Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng tak hanya menjadi ajang olahraga. Penyelenggaraan lomba lari itu turut memberi berkah ekonomi bagi para pelaku usaha.
Oleh
REGINA RUKMORINI, WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·5 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Siswa sekolah menampilkan atraksi untuk memberikan semangat kepada pelari Tilik Candi Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2022). Sebanyak 4.552 pelari mengikuti lomba lari dengan jarak 21,097 kilometer atau separuh maraton.
Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng tak hanya menjadi ajang olahraga. Penyelenggaraan lomba lari itu turut memberi berkah ekonomi bagi para pelaku usaha. Sejumlah pelaku usaha kuliner dan kerajinan mengalami peningkatan omzet signifikan, sedangkan pemilik penginapan merasakan kenaikan okupansi.
Selama penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022 pada Sabtu (12/11/2022) dan Minggu (13/11/2022), sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bidang kuliner dan kriya turut dilibatkan. Para pelaku UMKM yang berasal dari Kabupaten Magelang dan Kota Magelang itu diberi kesempatan untuk menjual produk mereka di area lomba Borobudur Marathon.
Salah seorang pelaku UMKM yang terlibat adalah Heriyanto (52). Dia merupakan pemilik usaha kerajinan Pinilih Craft di Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Produk Pinilih Craft berupa hiasan meja, hiasan dinding, dan berbagai perlengkapan rumah tangga berbahan kayu, yang dihias dengan laminasi pecahan kulit telur.
Selama dua hari penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022, Heriyanto mampu meraup omzet sekitar Rp 15 juta. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat omzet bulanannya yang sebesar Rp 8 juta. Selain itu, Borobudur Marathon juga memberi kesempatan bagi Heriyanto untuk bertemu dengan pelanggan-pelanggan baru.
”Selama ikut pameran di Borobudur Marathon, saya banyak menerima telepon dari pelanggan baru yang memesan beragam produk kerajinan saya,” tutur Heriyanto.
Warga menonton para pelari yang menyelesaikan Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank kategori Tilik Candi yang melewati depan rumah mereka di sekitar kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2022). Sebanyak 4.552 pelari mengikuti lomba lari dengan jarak 21,097 kilometer atau separuh maraton.
Dampak serupa juga dirasakan Septi (44), pemilik usaha kuliner Bebek Mangap di Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Dalam acara Borobudur Marathon 2022, Septi menghadirkan menu soto bebek. Kuliner yang terbilang unik itu ternyata menarik minat banyak peserta Borobudur Marathon dari sejumlah kota.
”Selama ini, pelanggan saya itu hanya warga sekitar di Kecamatan Mertoyudan. Tapi, di Borobudur Marathon, orang-orang dari berbagai kota bisa ikut mencicipi soto bebek buatan saya,” tutur Septi.
Septi menambahkan, sehari-hari omzet yang didapatkannya dari berjualan soto bebek berkisar Rp 300.000-Rp 500.000 per hari. Namun, dalam rangkaian acara Borobudur Marathon 2022, dia mampu meraup pendapatan hingga Rp 900.000 dalam sehari.
Selama ikut pameran di Borobudur Marathon, saya banyak menerima telepon dari pelanggan baru yang memesan beragam produk kerajinan saya. (Heriyanto)
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Para pelari Tilik Candi Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng berfoto seusai menyelesaikan lomba di Taman Lumbini, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2022). Sebanyak 4.552 pelari mengikuti lomba lari dengan jarak 21,097 kilometer atau separuh maraton.
Okupansi 80 persen
Manfaat ekonomi dari ajang Borobudur Marathon juga dirasakan para pemilik homestay atau penginapan di Kampung Homestay Borobudur, Dusun Ngaran II, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Magelang. Selama pelaksanaan Borobudur Marathon 2022, okupansi homestay di Kampung Homestay Borobudur mencapai 80 persen.
Koordinator Kampung Homestay Borobudur Muslich menyampaikan, okupansi tahun ini jauh lebih baik dibanding saat penyelenggaraan Borobudur Marathon 2021. ”Alhamdulillah, tahun ini keterisian kamar sekitar 80 persen. Ini lebih baik dibandingkan tahun 2021 yang hanya sekitar 30 persen,” katanya.
