Dua Penjabat Bupati di Kalsel Diminta Jaga Netralitas Jelang Tahun Politik
Menjelang tahun politik pada 2024, Gubernur Kalimantan Selatan melantik Penjabat Bupati Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala. Penjabat bupati diharapkan menjaga netralitas dan bekerja optimal untuk melanjutkan pembangunan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor (kanan) melantik Penjabat Bupati Hulu Sungai Utara dan Penjabat Bupati Barito Kuala di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kalsel, Senin (21/11/2022).
BANJARMASIN, KOMPAS — Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengangkat dua penjabat bupati untuk mengisi kekosongan jabatan bupati di dua kabupaten di Kalimantan Selatan. Dua penjabat bupati itu diharapkan bisa menjaga netralitas dan kondusivitas menjelang tahun politik pada 2024.
Dua kabupaten di Kalsel yang mengalami kekosongan jabatan bupati dan wakil bupati adalah Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala. Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Hulu Sungai Utara periode 2017-2022 berakhir pada 9 Oktober 2022, sedangkan masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Barito Kuala (2017-2022) berakhir pada 4 November 2022.
Melalui surat keputusan (SK) pada 7 Oktober 2022, Tito mengangkat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel Raden Suria Fadliansyah sebagai Penjabat Bupati Hulu Sungai Utara. Kemudian, melalui SK pada 7 November 2022, Tito mengangkat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kalsel Mujiyat sebagai Penjabat Bupati Barito Kuala.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, kepala satuan kerja perangkat daerah provinsi Kalsel yang ditunjuk sebagai penjabat bupati diharapkan bisa memberikan pengalaman terbaiknya untuk kemajuan dan kebaikan daerah yang dipimpinnya. Hal itu mengingat setiap zaman ada pemimpinnya dan setiap pemimpin mempunyai gaya masing-masing berdasarkan pengalamannya.
”Jabatan adalah amanah, yang tidak hanya dipertanggungjawabkan di dunia ini, tetapi juga dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Oleh karena itu, laksanakanlah amanah yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya,” kata Sahbirin saat melantik dua penjabat bupati di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Senin (21/11/2022).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor (kanan) menyaksikan Penjabat Bupati Hulu Sungai Utara Raden Suria Fadliansyah menandatangani berita acara pelantikan di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Senin (21/11/2022).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel Supian HK mengatakan, Penjabat Bupati Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala memiliki masa jabatan yang cukup lama, yakni hampir dua tahun. Kondisi itu terjadi karena hari pemungutan suara pemilihan umum serentak 2024 diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
”Dengan masa menjabat yang cukup lama itu, kami berharap penjabat bupati bisa melanjutkan program-program pembangunan yang sudah berjalan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Supian juga berharap penjabat bupati tetap fokus pada pembangunan daerah dalam suasana menghadapi tahun politik. Penjabat bupati bersama forum koordinasi pimpinan daerah kabupaten harus memastikan situasi daerahnya tetap kondusif.
”Penjabat bupati harus menjaga netralitas dan tetap fokus pada tugas pokoknya, yakni melanjutkan pembangunan. Untuk itu, penjabat bupati harus bisa bekerja sama dengan semua kalangan,” kata politisi Partai Golkar itu.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor (kanan) menyematkan tanda pangkat kepada Penjabat Bupati Barito Kuala Mujiyat dalam acara pelantikan penjabat bupati di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Senin (21/11/2022).
Tetap berjalan
Menurut Ketua Komisi III DPRD Kalsel Sahrujani, penjabat bupati adalah energi baru baik bagi Hulu Sungai Utara maupun Barito Kuala. Mereka harus memastikan roda pemerintahan dan pembangunan tetap berjalan serta memastikan situasi daerah menjelang ataupun pada saat tahun politik tetap kondusif.
”Sebagai warga Hulu Sungai Utara dan juga anggota DPRD Kalsel, kami berharap penjabat bupati bisa melanjutkan program-program pembangunan di kabupaten serta mengupayakan agar program itu juga didukung oleh pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” katanya.
Penjabat bupati harus menjaga netralitas dan tetap fokus pada tugas pokoknya, yakni melanjutkan pembangunan.
Suria Fadliansyah menyatakan, amanah yang telah diberikan Mendagri dan Gubernur Kalsel kepadanya akan dijalankan dengan sebaik-baiknya. ”Kami akan tetap melanjutkan program-program yang sudah ada. Untuk program yang lebih baik ke depan, kami akan melakukan koordinasi internal dulu, baru kemudian berkoordinasi dengan pemerintah provinsi,” katanya.
Sementara itu, Mujiyat mengatakan, dirinya masih perlu berkoordinasi dengan semua satuan kerja perangkat daerah untuk merumuskan program yang terbaik bagi Barito Kuala. ”Kami akan melibatkan masyarakat untuk bahu-membahu dan bergotong royong mengisi pembangunan Barito Kuala. Semangat gotong royong bersama rakyat akan menjadi kekuatan kami,” ujarnya.