Meski telah dilakukan perbaikan darurat, dua unit jembatan di jalan lintas barat Sumatera masih rawan ambles. Apalagi, bencana banjir dan longsor masih mengintai selama musim hujan.
Oleh
VINA OKTAVIA
Β·3 menit baca
PAHLEVI UNTUK KOMPAS
Jembatan Laay yang ambles akibat banjir sudah bisa dilalui oleh kendaraan pada Senin (14/11/2022). Jembatan itu menjadi akses transportasi utama dari Lampung menuju Bengkulu atau sebaliknya di Kabupaten Pesisir Barat.
PESISIR BARAT, KOMPAS β Perbaikan darurat setelah amblesnya dua unit jembatan di jalan lintas barat Sumatera di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, telah selesai dilakukan. Meski begitu, jembatan yang menghubungkan Lampung dengan Bengkulu tersebut masih rawan ambles karena tergerus arus sungai saat hujan deras terjadi.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Mirza Sahri menuturkan, dua unit jembatan yang ambles pada Minggu (13/11/2022) lalu adalah Jembatan Laay di Pekon Laay, Kecamatan Karya Penggawa, dan Jembatan Singgaruga di Desa Baturaja, Kecamatan Pesisir Utara. Sebagian lantai jembatan itu ambles akibat tergerus arus sungai saat banjir menerjang kedua desa tersebut.
Amblesnya kedua jembatan tersebut sempat membuat akses transportasi di lintas barat Sumatera lumpuh selama sekitar 18 jam. Antrean truk angkutan barang yang tak bisa melintas juga sempat mengular sepanjang satu kilometer.
Menurut Mirza, BPBD Pesisir Barat langsung berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional untuk segera memperbaiki lantai jembatan yang ambles. Perbaikan dilakukan dengan menimbun bagian lantai yang ambles dengan bebatuan.
"Kami sudah meminta perbaikan darurat kali ini menggunakan batu-batuan besar agar lebih kokoh karena jembatan di Way Laay sudah ambles tiga kali," kata Mirza saat dihubungi dari Bandar Lampung, Rabu (16/11/2022).
Jembatan Laay yang ambles akibat banjir sudah bisa dilalui oleh kendaraan pada Senin (14/11/2022). Jembatan itu menjadi akses transportasi utama dari Lampung menuju Bengkulu atau sebaliknya di Kabupaten Pesisir Barat.
Menurut Mirza, Jembatan Laay sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat sejak Senin (14/11/2022). Sementara itu, Jembatan Singgaruda sudah bisa dilalui kendaraan sejak Rabu (16/11/2022).
Mirza mengungkapkan, kedua jembatan tersebut memang rawan terputus akibat longsor dan banjir saat musim hujan. Meski petugas sudah membuat tanggul penahan, potensi longsor tetap tinggi karena kondisi jalan berada di sisi pegunungan dan laut. Apalagi, hingga kini, hujan deras masih kerap mengguyur wilayah Pesisir Barat. Musim hujan diprediksi akan terjadi hingga Februari 2023.
BPBD Pesisir Barat telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengimbau truk angkutan mencari alternatif jalan lain hingga perbaikan permanen selesai dilakukan. Truk yang ingin menuju Kabupaten Lampung Barat dapat memutar melalui jalan lintas tengah Sumatera. Adapun kendaraan besar yang ingin menuju Bengkulu dapat memutar melalui Sumatera Selatan.
Koordinator Lapangan Balai Pelaksana Jalan Nasional Satker Wilayah II Lampung Rusmadi Gani menuturkan, ada sembilan titik lokasi longsor di lintas barat Sumatera, Kabupaten Pesisir Barat, dalam sepekan terakhir. Selain membuat dua jembatan ambles, material longsor juga membuat sebagian badan jalan lintas Barat yang menghubungkan Lampung dengan Bengkulu tertutup.
"Kami telah melakukan penanganan sementara agar arus lalu lintas kembali normal," kata Rusmadi.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Kondisi jalan lintas barat sumatera yang ambles di Kilometer 20 di Desa Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Sabtu (14/10). Warga sekitar hanya bisa melintas ketika air surut. Saat ini, Pemerintah sedang menyiapkan pembangunan jembatan sementara. Kompas/Vina Oktavia (VIO) 14-10-2017
Menurut Rusmadi, petugas BPJN masih bersiaga di sekitar lokasi untuk memantau kondisi jembatan yang telah diperbaiki secara darurat. Jika ada indikasi penurunan lantai jembatan, petugas akan segera melakukan perbaikan.
Ia menambahkan, perbaikan permanen kedua jembatan tersebut baru bisa dilakukan pada tahun 2023. Selain terkait dengan alokasi anggaran, material untuk perbaikan jembatan juga perlu disiapkan dan dikirim dari luar daerah.
Kedua jembatan tersebut memang rawan terputus akibat longsor dan banjir saat musim hujan.
Rusmadi menambahkan, perbaikan jembatan tersebut harus dilakukan menyeluruh. Selain memperbaiki badan jembatan yang ambles, bagian dasar jembatan dan dinding sungai di dekat jembatan juga perlu dibeton agar tidak kembali tergerus arus sungai saat hujan deras terjadi.
Rusmadi juga memastikan, sejumlah alat berat telah disiagakan di sekitar lokasi rawan bencana banjir dan longsor di Pesisir Barat. Langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi pemerintah selama puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2023.