Emban Misi Perdamaian Dunia, Satgas Maritim Task Force TNI AL Bertolak ke Timur Tengah
TNI AL, yang tergabung dalam Satuan tugas Maritim Task Force Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL 2022, bertolak ke Timur Tengah, Rabu (23/11/2022). Pasukan ini merupakan delegasi Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·2 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut, yang tergabung dalam Satuan tugas Maritim Task Force Kontingen Garuda (MTF Konga) XXVIII-N UNIFIL 2022, bertolak ke Timur Tengah, Rabu (23/11/2022). Pasukan ini adalah delegasi Indonesia untuk ikut menjaga perdamaian dunia di Laut Mediterania.
Kru udara dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) Juanda berjumlah sembilan orang. Mereka akan mengawaki Helikopter AS565 MBe Panther HS-1306 Skuadron Udara 100 selama setahun.
Helikopter dengan kemampuan antikapal selam ini nantinya akan diawaki Kapten Pilot 1 Mayor Laut (P) Panji Yustiaji dan Kapten Pilot 2 Kapten Laut (P) Beno Wahono. Selain itu, ada Kopilot 1 Letnan Satu Laut (P) Eka Al Rasyid dan Kopilot 2 Lettu Laut (P) Achmad Fahmi Ali Akbar.
Sementara kru pendukung adalah Lettu Laut (T) Muhammad Holilluloh sebagai flight engineer, Sersan Satu MPU Sarwono sebagai mekanik 1, Sersan Dua MPU Dedik Siswantoro sebagai mekanik 2, Sertu LPU Supraptono sebagai avionic dan Serda MPU Septi Murdani sebagai operator FLIR.
”Satgas MTF Konga ini duta bangsa, membawa nama Indonesia dalam misi perdamaian PBB. Selain itu, keikutsertaannya ikut menjaga ketertiban dan perdamaian dunia sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945,” ujar Wakil Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama Bayu Alisyahbana saat melepas Satgas MTF Konga XXVIII-N UNIFIL TA 2022 di shelter Helikopter Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal, Rabu.
Bayu menambahkan, Helikopter AS565 MBe Panther HS-1306 itu nantinya akan bergabung dengan KRI Frans Kaiseipo-368. Tugasnya, antara lain, melakukan pengamatan maritim, monitoring udara dan permukaan hingga pengantaran udara maritim.
Selain itu, mereka juga melakukan diplomasi TNI Angkatan Laut di dunia internasional, praktik evakuasi, hingga dukungan logistik dan personel SAR bila diperlukan. Satgas MTF juga menggelar latihan multilateral dan bilateral dengan negara lain guna mencegah penyelundupan, perdagangan manusia, dan pelanggaran lainnya di Laut Mediterania.
Salah satu pilot, Mayor Laut Panji Yustiaji mengatakan, banyak persiapan yang dilakukan Satgas MTF sebelum berangkat bertugas. Setiap individu harus menyiapkan kondisi mental dan fisiknya.
Selain itu, tim harus menyiapkan helikopter agar mampu memenuhi standar pengoperasian pesawat bersama pasukan PBB. Terkait hal itu, dukungan dari kesatuan TNI AL, terutama Puspenerbal Juanda, sangat signifikan.
”Harapannya bisa bertugas dengan baik dan memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia,” ujar Panji Yustiaji.