Kecelakaan Perahu Pekerja Migran di Batam, Tiga Tewas dan Empat Hilang
Tiga orang ditemukan meninggal dan empat lainnya hilang dalam kecelakaan perahu pekerja migran di Batam. Aparat menangkap satu terduga pelaku.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pada hari ketiga pencarian korban tenggelamnya perahu pengangkut pekerja migran di Batam, Kepulauan Riau, tim SAR gabungan menemukan dua korban tewas. Total sudah empat korban yang ditemukan dan empat lainnya masih hilang.
Kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjung Pinang Slamet Riyadi, Kamis (17/11/2022), mengatakan, dua korban meninggal yang ditemukan hari ini adalah perempuan dan laki-laki. Saat ini, tim SAR gabungan masih berupaya mencari empat korban lain yang belum ditemukan.
”Tim SAR gabungan mengerahkan tiga perahu karet dan tiga speedboat untuk mencari korban. Selain memperbanyak armada, area pencarian juga terus diperluas,” kata Slamet.
Tenggelamnya perahu yang diduga mengangkut pekerja migran tanpa dokumen itu terjadi pada Senin (14/11/2022) malam. Namun, peristiwa itu baru terungkap sehari kemudian saat salah satu pekerja selamat ditemukan sebuah kapal niaga, MV Kasogun, yang melintas.
Slamet mengatakan, dari delapan korban perahu yang tenggelam itu, salah satunya anak berusia 3 tahun. Sampai saat ini, nasib anak balita tersebut dan tiga korban yang lain belum diketahui.
Secara terpisah, Kepala Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kepri Laksamana Pertama Ardiansyah menyatakan, pihaknya telah membantu Direktorat Polisi Air Polda Kepri menangkap satu terduga pelaku terkait peristiwa ini.
Terduga pelaku adalah laki-laki berinisial M. Dia penyalur pekerja migran tanpa dokumen.
”BIN di Kepri terus bekerja sama dengan Polda Kepri untuk mencegah pengiriman pekerja migran ke luar negeri secara nonprosedural agar kasus ini tidak terulang,” kata Ardiansyah lewat pernyataan tertulis.
Berdasarkan catatan Kompas, pada Desember 2021-Juni 2022 terdapat enam kecelakaan perahu pengangkut pekerja migran tanpa dokumen di perairan timur Sumatera. Total 38 calon pekerja migran tewas dan 54 lainnya hilang.
Terakhir adalah peristiwa tenggelamnya perahu pengangkut 30 pekerja migran tanpa dokumen yang terjadi di Batam pada 16 Juni 2022. Tujuh orang hilang dalam peristiwa tersebut.