Soal Gempa Cianjur, Menko Muhadjir: Pemerintah Ganti Rumah yang Rusak Berat
Pemerintah pusat dan daerah menyiapkan dana penanganan dampak gempa tektonik bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pemerintah juga akan mengganti rumah warga yang rusak berat akibat gempa.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA, CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·2 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Pemerintah pusat dan daerah menyiapkan dana penanganan dampak gempa tektonik bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pemerintah juga akan mengganti rumah warga yang rusak berat akibat gempa.
”Bagi masyarakat yang (rumahnya) rusak berat akan diganti oleh pemerintah. Sarana lainnya akan dibangun oleh kementerian terkait,” ucap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kabudayaan Muhadjir Effendy saat mengunjungi Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Sebelumnya, gempa dengan kedalaman 10 kilometer terjadi di Cianjur dan daerah sekitarnya pada Senin (21/11) pukul 13.21. Hingga tadi malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat 162 orang meninggal, 326 luka, dan 13.784 orang mengungsi di 14 pengungsian.
Di Cianjur, gempa merusak 2.345 rumah, 4 fasilitas kesehatan, 8 gedung pemerintah, 10 fasilitas pendidikan, 3 sarana ibadah, 1 toko, 1 kafe, dan 2 jembatan. Di Sukabumi, 127 rumah, 4 fasilitas pendidikan, dan 1 sarana ibadah rusak. Sebanyak 11 rumah di Bogor dan 1 rumah di Bandung Barat juga dilaporkan rusak akibat gempa.
Pemerintah, lanjutnya, juga secara paralel mengevakuasi korban yang hidup, meninggal, dan luka-luka. Saat bersamaan, pendataan terus berlangsung. Begitu pun dengan rehabilitasi daerah yang tertimbun material longsor.
”Ini akan diselesaikan hari ini,” ucapnya.
Muhadjir mengapresiasi berbagai pihak yang telah bertindak cepat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana, lanjutnya, akan menyiapkan satu posko untuk korban terdampak gempa di Kantor Bupati Cianjur. Pihaknya juga menerjunkan helikopter untuk daerah terisolasi.
”Masa darurat akan semakin cepat dan dana disiapkan. Dana (pemerintah) Kabupaten (Cianjur) Rp 5 miliar dan provinsi Rp 20 miliar. Dana-dana elastisitas akan didukung dari BNPB sekitar Rp 500 juta dan Rp 1,5 miliar,” tuturnya.
Muhadjir menambahkan, masyarakat bisa menghubungi kontak BNPB di 117 dan 115 untuk Basarnas. Semua kontak akan terhubung ke posko.
Sementara itu, Pemkab Cianjur menetapkan tanggap darurat bencana gempa bumi selama 30 hari, mulai 21 November hingga 20 Desember 2022.
”Jangka waktu itu bisa diperpanjang tergantung kondisi yang terjadi di lapangan,” kata Bupati Cianjur Herman Suherman dalam surat pernyataan bencana alam gempa bumi.