Pastor Valentinus Saeng CP Ditahbiskan Menjadi Uskup Sanggau
Pastor Valentinus Saeng CP ditahbiskan menjadi Uskup Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (11/11/2022). Mgr Valentinus Saeng menggantikan Mgr Giulio Mencuccini CP Uskup Emeritus Keuskupan Sanggau.
PONTIANAK, KOMPAS — Pastor Valentinus Saeng CP ditahbiskan menjadi Uskup Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (11/11/2022). Monsinyur Valentinus Saeng menggantikan Monsinyur Giulio Mencuccini CP, Uskup Emeritus Keuskupan Sanggau yang sudah 32 tahun berkarya.
Tahbisan dilaksanakan di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Perayaan tersebut dihadiri uskup se-Indonesia, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo, ribuan umat, dan sejumlah pejabat.
”Saya bersyukur kepada Tuhan karena telah memilih hamba yang hina ini untuk mengemban jabatan ini,” tutur Valentinus Saeng dalam sambutannya, Jumat (11/11/2022).
Mgr Valentinus Saeng menuturkan, hingga kemaren sore ia masih bertanya kepada Tuhan selama sekitar lima bulan ini, mengapa ia yang dipilih menjadi Uskup Sanggau. Ia tidak pernah memiliki mimpi, apalagi berambisi menjadi uskup.
”Satu-satunya tekad saya, ingin menjadi orang Dayak pertama yang menjadi profesor dalam bidang filsafat murni, bukan menjadi uskup. Namun, ternyata Tuhan punya kehendak lain untuk itu. Kemarin saya menyerah dengan Tuhan seperti Daniel,” tutur Valentinus.
Sekian lama ia berada di Malang, Jawa Timur, juga dalam lingkup Ordo Kongregasi, ia selalu menarik diri setiap namanya dicalonkan dalam jabatan lingkup provinsi, Asia Pasifik, serta di lingkup dunia. Hal itu karena ia ingin fokus di dunia penelitian.
”Namun, ternyata Tuhan memberi ini. Saya hanya bisa berkata inilah saya, utuslah saya. Saya meminta doa dari Bapak/Ibu agar saya bisa menjadi contoh teladan,” ujarnya lagi.
Mgr Valentinus Saeng lahir di Keramuk, sebuah desa di Kabupaten Sekadau, Kalbar, pada 28 Oktober 1969. Sebelum menjadi Uskup Sanggau, ia mengajar filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang pada 2001-2004 dan 2009 hingga sekarang.
Ia meraih gelar master dan doktor pada bidang filsafat di Universitas Pontifical St Thomas Aquino Angelicum, Roma. Mgr Valentinus Saeng juga fasih berbagai bahasa asing, yakni Inggris, Italia, Jerman, Perancis, dan Latin.
Mgr Valentinus Saeng dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Uskup Emeritus Keuskupan Sanggau Mgr Mencuccini. Mgr Mencuccini adalah misionaris yang karyanya besar. Umat Katolik Keuskupan Sanggau bisa dalam keadaan seperti sekarang karena beliau bekerja keras.
”Kita ada karena mereka (misionaris) telah bekerja keras. Maka, dalam moto saya memelihara semua saja yang telah dibuat para misionaris,” ujar Mgr Valentinus Saeng.
Mgr Valentinus Saeng juga mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Vatikan Mgr Piero Pioppo, para uskup, umat, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau yang telah mendukung secara total acara tersebut.
”Anda telah menunjukkan bahwa antara pemerintah dan gereja meskipun masing-masing otonom, kita dapat bekerja sama. Ini sungguh sesuatu yang baik sebagai sebuah bangsa dan sebagai umat beragama,” ujarnya.
Nuansa kebangsaan
Uskup Agung Jakarta dan juga Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Kardinal Suharyo menuturkan, Mgr Valentinus Saeng lahir tanggal 28 Oktober, hari yang sangat penting untuk sejarah Indonesia, yakni hari Sumpah Pemuda. Dalam rangka mengucapkan selamat ulang tahun kepada Mgr Valentinus Saeng dan memberi warna kebangsaan pada peristiwa ini, kardinal mengajak umat berdiri menyanyikan lagu ”Satu Nusa Satu Bangsa”. Ia berharap semakin banyak uskup muda masuk dalam konferensi memberikan nuansa baru pada KWI.
Mgr Ignatius Kardinal Suharyo juga berterima kasih kepada Mgr Mencuccini yang sudah 32 tahun ikut merawat dan mengembangkan KWI. Setiap kali mengikuti sidang KWI di Jakarta, Mencuccini mesti menempuh perjalanan jauh dari Sanggau ke Pontianak kemudian ke Jakarta. Hal itu pasti memerlukan pengorbanan besar.
”Saya yakin justru karena pengorbanan besar itu, KWI juga bertumbuh subur,” ujar Mgr Ignatius Kardinal Suharyo.