Muslich menuturkan, di Kampung Homestay Borobudur terdapat 32 unit homestay dengan harga Rp 350.000 untuk kamar dengan pendingin ruangan (AC) dan Rp 250.000 untuk kamar tanpa AC. ”Total di Kampung Homestay Borobudur ada 146 unit kamar yang bisa menampung sekitar 500 orang. Biasanya satu rombongan menyewa satu unit homestay dengan tiga kamar lalu diisi bisa sampai 10 orang,” paparnya.
Muslich memaparkan, sejak terjadinya pandemi Covid-19, okupansi homestay di Kampung Homestay Borobudur belum sepenuhnya normal. Sejak awal pandemi hingga saat ini, tingkat keterisian homestay di wilayah itu hampir tidak pernah mencapai 100 persen.
Sejumlah tukang membuat mushala di Homestay Anugrah jelang Borobudur Marathon 2022, Kamis (10/11/2022), di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/11/2022).
Muslich menambahkan, apabila tidak ada acara di kawasan Borobudur, rata-rata okupansi Kampung Homestay Borobudur hanya 30-40 persen pada akhir pekan dan sekitar 10-15 persen pada hari biasa. ”Saat liburan panjang, okupansi tertinggi hanya sekitar 50 persen,” tuturnya. Oleh karena itu, para pemilik homestay bersyukur penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022 bisa mendongkrak okupansi.
Pemilik Homestay Anugrah di Dusun Ngaran II, Puguh Tri (42), mengatakan, selama penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022, homestay tersebut terisi penuh. Sebanyak 13 kamar di homestay itu disewa oleh komunitas lari dari Surabaya, Jawa Timur, yang telah menjadi pelanggan tetap selama beberapa tahun terakhir. Harga sewa kamar itu Rp 350.000 per malam dengan fasilitas dua tempat tidur, AC, dan air hangat.
”Okupansi kamar di homestay kami mencapai 100 persen. Jadi, kami sangat berterima kasih dengan adanya Borobudur Marathon ini. Apalagi, setelah pandemi Covid-19, jumlah wisatawan yang ke Borobudur sangat berkurang sehingga rata-rata okupansi homestay kami sangat turun,” ujar Puguh.
Dengan adanya pelari yang menyewa kamar-kamar di Homestay Anugrah, Puguh juga bisa berbagi rezeki ke orang-orang lain. Untuk memasak makanan bagi para pelari, misalnya, dia melibatkan sejumlah perempuan tetangganya. Selain itu, dia juga mempekerjakan beberapa orang untuk membersihkan kamar dan melakukan renovasi di homestay.
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Ismanuri (51) menunjukkan kamar di homestay miliknya di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/11/2022).
Okupansi 100 persen saat Borobudur Marathon juga terjadi di Homestay Wili dan Homestay Shinta milik Ismanuri (51). Sebanyak 18 kamar di dua homestay tersebut telah habis dipesan sejak dua bulan sebelum penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022.
”Di Homestay Wili ada 10 kamar dan di Homestay Shinta ada delapan kamar. Per kamar diisi dua orang, jadi semua bisa menampung 36 orang. Harga sewa kamarnya Rp 250.000 per malam,” tutur Ismanuri.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, pelaksanaan Borobudur Marathon 2022 turut berkontribusi meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Candi Borobudur. Pada Sabtu (12/11/2022), misalnya, jumlah wisatawan di Candi Borobudur mencapai 5.116 orang.
Jumlah ini melebihi angka rata-rata kunjungan di akhir pekan yang biasanya berkisar 3.500-4.000 orang per hari. ”Tambahan pengunjung datang dari pelari dan anggota keluarganya yang datang untuk mendukung sekaligus juga berwisata di sini,” kata Jamaludin.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Tiga pemenang lari Tilik Candi kategori putri yang menerima hadiah dan medali bersamaan dengan penyelenggaraan Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng di Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah, Minggu (13/11/2022).
Direktur Bisnis Dana, Jasa, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Bank Jateng Irianto Harko Saputro mengatakan, sejak awal, Borobudur Marathon memang tak diselenggarakan hanya sebagai ajang olahraga. Kegiatan tersebut turut difungsikan menjadi mesin penggerak ekonomi masyarakat sekitar.
Itulah kenapa dalam penyelenggaraan Borobudur Marathon para pelaku UMKM di wilayah Magelang juga selalu dilibatkan. Jumlah UMKM yang dilibatkan pun diupayakan untuk terus bertambah.
”Mudah-mudahan roda ekonomi di Magelang ini semakin baik dengan adanya Borobudur Marathon ini,” ungkap Irianto.