pahlawan nasional yang namanya diabadikan sebagai nama bandara terbesar di Jatim. Raden Djuanda Kartawidjaja atau Ir Juanda merupakan Perdana Menteri ke-10 Republik Indonesia yang berjasa besar dalam pembangunan nasional.
Adapun Taman Aloha atau Ilyushin-28 mengusung konsep taman bermain dan edukasi. Selain terdapat monumen Pesawat Ilyushin-28, juga ada miniatur wilayah kepulauan Nusantara. Ilyushin-28 merupakan pesawat pengebom buatan Uni Soviet yang dioperasikan oleh TNI AL tahun 1960-an dan dipensiunkan tahun 1980.
Keberadaan taman ini semakin memperkaya ruang terbuka hijau (RTH) di Sidoarjo. Sebelumnya, sudah ada sejumlah taman yang beroperasi, antara lain Abhirama Pagerwojo, Taman Dwarakerta Porong, Taman Asean Pagerwojo, Taman Tanjung Puri Bluru, Taman Apkasi Porong, Taman Abhirupa Krian, serta Alun-Alun Sidoarjo. Pemkab Sidoarjo juga membantu pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan perumahan bekerja sama dengan pengembang setempat.
Pemkab Sidoarjo menilai RTH merupakan salah satu syarat mewujudkan kota hunian yang nyaman bagi masyarakat. Keberadaan RTH ini diharapkan strategis, mudah diakses dan dijangkau masyarakat. Selain itu, keberadaan RTH akan mempercantik kota dan mengurangi polusi udara.
Oleh karena itu, Edi meminta RTH yang sudah ada dirawat bersama dan tidak dialihfungsikan untuk bangunan permanen. Apalagi, Sidoarjo merupakan daerah yang pertumbuhan industrinya sangat pesat sehingga warganya memerlukan ruang hijau sebagai oase.
”Kami tengah mengupayakan penataan kembali sejumlah RTH. Yang rusak akan direnovasi dan direvitalisasi termasuk taman yang ada di sepanjang median Jalan Raya Waru,” tutur Edi.
Dia menambahkan kehadiran taman bisa menjadi tempat bersosialisasi dan berekreasi. Selain itu, memicu tumbuhnya ekonomi kreatif di lingkungan sekitarnya. Contohnya, memicu warga sekitar untuk berjualan makanan dan minuman ringan.
Salah satu warga Sidoarjo, Muawanah (35), mengatakan, pihaknya berharap pemerintah menyediakan tempat berjualan bagi pedagang di kawasan taman. Tujuannya agar masyarakat kecil sepertinya bisa mendulang rejeki.
”Supaya tak mengganggu keindahan, pedagang ditata dan diawasi secara ketat,” ucap Muawanah.
Proyek strategis nasional
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pembangunan kawasan Aloha merupakan salah satu proyek strategis nasional. Pembangunan itu tertuang dalam Peraturan Presiden 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertosusilo, Bromo-Tengger-Semeru, dan Selingkar Wilis serta Lintas Selatan.
Di dalam peraturan disebutkan investasi untuk pembangunan jalan layang Aloha diestimasikan sebesar Rp 438 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Jalan layang ini menjadi penghubung Sidoarjo menuju Surabaya dan Bandara Internasional Juanda.
Pembangunan jalan layang di kawasan Aloha menjadi penting untuk mengurai kemacetan yang terjadi hampir sepanjang hari. Salah satu penyebabnya, beban jalan yang tidak lagi mampu menampung volume kendaraan yang melalui jalur tersebut setiap harinya.
Kelancaran lalu lintas di kawasan Aloha diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional, bahkan nasional. Hal itu karena Surabaya dan Sidoarjo menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jatim. Sidoarjo juga menjadi salah satu jantung industri bersama dengan Surabaya dan Gresik.
Upaya mempercantik etalase Jatim memang tak bisa dilakukan sendiri. Butuh kolaborasi dari berbagai kalangan agar provinsi berjuluk Brang Wetan ini semakin cantik dan menawan.
Baca Juga: Penumpang Internasional Bandara Juanda Melonjak Drastis Imigrasi Awasi Orang Asing