Bupati Sanggau Paolus Hadi menuturkan, dirinya mewakili umat dan Pemerintah Kabupaten Sanggau mengucapkan selamat kepada Mgr Valentinus Saeng yang baru saja ditahbiskan. Ia mengajak umat mendukung uskup baru dalam doa dan dalam kerjanya.
Ia juga berterima kasih kepada Uskup Emeritus Keuskupan Sanggau Mgr Mencuccini yang selama 32 tahun menggembalakan umat Katolik Sanggau. ”Terima kasih atas semua karya Mgr Mencuccini,” katanya.
Uskup Emeritus Keuskupan Sanggau Mgr Mencuccini, dalam sambutannya, menuturkan, ia sungguh merasa bersyukur dan penuh suka cita dalam Tuhan. Sudah lama ia merasa perlu mempersiapkan regenerasi yang baik. Maka, ketika ia mencapai usia 70 tahun, ia mengajukan permohonan kepada Tahta Suci Vatikan untuk memperoleh uskup baru bagi Keuskupan Sanggau. Namun, kala itu, permohonan itu berlalu begitu saja dan tidak mendapat respons positif.
Namun, saat usianya mencapai 75 tahun, ia mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai uskup. Maka, setelah perayaan hari ulang tahunnya ke-75, ia membuat surat permohonan pengunduran diri ke Tahta Suci Vatikan agar Keuskupan Sanggau segera mendapat uskup baru.
Kehendak Tuhan menjadi jelas saat Bapak Suci Paus Fransiskus mengabulkan permohonan pengunduran diri Mgr Mencuccini. Maka, dari lubuk hati yang dalam, ia berterima kasih kepada Tuhan dan Tahta Suci Vatikan bahwa pengunduran dirinya ditanggapi dengan tepat.
Hanya sekitar satu tahun, tepatnya tanggal 18 Juni 2022, pukul 17.00, permohonan pengunduran dirinya dikabulkan. Kala itu umat Keuskupan Sanggau dapat menyaksikan pengumuman pemenuhan harapan yang pasti regenerasi kepemimpinan Uskup Sanggau.
“Maka saya mengajak seluruh umat Keuskupan Sanggau untuk bersyukur kepada Tuhan karena Keuskupan Sanggau telah memiliki Uskup baru yang muda dan penuh semangat serta putera Kalimantan Barat yang lahir dan tumbuh dari wilayah Keuskupan kita sendiri,” ujarnya.
Mgr Valentinus adalah seorang yang kaya dengan bakat-bakat dan kemampuan nalar Filsafat. Dengan demikian, ia bisa membumikan dan mengakarkan iman Kristiani serta menghadirkan di tengah umat beriman Tuhan Yesus Kristus, Imam Agung yang lemah lembut dan rendah hati serta gembala sejati.
Asisten II Setda Provinsi Kalbar Ignasius yang mewakili Gubernur Kalbar, menuturkan, pada era globalisasi peran imam sangat dibutuhkan menangkal radikalisme, fanatisme dan rasisme. Ia berharap Kalbar khususnya Sanggau dapat menjadi contoh dalam moderasi beragama di tengah keberagaman yang dimilikinya. Ia juga berharap melalui momen itu pula dapat semakin memajukan pembinaan umat Katolik demi terwujudnya Kalbar yang harmonis.
Pemerintah Provinsi Kalbar mengajak semua komponen masyarakat Kalbar khususnya yang hadir dalam acara itu agar selalu menyikapi perbedaan secara arif dan bijaksana dengan tidak memperlebar perbedaan akan tetapi senantiasa mencari persamaan di antara perbedaan yang ada.
“Mari kita terus bersilaturahmi saling memaafkan atas kekhilafan dan masing-masing sehingga situasi yang telah aman dapat membawa kita pada kerukunan umat beragama yang religius dan sejahtera,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga ia mengucapkan terima kasih kepada Uskup Emeritus Keuskupan Sanggau Mgr Mencuccini yang telah mengembalakan dan memberikan pelayanan yang tidak kenal lelah selama 32 tahun. Semoga semua karyanya menjadi kenangan yang sangat indah bagi seluruh umat Katolik khususnya di Sanggau.
Untuk Uskup Sanggau yang baru, pemerintah berharap semoga Mgr Valentinus Saeng mampu menyatukan umat menjadi perangkat keberagaman. Selain itu, mampu menjaga kerukunan antarumat beragama di Keuskupan Sanggau dengan terus memperkuat persatuan dan kesatuan.
Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo menuturkan, Kristus Sang Gembala yang Baik menghendaki tidak hanya untuk memberikan uskup baru dan muda, tetapi juga memilih putra dari suku Dayak.
”Tuhan juga ingin memberikan hadiah atas kemurahan hati umat beriman di tanah ini yang dengan siap dan gembira membuka hati mereka kepada iman dan karenanya menjadi para pekerja yang baik di kebun anggur Tuhan yang mampu mempersembahkan banyak panggilan imam,” katanya.
Atas nama Bapa Suci, ia berterima kasih kepada Mgr Mencuccini atas kepemimpinannya selama ini.