Pencarian korban hilang fokus di Sate Shinta dan Desa Cijedil. Masih ada 40 orang yang belum diketahui keberadaannya.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·2 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Personel TNI melakukan persiapan saat melakukan evakuasi truk dan angkutan umum dari dalam jurang akibat tanah longsor di Jalan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (27/11/2022).
CIANJUR, KOMPAS — Fokus pencarian 40 korban hilang dilakukan di dua titik utama, Desa Cijedil dan Warung Sate Shinta, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Tim juga hendak memastikan tidak ada kebutuhan evakuasi lainnya di 12 kecamatan di Cianjur.
Hingga hari keempat pascagempa utama, 40 orang di Kecamatan Cugenang masih hilang. Diduga, selain tertimpa reruntuhan, korban tertimbun longsor.
Evakuasi Korban Gempa Cianjur Terkendala Kurangnya Alat Berat
Kepala Kantor SAR Bandung yang juga SAR Mission Coordinator Jumaril menyebutkan, pencarian di Cijedil dan Warung Sate Shinta akan dilakukan dalam dua sesi. Sebanyak 269 orang akan diterjunkan di Cijedil, sedangkan 300 orang lainnya bakal mencari di Warung Sate Shinta.
”Di kedua tempat itu akan diperkuat dengan anjing pelacak dan life detector,” kata Jumaril.
Selain itu, dia menyebut akan melakukan pemeriksaan terhadap semua wilayah terdampak di 12 kecamatan. Korban yang ditemukan akan dievakuasi ke RSUD Cianjur menggunakan ambulans dari pihak desa.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Foto aerial proses evakuasi di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Sebanyak 17 rumah lebih dan 30 orang di desa tersebut hilang tertimbun longsor yang disebabkan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto menegaskan, tim gabungan tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian meski terkendala hujan.
”Pencarian dan evakuasi dilaksanakan terus-menerus. Meski hujan, tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian,” kata Suharyanto.
Terkait keluhan masyarakat tentang bantuan yang belum diterima, Suharyanto mengungkapkan pendistribusian akan menggandeng perangkat desa. ”Setiap pagi, pukul 08.00, para camat mengajukan kebutuhan dan akan disiapkan armada untuk melakukan pengiriman setiap pagi. Nanti, kepala desa, babinsa, dan babinkamtibmas mendistribusikan ke titik-titik pengungsian,” ujarnya.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk menyalurkan bantuannya melalui posko di Kantor Bupati Cianjur.
”Jangan didistribusikan sendiri karena cuaca tidak baik, jalanan kecil, menyebabkan jalanan terhambat, ada laporan pasukan evakuasi terhambat karena itu. Kemudian, banyak warga luar datang untuk menonton korban bencana, akan ditertibkan oleh TNI/Polri,” tuturnya.