Terhenti Lima Bulan, Penerbangan ke Wakatobi Dikabarkan Beroperasi Bulan Depan
Setelah terhenti selama lima bulan, penerbangan ke Wakatobi dikabarkan akan dibuka kembali. Pembukaan penerbangan diharapkan mendongkrak kembali pariwisata yang telah mati suri.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS
Pesawat ATR milik Wings Air bersiap terbang dari Bandara Haluoleo di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menuju Wakatobi, Kamis (7/7/2022). Penerbangan ke Wakatobi dihentikan Lion Air sejak Jumat (8/7/2022), dan belum beroperasi hingga akhir Agustus.
KENDARI, KOMPAS — Setelah terhenti sejak Juli lalu hingga membuat pariwisata mati suri, penerbangan ke Wakatobi dikabarkan akan segera dibuka kembali. Pengoperasian penerbangan seiring rencana kegiatan Hari Nusantara yang dipusatkan Wakatobi Desember mendatang. Pembukaan kembali penerbangan diharapkan menghidupkan pariwisata yang telah mati suri.
Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi Nadar mengungkapkan, pihaknya telah mendapat konfirmasi resmi akan dibukanya kembali penerbangan ke Wakatobi setelah terhenti hampir lima bulan terakhir. Pihak Wings Air telah bersurat ke Kementerian Perhubungan untuk kembali terbang mulai 10 Desember mendatang.
”Memang ada surat yang tersebar dari pihak Wings Air yang ditujukan ke Direktur Perhubungan Udara Kemenhub, bahwa penerbangan akan dibuka kembali. Kami belum dapatkan suratnya secara resmi, tapi kami telah konfirmasi ke pihak terkait, dan surat tersebut memang resmi,” kata Nadar saat dihubungi dari Kendari, Rabu (23/11/2022) pagi.
Rencana pembukaan penerbangan itu, ia melanjutkan, merupakan kabar baik yang telah lama dinantikan. Sebab, saat penerbangan satu-satunya itu terhenti, dampak signifikan dirasakan sektor pariwisata yang menghidupi berbagai lapisan masyarakat dan sektor lainnya. Sektor pariwisata pun mati suri, hotel tutup, dan pelaku usaha harus mengusahakan berbagai cara untuk bertahan.
Penumpang pesawat berjalan menuju terminal penumpang Bandara Matahora, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin (20/6/2016). Bandara ini menjadi salah satu pintu keluar dan masuk utama dari dan menuju Wakatobi.
”Oleh karena itu, upaya untuk membuka penerbangan terus diupayakan. Dalam rapat terakhir untuk persiapan Hari Nusantara yang dipusatkan di Wakatobi pada Desember mendatang, salah satu bahasan utama adalah agar penerbangan bisa kembali terbuka ke Wakatobi. Semoga ini betul-betul terealisasi ke depannya,” katanya. Hari Nusantara 2022 ini dipusatkan di Wakatobi yang menjadikan kelautan arus utama pembangunan nasional.
Rencana pembukaan penerbangan itu merupakan kabar baik yang telah lama dinantikan.
Dihubungi terpisah, Corporate Communications Strategic Wings Air Danang Mandala Prihantoro tidak menjawab panggilan. Sejumlah pertanyaan yang dikirimkan juga belum dibalas hingga Rabu jelang siang.
Sebelumnya, Wings Air, satu-satunya penerbangan ke Wakatobi, dihentikan Lion Air sejak Jumat (8/7/2022). Rilis pihak Wings Air yang dikirimkan dua hari sebelum penghentian penerbangan menyatakan penghentian itu berlangsung hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Keputusan diambil sebagai langkah penataan ulang kinerja pada rute tersebut. Pihak Wings Air akan terus melakukan evaluasi dan berharap dapat kembali membuka layanan yang mendukung aktivitas perekonomian serta mobilitas warga dan barang di Wakatobi.
Pemandangan aneka jenis karang menjadi daya tarik jantung segitiga terumbu karang dunia di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Seperti di Hoga Channel, titik selam yang berarus kuat menawarkan berbagai pemandangan indah yang potensial dikembangkan. Sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), Wakatobi memiliki berbagai keunggulan dan daya tarik yang sangat potensial dikembangkan. Namun, pengembangan ekowisata ini agar dilakukan hati-hati karena bisa terjebak dalam wisata massal yang mengganggu ekosistem dan masa depan masyarakat setempat yang menggantungkan hidup dari alam.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Harli Tombili menyampaikan, pihaknya juga telah membaca surat yang beredar tersebut, tetapi belum mendapatkan konfirmasi resmi. Sebab, surat tersebut ditujukan ke Direktur Angkatan Udara Kementerian Perhubungan yang berisi rencana pengoperasian kembali penerbangan ke Wakatobi.
”Kalau melihat suratnya itu ada penerbangan harian ke Wakatobi, juga rute baru dari Baubau ke Wakatobi. Semoga ini benar adanya, dan pemerintah akan terus mendukung agar tetap beroperasi,” ujarnya.
Terkait model pengoperasian penerbangan apakah subsidi atau tidak, Belli belum mengetahui secara pasti. Selama ini, komunikasi dan rapat bersama belum melahirkan kesepakatan final terkait hal tersebut. Hanya saja, Pemprov Sultra telah mengalokasikan Rp 1,5 miliar dukungan untuk subsidi, dan nilai yang sama dari Pemkab Wakatobi.
”Kalaupun semuanya komersial penuh, pemerintah tetap harus mendukung agar keberlanjutan penerbangan terus berjalan. Dengan begitu, ke depan tidak ada lagi pemberhentian penerbangan yang membuat sulit banyak hal di wilayah pariwisata prioritas nasional tersebut,” katanya.