Pascagempa, Warga Cianjur Pilih di Sawah Ketimbang Masuk Rumah
Sebagian warga Cianjur masih belum berani masuk ke rumah. Mereka cemas terjadi gempa susulan yang lebih kuat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA, CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·2 menit baca
CIANJUR, KOMPAS-Pascagempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) warga masih khawatir gempa susulan. Mereka masih bertahan di luar rumah untuk menenangkan diri.
"Saya juga belum berani kemana-mana. Keluarga dan warga pada kumpul di tempat terbuka karena khawatir gempa susulan. Mau beres-beres rumah juga masih takut," ucap Lutfi Ardhian, warga Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondang. Selain berdiam di sawah, warga juga kumpul di kebun, saung, dan lapangan balai desa.
Lutfi belum tahu ada tidaknya korban akibat gempa tersebut. Akan tetapi, belasan tembok rumah retak dan jebol. Genteng warga juga berjatuhan.
"Gempa tadi pagi ada sekitar 5 sampai 10 detik. Tadi malam sekitar pukul 01.00 juga ada gempa tapi kecil dan sebentar," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, warga berusaha melindungi diri dengan berada di ruang terbuka. Mobil ambulans juga masih bolak-balik di jalan raya.
"Kayaknya petugas juga sibuk menyelamatkan warga di daerah lain. Apalagi, barusan pukul 15.03 juga ada gempa susulan lagi walaupun kecil," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, tercatat 15 kali gempa susulan. Magnitudo terbesar gempa susulan itu 4,0.
“Masyarakat agar menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa sebelum kembali ke dalam rumah,” kata dia.