Pelayanan kereta api penumpang di Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung, berangsur normal pada Selasa (8/11/2022). Sejumlah perjalanan KA penumpang Lampung-Sumsel terdampak insiden kecelakaan kereta babaranjang.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pelayanan Kereta Api Rajabasa dari Stasiun Tanjung Karang, Lampung, menuju Stasiun Kertapati, Sumatera Selatan, mulai beroperasi kembali pada Selasa (8/11/2022). Pelayanan kereta penumpang dari Lampung menuju Sumsel berangsur normal pasca-insiden kecelakaan kereta api batubara rangkaian panjang atau babaranjang.
”KA Rajabasa Ekspres Relasi Tanjung Karang-Kertapati sudah bisa beroperasi pada Selasa (8/11/2022). Namun, untuk KA Kuala Stabas Relasi Tanjung Karang-Baturaja, dibatalkan,” kata Jaka Jakarsih dari Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV saat dikonfirmasi dari Bandar Lampung, Selasa (8/11/2022).
Sebelumnya diberitakan, kereta api rangkaian panjang yang mengangkut batubara bertabrakan di Stasiun Rengas, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Senin (7/11) dini hari. Kecelakaan terjadi antara KA babaranjang bernomor Plb 3031 A yang datang dari arah Stasiun Bekri dan KA babaranjang bernomor Plb 3056 A yang datang dari arah Stasiun Tegineneng. Kedua kereta itu sama-sama masuk ke jalur 1 Stasiun Rengas sehingga bertabrakan.
Akibat insiden itu, empat petugas KAI mengalami luka. Selain itu, perjalanan kereta api penumpang dari Bandar Lampung menuju Sumatera Selatan atau sebaliknya pada Senin juga dibatalkan. Ada sekitar 700 penumpang yang terdampak pembatalan perjalanan KA.
Menurut Jaka, petugas KAI telah mengevakuasi gerbong kereta yang terguling dan melintang di jalur 2 Stasiun Rengas pada Senin sore. Kendati begitu, kereta harus mengurangi kecepatan saat melintasi jalur KA di dekat lokasi kecelakaan.
Hingga kini, petugas masih terus berupaya melakukan normalisasi di jalur 1 Stasiun Rengas. Pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan proses normalisasi jalur itu selesai.
Ia menyatakan, PT KAI berupaya melakukan evakuasi secepat mungkin agar KA penumpang bisa beroperasi secara optimal. Penggguna jasa KA Kuala Stabas bisa melakukan pembatalan dengan pengembalian sesuai harga tiket.
KA Rajabasa Ekspres Relasi Tanjung Karang-Kertapati sudah bisa beroperasi pada Selasa (8/11/2022). Namun, untuk KA Kuala Stabas Relasi Tanjung Karang-Baturaja, dibatalkan.
Ica (32), salah satu penumpang kereta, menuturkan, ia semestinya pulang ke Sumatera Selatan pada Senin. Namun, perjalanan kereta api ternyata dibatalkan karena adanya insiden kecelakaan.
Ia pun memutuskan membeli tiket kereta untuk jadwal keberangkatan Selasa. ”Alhamdulillah hari ini perjalanan kereta tidak dibatalkan,” ucapnya.
Sementara itu, Dosi (35), salah satu pengguna jasa kereta api, menuturkan, ia justru baru mengetahui informasi terkait pembatalan perjalanan KA Kuala Stabas setelah tiba di Stasiun Tanjung Karang. Ia pun terpaksa beralih moda transportasi travel karena harus tiba di Palembang pada Selasa malam.
Terkait insiden kecelakaan kereta api tersebut, pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera, Ilham Malik, berpendapat, PT KAI harus segera menerapkan sistem automatic train protection (ATP) untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api. Sistem ini amat penting untuk mencegah kecelakaan kereta api di jalur yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi.
Di Sumatera, jalur KA Lampung-Sumsel merupakan jalur kereta api yang vital karena menjadi akses utama angkutan batubara untuk kebutuhan energi listrik. Jalur kereta juga digunakan untuk perjalanan kereta penumpang. Kecelakaan di jalur itu bisa berdampak panjang apabila tidak segera ditangani.